5th Asia Insurance Brokers' Summit




Pada tanggal 6-7 Maret 2017, bertempat di Mandarin Orchard Hotel, Singapura telah diselenggarakan 5th Asia Insurance Broker’s Summit yang dihadiri oleh sekitar 200 orang peserta dari hampir seluruh Asia dan Perwakilan dari Eropah, Amerika dan Australia. Ini adalah ajang perbagai informasi, pengalaman, ilmu, teknologi serta nertworking antar para pelaku industri asuransi khususnya broker asuransi dan para pendukung industri broker asuransi.

Pertemuan kali ini mengambil tajuk "The Power of Smart Brokers in a World of Disruptive Innovation in Insurance". Inilah topik penting yang menjadi bahan pemikiran semua pengusaha di seluruh dunia saat ini.

Bagi saya ini adalah pertemuan ketiga yang saya pernah ikuti. Pertama saya ikut di pertemuan di Balu tahun 2013.Sementara pertemua ke empat saya tidak bisa hadir karena pada saat yang bersamaan saya pergi ke Eropa akan tapi perusahaan kami L&G tetap mengirimkan utusannya yaitu Yusi Riando, pak Irvan Rahardjo dan Abdul Aziz.

Saya bersyukur kami tetap istiqomah bisa hadir di acara ini. Begitu banyak manfaat yang dapat diraih. Sebagai sebuah perusahaan baru dan tidak beafiliasi dengan perusahaan internasional manapun saya merasa terbantu dengan informasi dan diskusi dengan rekan-rekan sejawat dari berbagai belahan dunia. Kami mendapatkan informasi dan visi baru yang akan kami terapkan di perusahaan kami.  Pertemuan ini seperti pertemuan Family Reunion yang diadakan oleh Network 21 yang dulu saya pernah aktif di dalamnya beberapa tahun lalu. Ajang pertemuan dengan rekan-rekan, para pemimpin, orang-orang sukses. Saya dapat bertemu kembali dengan beberapa rekan dari Hongkong, Jepang, Malaysia, Singapura, Australia dan juga beberapa rekan dari negeri sendiri. 

Bersama pak Hary Diah - Founder IBS Insurance Broker my ex boss


Pada pertemuan yang ke III dua tahun lalu sudah mulai dibahas mengenai peranan teknologi informasi di dalam pengembangan bisnis. Beberapa pembicara dari Eropah dan Amerika sudah menjelaskan bagaimana proses bisnis di negara mereka saat itu sudah mulai bergeser menggunakan internet.  Kini dua tahun kemudian hampir semua yang mereka sampaikan sudah menjadi nyata.Internet of Thing (IOT).  Kita sekarang dikejutkan dengan kehadiran berbagai macam teknologi online berbasis internet. Di dalam seminar ini muncul istilah UBERisation, atau UBERisasi. UBER, tekonologi informasi di bidang trasportasi yang telah memulai merevolusi sistem transportasi angkutan umum di seluruh dunia. Kini hampir seluruh industri barang dan jasa tak bisa menghindari dari revolusi ini termasuk industri asuransi khususnya broker asuransi. Berbagai program baru sudah mulai dikembangkan dan digunakan. Di China muncul sebuah perusahaan asuransi baru berbasis internet yang umurnya baru tiga tahun tapi pendapatan preminya jauh diatas perusahaan asuransi lain yang sudah lama berdiri.
 
Tekonologi informasi bisa menjadi ancaman terhadap keberadaan perusahaan dan karir pekerja. Tapi jika bisa menguasai dan mengendalikannya justru teknologi akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar. Untuk memenangkan persaingan saat ini dan beberapa tahun ke depan pengusaan teknologi informasi menjadi kebutuhan pokok yang tidak bisa dihindari. Untuk bisa memenangkan persaingan diperlukan ide-ide kreatif dalam bentuk “distruptive” yang dapat mengalahkan “outsmart” cara-cara lama. Diperlukan kombinasi antara ilmu dan pengalaman di bidang industri asuransi dengan pengusahaan teknologi informasi.



Di dalam seminar ini juga dibahas mengenai resiko yang akan dihadapi oleh industri yang menggunakan online yaitu Cyber Attack. Ada presentasi pemetaan serangan cyber attack dan potensi kerugian serta cara-cara hacker melakukan penyerangan. Dari presentasi itu terlihat bahwa sesungguhnya serangan para hacker itu sangat besar dan masif terutama yang berasal dari zona Amerika, Asia dan Afrika. Hacker sangat intens melakukan serangan kepada jaringan komputer di semua lini baik pemerintah maupun swasta. Jika perusahaan tidak membuat sistem pertahanan yang kokoh dan berlapis niscaya akan dapat ditembus oleh para hacker.

Kebutuhan Cyber Insurance kini menjadi semakin besar, diperlukan kapasitas yang lebih besar dan cakupan yang lebih luas karena semakin banyak frekwensi kejadian dan jumlah kerugian yang ditimbulkan. Broker asuransi diminta untuk lebih aktif mengembangkan produk ini.

Meski topik utama pertemuan kali ini lebih banyak mengenai online dan disruption, tapi tetap banyak pembicara yang fokus dengan the roles of insurance broker dan risk management. Perkembangan teknik-teknik baru. Tantangan baru industri broker asuransi saat ini. Walau teknologi informasi sudah sedemikan canggih tapi tugas broker asuransi tidak serta-merta bisa digantikan. Mungkin untuk jenis asuransi yang sederhana (simple risks) seperti kendaraan bermotor, rumah tinggal dan lain-lain bisa dikerjakan dengan program internet tapi untuk resiko yang komplek dan besar tetap memerlukan jasa broker asuransi. Sebagai bukti, seorang pembicara asal Australia memutarkan video hasil wawancara dengan masyarakat Australia tentang seberapa besar mereka mengetahui istilah-istilah asuransi. Misalnya pertanyaan yang sederhana, what is sum insured? Apa itu nilai pertanggungan. Hampir semua dari sekitar sepuluh orang yang ditanya tidak ada jawaban yang betul. Demikian juga untuk pertanyaan yang lain. Jadi meski masyarakat Australia sudah maju dan mampu berbahasa Inggris, akan tetapi mereka tidak memahami istilah asuransi. Masyarakat tetap memerlukan jasa broker asuransi.

Banyak juga ide-ide baru yang disampaikan di dalam seminar ini. Ada beberpa ide dari pembicara asal Hongkong, Singapura dan dari Indonesia mengenai pengalaman mereka memulai bisnis broker asuransi secara online. Ada pula sesi “sharing” dari orang muda para pelaku broker asuransi. Pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam membangun perusahaan mereka.

Seminar ini membuat kepala saya “berasap” alias fire up. Begitu banyak ide-ide baru yang ingin segera saya terapkan di perusahaan kami. Saya semakin yakin bahwa tujuan kami untuk menjadi perusahaan broker asuransi terkemuka di Indonesia kini  jalannya semakin terang. Saya juga mendapatkan rekan-rekan baru yang akan membantu kami untuk mengembangkan bisnis. Ada broker association dari Eropa yang membuka kesempatan kepada kami untuk menjadi anggota global mereka. Ada rekan dari Malaysia yang siap menyediakan back up reinsurance untuk beberapa jenis resiko yang rumit dan kompleks. Ada pula rekan dari Singapura yang spesialis di bidang asuransi berlian, batu mulia dan uang tunai menawarkan kerjasama. “Once you start doing this business, you will be rich” demikian katanya. Masuk akal karena nilainya sangat tinggi dan preminya mahal, mereka mengasuransikan sebagian besar harta berharga orang Indonesia baik yang disimpan di Singapura maupun di Indonesia. Rekan ini juga mengatakan bahwa korupsi itu bukan hanya ada di Indonesia tapi juga di Singapura. What?

Saya beruntung tidak hadir sendiri di seminar penting ini. Saya mengajak Ando GM FAD kami. Ando seorang ahli IT di bidang broker asuransi, kami sudah berteman sejak di IBS 25 tahun lalu. Ando telah mencatat dan siap untuk mengembangkan beberapa program, mengupgrade dan memaksimalkan semua potensi IT yang ada.



Meski harga seminar ini tidak murah, tapi saya merasa sangat beruntung karena bisa hadir. Informasi, ilmu, network dan rasa percaya diri yang kami dapatkan jauh lebih besar nilainya dari investasi seminar untuk kemajuan perusahaan kami. In sya Allah dipertemuan berikutnya kami akan hadir kembali. In sya Allah.
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: