Saya pertama kali
berkunjung ke New Zealand pada tahun 2002 silam. Waktu itu saya berangkat bersama
rombongan dari Network 21 Indonesia. Perjalanan itu sebagai insentif atas keberhasilan saya bersama dengan isteri mencapai peringkat Executive Direct
Distributor (EDD). Kami berkunjung di wilayah North Island dan setikarnya saja.
Auckland, Rotorua dan sekitarnya selama 3 hari.
Bagi saya New Zealand
punyai arti penting karena saya belajar asuransi selama hampir 20 tahun di New
Zeland Insurance Institute (NZII) secara jarak jauh. Bahan pelajaran dan
contoh-contoh kasus menggunakan nama, tempat dan kondisi yang ada di New Zealand.
Jadi, ketika saya datang saya tinggal mencocokkannya dengan pengetahuan yang
sudah dapat sebelumnya.
April 2019 syukur
Alhamdulillah saya kembali mendapat kesempatan berkunjung ke New Zealand. Kali ini
bersama rombongan dari kelompok Tier 1 dari Asuransi Sinar Mas. Kami kembali
memenangkan kontes agen dengan produksi terbaik. Kali ini kami mendapatkan 3
tiket. Yang berangkat adalah saya, Iil (director marketing) dan my son Omar
Farhan. Untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh team dari L&G. Luarbisa Gemilang.. yes we can!
Landing at New Zeland International Airport |
Senin sore tanggal 1
April kami sudah berkumpul di Terminal 3 Bandara International Jakarta.
Terminal baru yang belum satu tahun beroperasi. Kami kembali bereuni dengan
teman-teman yang hampir setiap tahun berhasil mencapai trip. Kami sudah seperti
keluarga besar. Rata-rata berangkat dengan anggota keluarga suami dan anak. Ada
bro Henry Wong beserta keluarga, anak-anak dan calon mantu. Bro Santo beserta
istri, ada bro Hatta Wintio beserta Kevin anakanya anggota lainnya. Kali ini bu
Dumasi Samosir Direktur Sinar Mas tidak ikut bersama rombangan kami. Beliau
mendapat tugas negara menemani ibu menteri keuangan Sri Mulyani menghadiri event
penting di New York.
Dari Cengkareng kami
terbang ke ke Singapura menggunakan Singapore Airlines. Jam 7 malam waktu
Singapura kami sudah siap terbang ke Auckland menggunakan pesawat Singapore
Airlines Boing 777. Setelah menikmati pelayanan awak kabin kelas dunia 10 jam
kemudian kami sudah tiba di bandara Auckland jam 13.30 waktu di Auckland.
Begitu sampai saya langsung menghidupkan hp dan sharing location (shareloc) ke
group L&G. Tiba-tiba saya juga mendapat share loc dari Fadli yang saat itu juga
baru mendarat di bandara Palembang, jam disana jam 8.30.
Sepintas terlihat tidak
ada perubahan yang signifikan dari bandara ini sejak saya datang kesini 17
tahun lalu. Semua hampir sama. Proses imigrasi dan pengambil bagasi berjalan
normal. Satu jam kemudian kami sudah berada di dalam bus yang akan mengantar
kami berkeliling hingga sore. Seperti ke London tahun lalu, karena perbedaan
waktu, perut dan percernaan jadi aneh. Perut mulai lapar padahal kalau ikut
waktu di Jakarta baru jam 9 pagi. Satu jam sebelum tiba sudah makan di pesawat.
Untung ada roti yang disediakan oleh team ASM sebagai obat penenang. Walau
sebenarnya ini melanggar pasal-pasal diet keto saya.
Kami mulai berberjalan
ke tempat wisata di sekitar Auckland. Auckland Waterfront, Mission Bay,
Michael Joseph Savage Memorial, Parnel Village. Petang hari kami ke Auckland
Horbour Bridge from North Warfh.
Auckland Waterfront |
Add caption |
Sekitar jam 7 malam
kami sudah sampai di hotel Skycity Grand hotel berbintang lima yang terletak di
pusat kota Auckland hanya berjarak 100 meter dari Auckland Skytower, menara
tertinggi di bagian selatan bumi.
Ada pengalaman yang
menarik ketika kami berada di lobby hotel Sky City. Tiba-tiba sebagian
rekan-rekan saya seperti terkesima dan riuh melihat sesosok tokoh yang ada di lobby
hotel. Mereka seperti ABG yang berjumpa dengan artis idola mereka. Dan ternyata ada
Ahok bersama isteri (baru) yang juga
menginap di hotel yang sama. Segera saja suasana jadi “kisruh” karena semua
minta berfoto dan selfie dengan tokoh idola mereka. Bukan hanya Ahok tokoh asal
Indonesia yang ada saat itu, ada juga Tantowi Yahya Duta Besar RI untuk New
Zealand yang saat itu sedang bertemu dengan Ahok. Suasana pun semakin meriah,
terasa kami sedang berada di Indonesia saja. Saya sempat berdiskusi sekejap
dengan pak Dubes. Mengingatkan beliau bahwa kami sempat bermain tennis bersama
di Bumi Bintaro Permai bersama-sama dengan kakak-kakak saya yang menjadi
tetangga beliau.
Jam 8 malam kami sudah
berada di puncak Skytower untuk menikmati makan malam di Orbit Revolving Sky Tower.
Restoran mewah dipuncak bangun tertinggi di bagian selatan bumi. Yang unik
adalah restoran itu berputar mengeliling gedung (revolving). Ketika duduk anda
akan melihat pemandangan yang berbeda. Mata anda menyapu pemandangan indah di
sekitar kota Auckland di tempat duduk tampa harus berkeliling. Waktu saya ke
gedung ini 17 tahun lalu, ada sarana loncat menggunakan tali dan banji jumping
dari puncak di siang hari. Makan direstoran ini enak sekali. Sebagian besar
menunya adalah sea food dan itu sangat cocok dengan diet keto. Saya tidak perlu
cheating lagi.
Jam 7 pagi kami sudah
bangun dan sarapan di restoran hotel. Pagi ini kami akan check out dari hotel
ini dan pindah ke rotorua Rotorua selama 2 hari sebelum melanjutkan perjalanan
ke South Island.
0 comments:
Post a Comment