Kamis tanggal 16 November 2017 lalu kembali Majalah Media Asuransi menyelenggarakan Indonesia Insurance Outlook 2018. Bertempat di hotel Le Meridien Jakarta dihadiri oleh pejabat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bapak Riswinandi, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Merangkap Anggota Dewan Komisioner dan beberapa perjabat lainnya.
Acara dihadiri juga oleh
para bankir, direktur perusahaan pembiayaan, ketua dan pengurus asosiasi perusahaan asuransi
antara lain AAUI, AAJI, APPARINDO, APKAI, AAISI dan lain-lain. Hadir pula para direktur
dan pimpinan perusahaan-perusahaan asuransi lainnya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Informasi yang
disampaikan di acara ini akurat dan sangat berguna untuk mengevaluasi kinerja
industri asuransi Indonesia selama
periode sebelumnya dan sekaligus melihat akan seperti apa peluang pertumbuhan bisnis
di tahun 2018.
PEMBIAYAAN/MULTIFINANCE
Dalam acara ini Media
Asuransi juga mengundang ketua umum Suwandi Wiratno Chairman dari APPI
(Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia) atau Indonesian Financial Service
Association).
Dalam presentasinya
Suwandi memaparkan bahwa total asset yang dikelolal oleh APPI hingga September
2017 sebesar Rp. 464 triliun naik sekitar 7% dari periode yang sama tahun lalu.
Tagihan piutang naik sebesar 8,6% atau sebesar Rp. 411 triliun. Keuntungan
sebesar Rp. 9,8 tiliun atau naik 9,7% dari tahun lalu.
APPI sekarang juga
sudah mulai fokus ke industri kreatif antara kepada advertisement, art product,
handicraft, fashion, design dan lain-lain. Total pembiayan yang disalurkan
sebesar Rp. 233 milyar tahun 2016 dan diperkirakan akan meningkat tinggi tahun
ini.
Otomotif masih menjadi
bagian terbesar dari penyaluran kredit dari APPI. Namun ada kecenderungan
penuruan karena tingkat penjualan kendaraan bermotor dari tahun ke tahun kini
menurun.
Demikian juga dengan
sepeda motor, penjulannya juga semakin menurun setelah mencapai puncaknya 5
tahun lalu. Tahun ini diperkirakan penjualannya mencapai 5,7 juta unit sedikit
lebih rendah dari tahun lalu.
Peningkatkan volume
pembiayaan terjadi di sektor alat berat. Setelah mengalami perlambatan sejak
lima tahun lalu yang disebabkan rendahnya harga batubara. Mulai tahun lalu terjadi
peningkatan permintaan yang cukup signifikan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk tahun 2018, APPI
memperkirakan bisnis pembiayaan perkembangannya akan sama dengan tahun 2017.
Dimana untuk jenis pembiayaan kendaraan diperkirakan akan terus mengalami
penurunan akibat menurunnya penjualan kendaraan bermotor.
Bukan hanya karena
faktor daya beli tapi juga oleh faktor adanya alternatif transportasi yang lain
seperti Online Transportation, public transportation yang lebih nyaman.
Untuk lebih lengkapnya, silakan baca laporan berikut ini:
0 comments:
Post a Comment