Tak pernah terbayangkan
sebelumnya jika satu saat saya akan bermain golf di sebuah turnament
internasional yang didiikuti oleh pegolf kelas dunia. Tapi itulah yang saya
rasakan pada tanggal 5 Oktober 2016 lalu. Saya memang tidak didaftarkan sebagai
salah seorang pemain yang ikut bertanding di turnamen Indonesia Master 2016 yang diikuti sekitar 150 professional dunia, tapi nama saya
tertulis di scoring board sebagai salah seorang pemain yang akan mengikuti
pertandingan ProAm (Professional dan Amateur). Pertandingan yang biasanya diadakan
sehari sebelum pertandingan resmi. Pemain professional ikut turnamen bermain bersama dengan pemain amateur seperti saya.
Saya sangat beruntung
karena saya diundang untuk bermain oleh Zurich Insurance sebagai sponsor utama
turnamen ini. Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Mr.Philippe Danielski President Director dari Zurich Insurance Indonesia yang telah memilih saya dintara sekian banyak
rekanan mereka. Pengalaman ini sangat berkesan dan entah kapan akan terulang.
Selepas sholat shubuh
di mesjid dekat rumah, saya langsung berangkat ke Royale Jakarta Golf and Country Club
di Kawasan Halim Jakarta timur sejauh 20 km melalui jalan tol. Jam enam kurang
seperempat saya sudah sampai di tempat drop golf bag. Setelah melapor ke meja
panitia, Alhamdulliah ternyata ada nama saya disana. “Mr. Taufik Arifin” kata panitia
menyebutkan nama saya yang sepertinya ia
orang Singapura. Saya langsung diberikan goodie bag lengkap. Ada golf bag,
payung, handuk, bola, tempat minum dan lain-lain. Yang lebih istimewa ada
hadiah khusus dari zurich berupa stick putter yang bisa dilepas dan dilipat
beserta bola yang disimpan di dalam sebuah tas. Sangat praktis untuk latihan
putting di rumah ataupun di kantor karena ada papan hole tempat mengarahkan
bola.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dengan hati lega
setelah melewati scoring board, saya langsung berjalan ke
locker room. Tempat ini tidak asing lagi bagi saya karena sudah sering bermain
di sini. Tidak ada perubahan khusus terlihat meski sedang diadakan turnamen besar.
Ketika masuk ke dalam ruangan locker baru terlihat suasana yang berbeda. Locker
sangat ramai dengan wajah-wajah yang samar-samar saya sudah kenal. Ada
pemain-pemain yang sudah terkenal dan caddienya yang sering terlihat di layar
tv. Ada Thongchai Jaidee, Fraser dan beberapa wajah yang bagi golfer sudah
dikenal. Mungkin sepertiga dari isi locker adalah pemain dan official dari
Thailand. Saya memperhatikan tingkah dan polah para pemain ini. Ada yang sedang
melakukan massage di ruang exercise. Ada yang sedang
menenteng golf clubnya, ada yang asyik bercengkarama antara pemain. Sepertinya
mereka sudah saling kenal satu dengan yang lainnya. Karena hampir setiap minggu
mereka mengikuti turnamen di berbagai negara. Setelah Indonesia Master ini
mereka akan bertanding lagi di Macao. Sebelumnya mereka bertanding di Jepang.
Masih ada beberapa turnamen lagi sampai akhir tahun ini.
Selepas berganti baju
dengan kaos hadiah dari panitia saya langsung menuju ke tempat sarapan. Di
sebuah tenda di ujung hole 18. Disana saya bertemu lagi dengan para players dan
officials. Tapi hampir tidak ada yang saya kenal. Selepas sarapan saya mencari
bag saya. Ternyata ada cart 14B. Saya akan mulai tee off di hole 14. Saya
mengambil stick chipping nomor 60 dan putter kemudian menuju ke green tempat
latihan putting. Mumpung masih ada waktu setengah jam sebelum permainan di
mulai jam tujuh. Begitu sampai sudah ada sekitar sepuluh orang yang sedang
latihan. Mereka adalah para pro yang sedang latihan chipping. Ada Thongchai dan
beberapa pemain Thailand lainnya. Ada juga pemain bule. Dengan sedikit agak
sungkan saya masuk dan mulai latihan chipping. Beberapa saat kemudian datang seorang
caddie menghampiri saya “pak disini ga boleh chipping, bolehnya Cuma putting” katanya menegur saya...
uppss. Itulah bedanya antara pro dan amatir. Saya lanjutkan latihan putting di
tengah-tengah pemain pro. Mungkin mereka mengira saya juga pemain pro he he he.
Saya mencoba mencuri kesempatan untuk selfie dengan Thongchai akan tetapi
saya urungkan karena dia terlihat sangat serius berlatih. Lumayan, saya sempat
melatih feeling. Ternyata greennya sangat licin, dua kali bahkan tiga kali lebih
licin dari yang di Pangkalan Jati tempat saya bermain sebelumnya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sepuluh menit sebelum
jam tujuh saya sudah berada di dalam buggy bersama dengan rekan baru saya bu
Cucu dari Jardine Llyod Thomson Insurance Broker. Sementara pemain pro yang
bergabung di flight kami adalah Jason Knutzon pemain proressional asal Amerika.
Dia memilih untuk bermain di Asian Tour. Jason sempat menjuarai beberapa
turnamen di Macao dan di China. Caddienya Rahman orang Malyasia. Mereka sudah
lebih dari tiga belas tahun bekerjasama. Jason rendah hati dan baik. Dalam
sistem permainan ini, kami satu team, score kami ditotal dan hasilnya
diserahkan ke panita. Team terbaik yang menjadi juara.
Jason bermain di tee
box hitam, saya di putih dan bu Cucu di merah. Pada saat mulai kami semua
berdiri di tee box hitam. Jason tee off dengan jarak sekitar 275m. Setelah
Jason saya menuju ke tee box tempatnya berdiri untuk memukul bola. Tiba-tiba
caddie saya mengingatkan bahwa saya harus pindah ke tee bok di putih. He he
he... masih belum tahu diri. Pukulan tee off saya bagus, berjarak sekitar dua
meter dari tempat bola Jason. Saya lebih jauh satu meter. Jarak antara tee box
hitam ke putih sekitar lima puluh meter, jadi tee off saya sekitar 225m. Not
bad. “Beutiful shot” kata Jason mengomentari tee off saya. Padahal saya sangat
grogi sebelum memukul. Untung sempat latihan dulu dan juga Sabtu sebelumnya
sempat main dengan pak Gustama guru golf saya. Ada perbaikan mendasar yang
disarakan. Kaki kanan saya cenderung terangkat pada saat memukul. Seharusnya
ditahan dan tidak bergerak. Saya coba atasi dengan sedikit membuka kaki kiri
saya. Dan ternyata it works. Hasilnya di hole 14 Jason dapat birdie saya
double. Second shot saya melebar ke kiri. Ketika saya chip melewati pin dan
putting saya gagal. Ketegangan saya mulai reda.
Pindah ke hole berikutnya par 3. Dari hitam 189m, dari putih 143m. Tee
off saya ke kanan dan masuk bunker. Jason dapat boogie dan kembali double.
Selepas hole ketiga saya sudah rilex dan mulai main enak.
Me, bu Cucu and Jason |
Selama permainan ini
tee off saya hampir semua bagus dan terarah. Saya hanya sekali saja gagal
itupun karena boleh jatuh di flower bed. Posisi bola saya tidak terlalu jauh
dari bolanya Jason. Sempat dua kali bola saya lebih jauh. Masalah saya ada di
second shot. Saya jarang sekali dapat 2 on. Sering jatuh di samping green. Tapi
chipping saya juga bagus. Putting juga lumayan bagus, beberapa kali bisa masuk
dari jarak lebih dari 2 meter.
Putting practice next to Tongchai Jaidee |
Selama permainan saya
banyak bertanya dan berdiskusi dengan Jason. Saya dapat beberapa tips yang berguna.
Saya tanyakan bagaimana cara memukul bola dengan iron di posisi miring. Kata
Jason tidak harus menyesuaikan badan naik atau turun. Pindahkan saja berat
badan ke sisi yang rendah otomatis posisi badan ada di sentral. Jason juga
memberikan masukan mengenai cara saya memukul iro di second shot. Saya tidak
harus ngotot. Yang penting take away dan back swing bagus. Pasti hasilnya bagus
karena club sudah dirancang untuk menghasilkan pukulan bagus. Hasil dari
permainan ini saya mencatatkan score 46 – 47 dengan 4 kali par. Not bad,
sedikit di atas handicap saya 18. Jason main 36 – 37. Beberapa kali dia juga
gagal second shot. Di beberapa hole terakhir Jason memutuskan untuk berjalan
kaki dan turun dari buggy karena merasa tidak nyaman. Selama permainan terlihat
beberapa player lain berjalan antara hole ke hole. Mereka sedang melakukan
survey lapangan, Beberapa diantaranya sempat saya ajak bicara. Mereka juga ikut
naik buggy saya. Sekarang saya punya gambaran yang lebih jelas mengenai suasana
sebuah turnamen golf. Mereka selalu melakukan persiapan dengan baik. Jauh hari
sebelum turnamen mereka sudah datang untuk mengetahui kondisi lapangan,
bermain, melakukan persiapan fisik. Berlatih secara serius. Selepas kami
bermain dan makan siang Jason langsung pindah ke driving range. Disana sudah
puluhan payers sedang melakukan driving excercise termasuk Thongchai dengan
empat orang pelatihnya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Great lunch |
Sambil bercanda dengan
ibu Cucu rekan satu flight saya, saya katakan “itulah bedanya antara kita dengan
mereka, mereka Pro atau professional sementara kita Bro atau broker asuransi, sama-sama professional.
Kalau kita latihan sebanyak mereka, kita juga bisa jadi juara. Sebaliknya kalau mereka kerja di broker selama kita,
mereka juga bisa jadi broker professional” ibu Cucu tertawa.
Jaidee, Jason and all players at driving range |
Selepas main kami makan
siang di club house bersama seluruh players dan officials, kemudian
mendengarkan pengumunan hasil pertandingan dan ternyata team kami tidak
berhasil jadi juara. Untuk longest drive jatuh ke team BNI atas nama Primus
Yustio, artis yang jago golf. Kami berpamitan dengan Jason sembari mendoakan
agar ia sukses di turnamen ini. Tadi pagi saya lihat hasil pertandingan hari
pertama dan kedua, Jason berada di posisi berbahaya. Dia bermain dengan score
over 3 dan berpotensi tereleminasi dari turnamen ini. Sorry to hear about that
Jason. Inilah golf, kita tidak bisa berharap bermain bagus setiap kali main.
Meski persiapan sudah dilakukan semaksimal mungkin. Tidak bisa jadi juara
terus-menerus. Tidak bisa birdie terus-menerus. Tapi selalu saja ada harapan
untuk menang. Terlalu banyak faktor yang harus dikusasi untuk setiap pukulan.
Power, direction, rhytime, jenis golf club, course management, gripping, swing,
cuaca, dan banyak faktor lainnya. Perlu terus latihan, mencoba lagi dan lagi.
Golf itu tentang latihan mental, konsentrasi, disiplin, rendah hati,
persistensi dan pantang menyerah.
Terima kasih kepada
Zurizh Insurance Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
merasakan bermain di turnamen internasional golf. What a wanderful experience.
Memberikan keyakinan bahwa jika saya mau saya juga bisa bermain bagus seperti
para pro. Perlu effort dan latihan lebih intensif. Coba terus dan jangan
menyerah.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 comments:
Post a Comment