Kamis tanggal 16 November
2017 lalu kembali Majalah Media Asuransi menyelenggarakan Indonesia Insurance
Outlook 2018. Bertempat di hotel Le Meridien Jakarta dihadiri oleh pejabat dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bapak Riswinandi, Kepala Eksekutif Pengawas
Industri Keuangan Non-Bank Merangkap Anggota Dewan Komisioner dan beberapa
perjabat lainnya.
Acara dihadiri oleh bankir,
direktur perusahaan pembiayaan, ketua dan pengurus asosiasi perusahaan asuransi
antara lain AAUI, AAJI, APPARINDO, APKAI, AAISI dan lain-lain. Hadir pula direktur
dan pimpinan perusahaan-perusahaan asuransi lainnya.
Informasi yang
disampaikan di acara ini akurat dan sangat berguna untuk mengevaluasi kinerja
industri asuransi Indonesia selama
periode sebelumnya dan sekaligus melihat akan seperti apa peluang pertumbuhan
di tahun 2018.
ASURANSI
JIWA
Meski kondisi ekonomi Indonesia
berfluktuasi tapi asuransi jiwa secara konsisten dapat tumbuh sekitar 14,5% sejak 3
tahun terakhir.
Premi baru tumbuh
diatas 13,5% dan premi lanjutan tumbuh diatas 14,5%. Premi baru lebih banyak
dihasilkan melalui jalur bancassurance sementara premi lanjutkan lebih banyak
berasal dari jalur agency.
Pendapatan masih
mengandalkan dua jenis produk yaitu produk tradisional dan unitlink. Jalur
bancasssurance lebih dominan menghasilkan produk tradisional sementara jalur angency
menguasai produk unitlink.
Dari segi total asset
Asuransi Jiwa bertumbuh rata-rata 14,1%, hasil investasi naik 16,1% dan
pendapatan naik sebesar 18,4%.
Jumlah tertanggung
rata-rata naik 9% pertahun. Hingga saat ini jumlah tertanggung di seluruh
Indonesia sebanyak 19,61 juta jiwa.
Jumlah tenaga pemasar
setiap tahun rata-rata naik 14,1%. Saat ini jumlah tenaga pemasar/agent yang
berlisensi sebanyak 589,740 orang.
Untuk tahun 2018 AAJI
memperkirakan pertumbuhan industri akan seperti berikut ini:
Pertumbuhan premi baru sebesar 15%
Pertumbuhan premi lanjutan 17%
Total Premi naik 18%
Untuk informasi lebih lengkap silakan membaca laporan dari AAJI berikut ini:
0 comments:
Post a Comment