London Exploring


Tulisan ke 4 dari perjalanan saya ke Inggris antara 4 s/d 14 April 2018

Dari stasiun King Cross kami menuju ke kawasan Picadilly di tengah-tengah kota London. Cuaca sangat bagus sekali hari itu, langit cerah, udara lumayan hangat jauh berbeda dengan beberapa hari sebelumnya. Setengah jam kemudian kami sudah tiba tengah-tengah kawasan Picadilly yang terkenal itu.



Disinilah tempat berbelanja barang-barang keperluan untuk kebutuhan sendiri ataupun untuk oleh-oleh. Kwalitas dan modelnya bagus dan berkelas. Harganya, ya relatif tergantung jenis dan model yang dipilih. Jika dibandingkan dengan harga di mall di Indonesia harganya relatif sama. Ada juga barang-barang dengan kwalitas biasa dengan harga yang terjangkau.

Suasana di kawasan Picadilly pertokoan yang memanjang kiri-kiri kanan jalan. Tidak berbentuk mall seperti di Indonesia. Mungkin seperti kawasan Pasar Baru di Jakarta. Bangun lama tapi direnovasi dengan bahan dan perlengkapan moderen. Lampu, dinding kaca, tangga besi, eskalator dan lain-lain. Tapi karena desain gedungnya besar dan kokoh terlihat sangat elegan. Hampir semua gedung di dalam kota London seperti itu. Maklum, kota ini sudah dibangun sejak tahun 1600an. Hampir semua bangunan itu masih ada dan dipertahankan hingga saat ini. Salah satu masalah yang timbul adalah lebar jalan yang tidak dapat diperluas lagi. Jalannya sempit, pendek dan terlalu banyak lampu lalu-lintas. Dalam jarak 100 meter ada 2 lampu lalu lintas yang harus di lewati. Untuk mengatasi masalah ini London mengembangkan angkutan kereta bawah tanah. Mereka menyebutkan sebagai “tube” atau seperti MRT di Singapura. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika kami datang susananya sangat ramai. Banyak orang yang berjalan di sepanjang tratoar, di perempatan dan bahkan di sebuah persimpangan terlihat begitu ramai. Ada seseorang pria separoh baya sedang menunjukkan kebolehannya joggling bola. Di sebelahnya ada pemain musik dengan alunan lagu-lagu nan indah. Penonton yang hadir bukan hanya wajah-wajah asli eropah, sebagian besar wajah Asia, Afrika, Arab, China, India dan Indonesia. Pemandangan ini jauh berbeda dengan di Roma, Also dan kota-kota eropah lainnya. 
London kota multietnis dan multikultur. Ini terlihat hampir di setiap tempat. Di bandara, di jalanan, di pertokoan, hotel, tempat hiburan dan lain-lain. Bahkan ada yang mengungkapkan bahwa nama dari kota London sudah berubah menjadi Londonistan. Saking banyaknya orang asia khsusnya Pakistan disini. Bahkan walikota London  terpilih saat ini adalah Sadiq Khan asal Pakistan. 

Demikian pula dengan dialek bahasa Inggris. Jarang sekali saya berbicara dengan orang dengan logat khas London. Sebagian besar petugas hotel, bandara, pertokoan bukan asli Inggris. Mereka para imigran dari negara ketiga atau para perantau dari negara-negara Econonic Union (EU) terutama dari Eropa timur. Mereka inilah yang akan merasakan dampak negatif dari keputasan BEXIT (British Exit) dari EU yang berlaku setahun lagi. Apakah mereka harus ke luar dari Inggris, atau tetap tinggal disana dengan izin baru. Entahlah. Mereka sedang galau.. 
 
Setelah menikmati afternoon tea disebuah coffee exclusive langganan BOD ASM, kami berpencar berpelanja. Saya masuk ke sebuah toko khusus pakain pria. Saya mencari jas. Sejak sukses dengan diet keto kini jas saya sudah longgar semua. Tokonya cukup besar dan mewah, pimpinannya turunan Libanon beragama Kristen, isterinya Islam. Sempat berdiskusi mengenai toleransi beragama dengan dia sebentar. Akhirnya saya menemukan jas yang saya cari. Ukuran 42 warna biru tua. Ini pengganti jas yang saya beli di Shanghai beberapa tahun lalu. Harganya berkisar 250 s/d 400 pound. Tidak jauh berbeda dengan harga di Jakarta. Tapi kwalitasnya keren sekali. 

Sekitar jam 6 sore kami sudah berkumpul untuk menuju ke hotel di tengah-tengah kota London. Melewati jalan-jalan diantara pertokon yang sempit, gedung perkantoran dan taman. Temaran lampu-lampu malam diantara gedung-gedung terlihat begitu indah. Gedung dengan arsitektur klasik dipadukan dengan ornamen dan komponen moderen.

Seperti biasanya di akhir setiap perjalanan ASM akan memenyediakan hotel terbaik. Kali ini kami diistirahatkan di Churchill Hyatt Regency Hotel. Hotel bintang 5 yang terletak di tengah-tengah kota London. Dekat dengan pusat perbelanjaan dan akses ke berbagai tempat. Salah satu yang membuat saya tercengang hotelnya menyediakan “closet canggih” yang mempunya kontrol elektronis dan otomatis. Ck ck ck... Sebagian besar tamunya adalah orang Arab. Mungkin keluarga kerajaan dan raja minyak. Di lobby ada sebuah mobil Ferrari model mobil balap dengan plat nomor KWAIT. 

Setelah menikmati sarapan  enak dan dilayani secara khusus oleh seorang ibu-ibu asal Pilipina yang selalu riang dan bersenandung. Sudah lebih 25 tahun ia bekerja disini dan setiap tahun mudik ke Manila. 

Kami memulai city explorer hari itu dengan ditemani guide local asal Malaysia. Mengunjungi istana Buckhingham, Queen Gallary dan Westminister Abey. Cuaca hari ini kurang cerah dan dingin tidak seperti kemarin. Akibatnya tidak bisa mengambil foto dengan baik. 

Setelah berkeliling, kami bergegas menuju Ledean road ke gedung Lloyd’s of London yang terkenal itu. Kawasan paling mahal dan exclusive di London. Kami akan menjadi tamu kerhomatan dari Chairman dari Llyod’s of London. Untuk cerita yang lebih lengkap, saya akan tuangkan di dalam sebuah judul terpisah. Karena bagi saya sebenarnya berkunjung ke Lloyd ini yang paling utama.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menjelang magrib kami sudah berada dipinggir sungai Themes untuk mengikuti program Themes Cruise sembari makan malam. Sekitar jam 7 malam kami sudah berada di dalam kapal cruise yang akan membawa kami mengharungi sungai Themes selama sekitar 2 jam sambil menikmati makan malam. 

Sungai Themes adalah sungai besar yang membelah kota London. Merupakan salah satu icon dari kota ini. Di sepanjang kiri dan kanan sungai terdapat bangunan dan monumen penting dan bersejarah dari kota ini. Ada gedung parlemen, London Eye, kawasan business dan perdagangan dan lain-lain.

Ketika kapal mulai bergerak udara dingin terasa begitu menggigit. Sambil bergerak kami menikmati indahnya temaran lampu-lampu menghiasi setiap gedung yang ada. Setelah setengah jam perjalanan kemudian makan malampun hidangkan ditemani sinar lilin.. suasananya sangat romantis. 
My son sibuk dengan mengambil foto-foto dan mengadakan istagram life. Dia terlihat seperti kerasukan mengambil gambar dari bebagai sudut, turun-naik ke deck sambil menceritakan kondisi terkini kepada rekan-rekannya.  Inilah akhir kegiatan kami untuk har ini.

Selepas sarapan besoknya,  kembali di layani oleh ibu-ibu dari Pilipina kami menikmati sarapan pagi. Sayang untuk melewati cereal, roti dan ikan salmon. Kami akan memulai wisata hari ini dengan berangkat menuju ke Bicester berjarak sekitar 2 jam di luar kota London. Bicester adalah Designer Outlet dari barang-barang dan merek terkenal tapi dengan harga yang cukup miring. Sama seperti Castela Romano di Roma. 

Tempatnya tengah-tengah lahan terbuka, tidak bangunan di seklilingnya. Tidak ada juag kota terdekat dari situ. Tapi tertokoaanya ramai sekali. Ada lahan parkir berlantai dua. Lahan khusus untuk parkir bus untuk turis. Banguannya satu lantai dan tidak bertingkat. Kesannya seperti los pasar di Indonesia. Tapi kwalitas bangunannya sangat hebat. Luasnya kira-kira sekitar 10 hetar. Ada ribuan toko berada di dalamnya. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah masuk keluar toko dan mencoba beberapa barang. Saya membeli beberapa helai baju untuk hadiah klien, keluarga dan rekan-rekan. Karena nilai tukar poundsterling sangat tinggi jika dirupiahkan harganya terasa sangat mahal. Pada saat itu nilai kurs rupiah dengan poundsterling sekitar Rp. 20 ribu. Untuk diri saya pribadi saya membeli jam tangan digital. Seperti anak-anak mudah sekarang. Pada saat kami berada disana hujan turun sejak kami sampai hingga kami kembali. 

Menjelang sore kami sudah kembali menuju kota London. Perjalanan cukup lama karena jalanan sudah mulai macet. Ketika memasuki kota London saya menyaksikan banyak pembangunan property baru sama seperti di Jakarta. Mereka membangun mall, perkantoran, perumahan dan lain-lain. Dua tahun lalu saya pernah membaca hasil laporan dunia property dimana pada tahun Jakarta dan London adalah 2 kota di dunia yang pembangunan gedung bertingkatnya paling banyak. 

Sekitar jam 8 malam kami sudah sampai di The Beast Restaurant atau King Crab and See Food di Chaple Place, Marylebone tengah-tengah kota London. Inilah restoran seafood paling terkenal di dunia dan menjadi langganan keluarga besar ASM. 

Restoran berada di basement dengan interior yang sangat khas, mewah dan exclusive. Dari tamu yang ada terlihat sekali mereka orang-orang special. Kami menempati meja yang sudah dipesan sejak beberapa bulan lalu. 

Ketika dihidangkan kami terkesima melihat ukurang crab yang sangat besar. Beratnya kira-kira 3 kg. Menurut bu Dumasi beliau pernah mendapat yang ukuran 5 kg disini beberapa tahun lalu. Rasanya gurih sekali. Untuk ini adalah jenis makanan yang dibelehkan (syar’i) di dalam diet keto saya. Tampa ragu-ragu saya habiskan semua makan dihidangkan. My son apa lagi, dia sangat menikmati semua makanan di restoran ini. 

Tidak hanya makanan enak, restoran ini juga menyediakan wine yang terenak di dunia. Rekan-rekan saya memesan tapi saya tidak karena itu tidak syar’i.. he he he,

Dengan perut kenyang kami kembali ke hotel untuk beristirahat karena besok masih ada beberapa acara sebelum terbang kembali ke tanah air di malam hari.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: