Indonesia Insurance Outlook 2018 – Syariah Banking


Abdullah Firman Wibowo, President Director BNI Syariah dalam makalahnya yang disampaikan pada acara Indonesia Insurance Outlook 2018 yang diselenggarakan oleh majalah Media Asuransi pertengahaan November lalu mengatkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia diperkirakan stabil dengan tingkat pertumbuhan hampir sama dengan tahun 2017.

Kondisi ini berkaitan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi dunia yang juga relatif stabil. Kepercayaan pasar terhadap ekonomi Indonesia masih cukup baik. 

Tahun 2018 sepertinya pemerintah akan banyak memperhatikan faktor fiskal karena mempertimbangkan pertumbuhan jangka menengah dan jangka panjang. 

Pemerintah juga akan terus memperbaiki kinerja perpajakan dengan meningkatkan kapasitas IT, kesadaran masyarakat akan pentingnya pajak,  daya saing dengan memberikan insentif pajak, menurunkan dampak negatif dari import, mengadakan kerjasama internasional di bidang perpajakan serta mengusahakan pengalokasian dana yang lebih adil

Asumsi kondisi ekonomi tahun 2018, pertumbuhan ekonomi 5,4%, inflasi 3,5%, nilai tukar US dollar Rp. 13,500, dan harga minyak USD 48/barre.

Indonesia berpeluang menjadi negara paling besar ekonomi syariahnya di dunia karena mempunyai populasi muslim terbesar dengan total diatas 200 juta jiwa. Tapi hingga saat ini pangsa pasar ekonomi syariah masih sekitar 1,6%. Sementara negara Islam dengan pangsa pasar adalah Iran dimana pangsa pasar perbankan syariahnya mencapai 33%.

Saat ini di Indonesia ada 13 bank syariah (full), 21 unit syariah dari bank konvensional dan 167 BPR syariah. Total pekerja perbankan syariah saat ini sebanyak 58,435 orang.Untuk kemajuan, perbankan syariah dituntut untuk lebih meningkatkan kwalitas dan efisiensi.

Peluang bagi perbankan syariah ada di sektor infrastruktur yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Seharusnya perbankan syariah dapat mengambil peran yang lebih besar disini. 

Kemudian, permintaan yang semakin tinggi atas kebutuhan halal, baik di sektor makanan dan miniumuan, fashion dan pariwisata. 

Kendaraan yang bisa mempercepat perbankan syariah untuk mengejar pertumbuhannya adalah dengan memanfaatkan Fintech (Financial technology) yang sudah mulai mengambil peranan yang lebih besar. 

Untuk keterangan lebih lengkap dapat dibaca bahan presentasi di bawah ini.



Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: