Banyak jalan menuju Roma. Itulah
pepatah lama yang sangat terkenal di dunia. Ungkapan yang menyatakan banyak cara
yang bisa ditempuh untuk sampai ke tujuan. Bagi saya itu bukan sekedar pepatah lagi, tapi sebuah kenyataan. Antara tanggal 22 Maret sampai dengan 31 Maret
2017 akhirnya saya sampai juga di Roma setelah hampir 15 tahun bermimpi. Roma Ibu kota Italia
sebuah negeri di benua biru yang mempunyai sejarah peradaban yang teramat
panjang. Tujuan wisata nomor 4 terbaik di dunia pilihan Travel Advisor.
Perjalanan
saya ke Roma merupakan perwujudan komitmen dari manajemen dari PT Asuransi Sinar Mas (ASM) yang dicanangkan awal tahun 2016 lalu. ASM akan memberikan
perjalanan ke luar negeri dengan paket sangat istimewa kepada para agennya yang
sukses mencapai target. Ada tiga paket yang disediakan. Paket Tier 3 dengan
menikmati liburan istimewa di sebuah hotel bintang lima di Nusa Dua Bali. Peket
Tier 2 dengan menikmati berlibur di negeri penuh sensasi di China. Dan paket
paling istimewa Tier 1, berlibur di Italia dengan tujuan utama Capri Island di
selatan Italia di pantai laut Mideterania. Awalnya ketika diumumkan perjalanan Tier 1
ke Italy saya tidak begitu tertarik. Tapi setelah mengikuti tour ini saya justru bersyukur. Kenapa? coba simak tulisan saya berikut ini dan tulisan terkaitnya lainnya.
Alhamdulillah tahun ini kami kembali berhasil meraih paket Tier 1 seperti tahun lalu. Meski
sebenarnya kami ingin berangkat dengan jumlah peserta yang lebih banyak tapi
apa boleh buat kali ini kami kembali berangkat dengan dua orang saja, saya dan
Iil GM Marketing kami. Insya Allah next trip ke Windsor England kami bisa
berangkat minimal dengan 7 orang. Aamiin. Terus terang setelah kembali, kami
menyesal kenapa kami tidak membawa lebih banyak orang-orang, karena kwalitas
perjalanannya sangat istimewa. Seharusnya kami bisa jika kami mau berjuang sedikit lebih keras lagi. Rasanya
segala kerja keras terbayar dengan mutu perjalanan yang didapatkan.
Penerbangan dengan Singapore Airline dengan pelayanan awak kabin non stop selama 14 jam.
Singgah di kota Roma, Pompei, Napoli, Sorrento, Capri Island dan Amalfi yang indah dengan
bangunan-bangunan klasik penuh sejarah. Keindahan alam selatan Italy dengan
laut Mediteranianya berwana biru yang mengagumkan. Fasilitas hotel terbaik di setiap kota. Restoran
enak dan bergengsi. Waktu tour yang flexible tanpa harus bekejaran dengan jadwal tour. Kejutan dan layanan surprise
dari tour leader dan tim ASM yang membuat setiap momen menjadi menyenangkan.
Perjalanan ini menjadi begitu menarik karena kami didampingi oleh Direktur ASM
ibu Dumasi Samosir. Sebagai seorang yang high flyer beliau begitu paham betul arti pentingnya sebuah perjalanan yang berkwalitas. Menurut keterangan tour leader,
biaya perjalanan ini dua kali lebih mahal dari perjalanan paket tour biasa.
Hampir tidak ada tour dari Asia yang mengambil route ini karena mahal. Bahkan belum ada tour leader dari kelompoknya yang pernah membawa tamu ke tempat ini. Yang menarik, kali ini ASM menghadirkan seorang fotographer profesional khusus dari
Jakarta hanya untuk meliput semua momen yang berharga ini. Untuk semuanya ini saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada seluruh Manajemen ASM, team ASM, rekan sesama agen
rombongan Tier 1 yang telah membuat perjalanan ini begitu berkesan. Terima
kasih juga kepada seluruh rekan-rekan kami di L&G atas pencapaian kita
tahun lalu.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis
sore tanggal 23 Maret selepas ashar saya dan Il meninggalkan kantor kami L&G
di kawasan Bintaro. Kami berangkat dengan Toyota Altis yang dikemudikan oleh
Abeng sopir kantor. Di dalam mobil sudah ada tiga orang pengantar, Endang,
Nisya dan si kecil Syabil. Perjalanan ke Bandara Soeta berjalan lancar. Selama
dalam perjalanan semua terlihat senang, kecuali ada sedikit tampak rasa gamang di wajah Syabil. Jam lima kurang kami sudah sampai di terminal 2 D
tempat kami berkumpul dengan rekan-rekan kami. Begitu kami sampai ternyata
hampir semua anggota rombongan sudah hadir. Karena sebagian besar anggota
adalah team yang berangkat tahun lalu, kami langsung akrab. Ada sepasang
anggota baru tapi karena semangat kekeluargaan yang begitu tinggi kami langsung
melebur. Ini seperti “family reunion” saja. Setelah setahun berpisah kini
saatnya kami bersama-sama lagi membagi kebahagian selama sepuluh hari ke depan.
Diantara rekan kami adalah mba Anatri Sulistyaningrum dan rekan pak Sony
Widjaja dan keluarga, Grace Felicia, Augustine Riyanti Wdjaja, bro Heny Wono
Wong dan keluarga, bro Soesanto dan isteri, bro Ryan Ell Haren, Raine Wahyuning
Utami, Ferry Tan, Shanty Vimala Jaury, bu Henny Djuwita Santosa, bro Muhammad
Fery Pudjisantoso dan isteri, Indra Widjaja Wong, Diandra Adianto, Robert Darmawan,
Florencia Irena Lipin, bro Yordan Erlangga Kusratno dan bro Triyanto Susilo. Total rombongan kami terdiri dari 30 orang.
Semua
proses administrasi dan imigrasi berjalan lancar, satu setengah jam kemudian
kami sudah berada di ruang tunggu keberangkatan ke Singapura dengan penerbangan
SQ 956 Singapore Airline. Jam 19.05 kami sudah take off menuju Singapura. Jam
10 malam kurang waktu Singapura kami sudah tiba di Changi Airport. Penerbangan
kami ke Roma pukul 01.00 ada waktu menunggu sekitar 4 jam. Kesempatan itu saya
gunakan untuk sholat jamak magrib dan isya di mushola yang tersedia di dalam
terminal. Setelah itu saya memanfaatkan voucher gratis senilai 20 dollar dari
Singapore Airline untuk berbelanja. Sebenarnya saya ingin membeli oleh-oleh
akan tetapi tidak ada toko yang berada di dekat tempat kami antri. Akhirnya
saya gunakan untuk memesan mie rebus dan air minum, total pembelanjaan saya
hanya sekitar 12 dollar. “ I don’t want to take your money, just take another
things” kata nenek tua penjaga kedai. Akhirnya saya ambil beberapa snack. Ini
sebenarnya mengacaukan diet saya yang tampa makan malam.
Setelah
menunggu sambil menikmati indah dan moderennya Changi Airport, panggilan
boarding naik pesawat ke Roma pun terdengar. Dengan tiket dan passport ditangan
semua pemeriksaan berjalan lancar. Kembali saya menikmati pesawat berbadan
lebar Boing 777 300 ER dengan nomor penerbangan SQ365. Rombongan kami duduk di
bagian belakang dengan nomor tempat duduk 50an. Terasa betul bedanya dengan
naik Airbus 330. Tempat duduk Boing 777 lebih lega sehingga tidak bersinggungan
dengan penumpang di sebelah. Sarana hiburan lengkap di layar. Perlu beberapa
waktu untuk menguasai cara mengopeasikannya. Dari flight path terlihat rute,
jarak dan waktu tempuh di layar. Pesawat mengarah ke barat melewati bagian
utara Sumatera, Selatan Sri Lanka, India, Pakistan, Iran, Turki dan masuk ke
wilayah laut Mediterania dan mendarat di Roma. Kira-kira setelah satu jam
perjalanan awak kabin menyajikan hidangan malam. Saya hanya mencicipi beberapa
makanan saja. Ini sudah sangat mengacaukan diet saya. Memang sulit berdiet
dengan kondisi seperti ini. Ada perbedaan waktu, jadwal makan yang
berbeda-beda. Yah sudahlah, saya hanya berusaha mengurangi porsinya saja. Saya
tidak bisa tidur selama perjalanan ini. Saya menghabiskan waktu dengan melahap
setiap program hiburan yang ada. Saya coba untuk menulis di hp tapi tidak bisa
karena suara mesin pesawat mengganggu konsentasi. Saya sholat shubuh dengan
mengacu kepada waktu di lokasi pesawat saat itu berada. Saya sholat syubuh di
atas langit Turki sekitar jam 06.15. Saya berwudhu dengan tayamum dengan
menempelkan telapak tangan di kursi pesawat. Semakin dekat waktu ketibaan di
Roma hati semakin senang. Kebosanan selama berjam-jam akan segera berakhir.
Setelah mengharungi langit diatas laut Mediterania, pesawat mulai menurunkan
ketinggian. Pelan-pelan mulai terlihat benua biru yang masih menyisakan sedikit
salju di ujung musim dingin. Jam delapan kurang lima menit, roda pesawat mulai
menyentuh landasan Aeroporti Di Roma (ADR) yang baru selesai diperluas akhir
tahun lalu. Tidak perlu waktu lama
untuk ke luar dari badan pesawat. Setelah sedikit mendapat pengarahan dari Samy
sang tour leader kami menuju ke petugas imigrasi. Tidak sampai sepuluh menit
kami sudah berada di tempat pengambilan bagasi. Sembari menunggu kami
memanfaatkan wifi gratis yang disediakan oleh ADR. Begitu tersambung, ratusan pesan WA dan Email berhamburan masuk, karena sudah hampir 24
jam tidak aktif. Jam 8.00 pagi waktu Roma sama dengan jam 14.00 waktu di
Jakarta. Sebelum berangkat ada sedikit urusan kantor yang belum tuntas. Melalui
WA group saya memberikan pengarahan hingga masalah itu terselesaikan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sambil
menarik koper masing-masing kami menuju bus yang sudah disediakan. Udara Roma
tidak begitu dingin, mungkin sekitar 12 C. Tapi sebagian orang telihat masih
mengenakan jaket. Saya berharap di bus ada wifi, akan tetapi ternyata tidak
ada. Ada bagusnya, agar kita bisa menikmati perjalanan dari pada mata terus
mempelototi layar hp. Perjalanan menuju pusat kota Roma memakan waktu sekitar
45 menit. Sekilas hampir tidak ada pemandangan yang luar biasa di kiri-kanan
jalan. Jalan tol yang lebar membuat perjalanan mengalir walau banyak kendaraan
yang berlalu-lalang. Gedung-gedung dan rumah di kiri-kanan tampak khas Itali.
Seperti yang di jelaskan oleh Samy, Italia bagian selatan berbeda dengan bagian
utara. Secara ekonomi bagian utara jauh lebih makmur karena disana ada kota
industri, fashion, pariwisata dan lain-lain. Ini terlihat dari jenis mobil,
kwalitas bangunan dan juga penampian dari warganya. Samy juga mengingatkan agar
kami berhati-hati dengan passport, hp, dompet dan barang bawaan. Saat ini
keamanan di Roma dan di Eropa pada umumnya menurun. Banyak pencopet
dimana-mana. Umumnya mereka para imigran yang saat ini banyak berdatangan.
Hindari kontak dan komunikasi dengan orang asing.
Berikut
ini catatan saya selama menikmati wisata di kota Roma
Travi
Fontain
Kami
langsung menuju kawasan Trevi Fontain, tempat orang melemparkan koin untuk
mengadu nasib. Kami berjalan melewati jalan sempit diantar bangunan klasik. Di
kiri-kanan ada toko menjual berbagai souvenir dan restoran. Meski masih pagi
tapi sudah ramai turis yang berkumpul
mengitari air mancur. Tempat ini juga dikenal sebagai viaduct atau tempat
saluran air yang dibangun sejak zaman Romawi yang masih berfungsi hingga saat
ini. Tiba-tiba ada panggilan dari Samy, semua kami ditraktir oleh ibu Dumasi di
restoran pizzerie di depan Trevi Fontain. Wah ini tawaran yang sangat
menyenangkan karena perut sudah mulai lapar meski satu jam sebelum mendarat
sudah sarapan di pesawat. Rombongan kami memenuhi restoran tersebut. Semua
sibuk dengan pesanannya. Berbagai macam roti, snack, minum, ice cream (gelato)
dan tentu saja pizza dihidangkan hingga pelayan toko kewalahan. Setelah
kenyang, kami kembali berkeliling kawasan Trevi Fontain sebentar dan kemudian kembali menuju
ke bus. Saya tidak memesan gelato karena saya yakin bahannya terbuat dari lemak
babi. Karena Travi Fountain merupakan salah satu tujuan utama turis di kota
Roma, suasananya sangat ramai. Tempat pelataran dan kolam tempat pelemparan
koin luasnya hanya sekitar dua kali lapangan tenis. Sementara turis datang
dalam rombongan besar. Selain turis ada juga para pedagangan souvenir dan tongsis
asal Bangladesh, Afrika dan Eropa Timur banyak berkeliaran. Belum lagi para
pencopet cilik yang menyelinap diantara kerumunan. Mungkin karena kondisi yang rawan
selalu ada petugas polisi (polizie) lengkap dengan mobilnya. Bahkan saat saya
berada disana dua anak kecil konon mereka orang Gipsy dipanggil dan interogasi
polisi karena dicurigai sudah mulai beraksi. Bangunan Travi Fontain terlihat sangat unik dan klasik. Diatasnya ada
patung-patung indah, di kellilingi oleh gedung dan pertokoan klasik.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bangunan di depan Trevi Fontain |
Turis menunggu air mancur dihidupkan setela pukul 10 pagi |
Makin siang makin ramai... |
Pedagang souvenir dan tongsis... kayak di Indonesia ajah.. |
Rombongan menikmati Pizzarie dan minuman di ristorante di depan Trevi Fontain |
Jalan menuju ke Travi Fontain |
Vatikan
Setelah
menikmati indahnya Trevi Fontain dan lezatnya pizzerie kami berangkat menuju ke
kawasan Vatikan. Negara terkecil di dunia dengan jumlah penduduknya kurang dari
1000 orang. Kota suci umat Khatolik tempat bertahtanya sang Paus (Pope) pemimpin
umat Khatolik sedunia. Sekitar 15 menit kemudian kami sudah sampai di kawasan
Vatikan. Melewati jalan-jalan kuno. Kami memasuki gedung parkir bawah tanah
khusus untuk bus. Kami berjalan melalui escalator dan jalan setapak sejauh
sekitar 400 meter menjelang memasuki kawasan Katedral. Bangunan dengan
tiang-tiang besar mengelilingi bangunan utama. Di bangunan utama ini tempat
Paus mengadakan misa dan menyampaikan pidatonya yang dihadiri oleh ribuan umat.
Arsitektur bunganannya sangat indah dan kokoh. Di sini kami menemukan kembali
para pedagang souveniers, paket photo dan juga pengemis. Kita harus berhati-hati
juga selama berada di kawasan ini. Salah seorang dari penjual souviner rupanya
mengetahui bahwa kami dari Indonesia, tiba-tiba dia menawarkan dalam bahasa
Indonesia. Dia orang Bangladesh yang pernah tinggal di Malaysia. Saat kami
berada di kawasan Vatikan terlihat banyak petugas keamanan yang berjaga-jaga.
Mereka bukan polisi, mereka berseragam dan bersenjata lengkap, mobilnya
bertuliskan Carrabennari. Ternyata mereka adalah petugas keamanan khusus yang
disiapkan untuk mengamankan pertemuan para kepala negara yang berasal dari 40
negara Eropa yang tergabung dengan Econimic Union (EU) yang akan mengadakan
pertemuan di Roma esok harinya. Setelah
lebih dari satu jam mengitari kawasan Vatikan kami berangkat menuju ke restoran untuk makan siang di
sebuah restoran Thailand yang berjarak kira-kira 15 menit. Restoranya tidak
terlalu besar tapi bagus. Di depannya ada tulisan Malasiano dan Indonesiano.
Restoran Thailand memang adalah pilihan utama bagi kita orang Melayu ketika
melancong ke luar negeri. Mereka ada hampir di setiap kota besar di dunia ini.
Saya membayangkan bahwa satu saat nanti harus ada Restoran Padang yang ada di
setiap kota. Pasti laku karena saat ini turis Indonesia termasuk empat besar dari Asia. Bagi saya yang penting halal. Kira-kira siapa yang akan
mulai, Sederhana group?. Seperti yang
saya bayangkan, menu dan sajiannya sangat lezat. Pelayanan memuskan oleh dua
orang pelayanan orang Thailand yang bisa berbahasa Melayu sikit-sikit.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di depan gedung tempat Paus berkhotbah |
Pilar yang mengelilingi bangunan utama |
Gedung-gedung di dalam kawasan Vatikan |
Restoran Thai di Roma, bertuliskan Malasiano dan Indonesiano.. Masakan Padang dimana ya? |
NH
Collection Hotel Palazzo, Piaza del Cinquencentro
Selesai
makan siang kami langsung menuju ke hotel. Kami menginap di NH Collection HotelPalazzo hotel berbitang lima di kawasan Piazza Cinquecento di tengah-tengah
kota Roma.Tamannya yang
luas, dengan sisa-sisa bangunan bersejarah berada di halamannya. Menghadap ke kawasan terbuka yang
luas tempat terminal bus yang disebut dengan Termini, stasiun kereta (Estacion) pusat
yang menuju ke hampir ke setiap kota di Itali. Karena sudah diatas jam 2 saing
kami langsung bisa check in. Saya berada di lantai tiga sekamar dengan sahabat
saya Ryan. Begitu masuk kamar dan merebahkan badan di atas kasur yang begitu
empuk rasanya ingin langsung tidur. Mata ini memang sudah begitu berat setelah lebih
dari 24 jam tidak tidur. Saya berjuang untuk sholat jamak zuhur dan ashar.
Setelah itu saya pesan ke Ryan bahwa saya akan tidur dan tidak ikut makan malam jam 7 malam sesuai rencana. Jam 3an saya tertidur dan baru bangun lagi
jam 4 subuh besoknya. Saya tidur 13 jam non stop. Saya bangun juga karena jam
otomatis saya karena di Jakarta sudah sekitar jam 10 pagi. Setelah bangun saya merasa
segar. Saya sholat subuh dan mandi. Sekitar jam 6 pagi saya ke luar menuju ke
kawasan Plazza dei Cinguento menerebos hawa dingin. Ada beberapa teman juga
yang sudah bangun dan berjalan-jalan di bawah. Saya berjalan sendirian ke luar
melewati sekelompok pria yang berisik, sepertinya mereka kaum Gypsi
yang tadi malam tidur di tengah taman itu. Saya berbelok ke kiri melewati Via
Marsala ke bangunan stasiun kereta yang masih agak gelap dan sepi. Stasiun kereta ini menuju hampir ke suluruh kota di Italia. Saya masuk
sambil melihat-lihat bertokoan yang ada di bawahnya. Ada toko koran dan majalah
dan restoran cepat saji. Saya mampir ke Mc Donald untuk menikmati secangkir teh
dan sepotong roti sembari menukarkan uang 50 euro. Inilah pertama kalinya saya
bertemu dengan wajah-wajah khas Italiano. Tidak terlalu tinggi, tidak terlalu
bule dan lebih gaul dan bersahabat. Beberapa tahun lalu saya punya klien
perusahaan asal Itali ENI dan SAIPEM saya juga sempat berkenalan dengan beberapa
orang Itali yang menjadi pimpinan, tapi saya merasa mereka itu agak sedikit
Sombong dan cenderung meremehkan, tapi ketika saya datang langsung bertemu
dengan mereka ternyata tidak seperti itu. Saya keluar dari stasiun berjalan melalui
Via Sosterimo berbelok ke kiri ke Via Magenta. Di bawah sinar matahari pagi
saya memperhatikan gedung-gedung klasik berwarna orange dan kuning. Sekilas
seperti gedung-gedung yang ada di Helsinki. Saya melewati tempat parkir sepeda
motor. Ah, ternyata orang Italy juga pengguna dan penyuka sepeda motor seperti di Indonesia. Tentu
saja, bukankah ini kampungnya si Valentino Rossi? pembalap MOTOGP paling
sukses di dunia dan menjadi icon kembanggan Italiano hingga saat ini. Sambil
menutupi badan dengan jaket dan sal saya terus mengelilingi taman dan berbelok
lagi ke kanan ke hotel. Lumayan pagi itu saya sempat melangkah sekitar 2000
langkah, itu menurut hitungan Samsung Health. Saya kembali ke hotel, untuk
siap-siap sarapan dan check out. Jam 9 kami akan berangkat arah ke selatan ke
Napoli. Lagi pula hotel ini sudah dibooking oleh kepala negara dan rombongannya
untuk pertemuan EU besok harinya. Para petugas dari Carrabinerri juga sudah
lalu-lalang di lobi. Saya menikmati mandi di kamar mandi yang mewah. Semua peralatannya
terbuat dari bahan-bahan super punya. Sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Setelah selesai saya turun dan sarapan. Hidangan sedap khas Eropah telah
dihidangkan di restoran. Ahamdulillah, nikmat sekali. Jam 9 kami sudah berada
di dalam bus yang akan mengantar kami ke Pompei, Napoli di selatan Roma, dapat
dicapai dalam waktu sekitar 4 jam.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca juga tulisan selanjutnya berkaitan dengan ini. Sederetan sepeda motor parkir,.. Ini kampung gue, kata Valentino Rossi |
Empuknya kasur hotel bintang lima... |
Jadwal kereta menuju berbagai kota di Italia |
Sarapan uenak buangat di resto Hotel NH Collection |
View di depan hotel menghadap lapangan luas di depannya |
0 comments:
Post a Comment