|
Wings Air, jenis ATR 3 kali sehari ke Berau dari Balikpapan |
Terakhir kali saya ke Berau pada tahun 2006 silam. Berau terletak di propinsi Kalimantan Timur, sebelah utara dari Balikpapan. Dapat ditempuh dalam waktu satu jam naik pesawat. Sejatinya wilayah ini lebih dekat ke propinsi Kalimantan Utara akan tetapi Berau tetap bertahan menjadi bagian dari Kalimantan Timur. Waktu kedatangan pertama saya dulu, saya pergi survey ke lokasi pabrik kertas Kiani Lestari di desa Mengkajang, Tanjung Redep. Ketika itu Berau masih berupa sebuah kota kecil yang praktis belum banyak bangunan dan gedung-gedung seperti sekarang. Jalanan juga terlihat masih sepi.
Saya terkesima ketika saya mendarat di bandara KALIMARAU, bandara baru yang terlihat begitu gagah yang resmi beroperasi sejak Januari 2013 lalu. Masih gres dan bersih.
Melihat bandara ini fikiran saya langsung melayang kepada sahabat saya Deslison Sikumbang yang sekerang ini sedang fokus-fokusnya memperjuangkan berdirinya bandara di kota kami Payakumbuh Sumatera Barat. Kalau Berau saja sebuah kota kabupaten yang relatif kota kecil bisa punya bandara mewah seperti ini apa lagi Payakumbuh yang jauh lebih banyak penduduk dan potensi ekonominya. Seharusnya bisa mempunyai bandara.
Saya menumpang pesawat Wings Air dari Balikpapan, tidak ada pesawat yang langsung dari Jakarta atau di Surabaya ke Berau. Semua pesawat yang mendarat di bandara Kalimarau berasal dari Tarakan dan Balikpapan. Dari Balikpapan ada Srwijaya Air, Wings Air, Kalstar, dan Trigana. Rata-rata pesawat ini bolak-balik tiga kali sehari. Wings Air menggunakan pesawat jenis ATR yang berbaling-baling.
Pada saat transit di bandara Sepinggan Balikpapan saya pun terpesona melihat pembangunan perluasan bandara. Penampilan berbeda dengan bandara-bandara baru yang lain di Indonesia. Ada sepuluh terminal lengkap dengan belalai gajahnya. Wah kontras sekali dengan bangunan terminal lama yang menonjolkan budaya lokal dengan didominasi kaya warna gelap lengkap dengan ukiran dayaknya. Wah bisa jadi Sepinggan menjadi bandara paling canggih se Indonesia. Kita tunggu saja, kita lihat dulu bandara Kuala Namu seperti apa.
Begitu saya mulai memasuki kota Berau terlihatlah wajah baru dari kota ini. Jalan-jalan lebar dan bersih. Dinding sungai yang waktu saya datang tujuh tahun lalu sedang dikerjakan kini sudah selesai dan terlihat bagus. Banyak kantor-kantor perusahaan swastas nasional yang membuka kantor di Berau. Ada tujuh bank nasional yang sudah membuka kantor di sini.
Hampir sebagian besar warga kota Berau berasal dari Jawa Timur, itu terlihat ketika mereka berbicara di tempat umum. Gaya Suroboyoan terlihat dimana-mana termasuk di kantor klien saya.
Tidak banyak pilihan hotel di Berau, yang paling top adalah hotel PALMY. Untuk bisa menginap disini anda harus pesan terlebih dahulu jika tidak dijamin anda tidak akan kebagian kamar. Saya menginap di hotel Derawan Indah, hotel yang baru saja direnovasi. Bangunannya berlantai lima menggunakan lift. Kamarnya lumayan bagus dan bersih. Mungkin yang kurang memuaskan adalah fasilitas restorannya yang kurang variatif makanan dan tenaga pelayannya juga terbatas. Harga kamar lumayan tinggi Rp. 500 ribu/malam untuk kamar deluxe.
|
Bandara Sepinggan Balikpan, Under construction, Tahun ini selesai |
|
Suasana dalam kota Berau |
|
Jembatan yang membelah kota Berau |
|
Salah satu sudut kota yang agak ramai |
|
Saya di lokasi tambang |
|
Sungai yang menjadi sarana pengangkutan batubara |
|
Proses penambangan batubara |
|
Kerusakan Alam akibat penambangan |
|
Stock Batubara dan pengangkutan jalur sungai |
|
Tambang batubara di lihat dari udara |
|
Boarding Pesawat jenis ATR |
|
Terminal Penumpang bandara Kalimarau |
|
Escalator naik ke terminal keberangkatan |
|
Ruang tunggu |
|
Ruang tunggu di lantai 2 |
0 comments:
Post a Comment