“Hati-hati, Ini tahun
politik” kata salah seorang nara sumber mengingatkan tentang kondisi ekonomi 2018 di sebuah seminar Business Outlook 2018 akhir
tahun lalu. Banyak yang kurang mengindahkan, termasuk saya. Nasehatnya banar, ternyata betul ada
dampaknya. Bahkan untuk bebarapa industri cukup signifikan.
Untuk usaha kecil dan
perorangan, sudah saya rasakan sendiri sejak pertengahan tahun lalu. Saya
menerima banyak permintaan “infus cashflow’ dari dari saudara dan rekan-rekan
dari berbagai daerah. Dari Sumut, Sumbar, Jambi. Jateng dan lain-lain.
Demikian juga yang
dirasakan oleh industri asuransi tempat saya berjuang. Beberapa kejadian luarbiasa yang
dialami oleh beberapa perusahaan asuransi jiwa, umum dan termasuk industri
broker asuransi.
Salah satu berita yang
cukup menggemparkan adalah tentang kegagalan Jiwasraya perusahaan asuransi jiwa
tertua di Indonsia untuk membayar klaim dan manfaat dari polis asuransi yang jatuh
tempo. Hal itu membuat pemerintah terpaksa turun-tangan. Penyebabnya antara
lain karena penurunan penerimaan premi baru dan rendahnya tingkat hasil
investasi. Premi baru menurun karena masyarakat enggan membuka polis baru karena
uangnya terbatas. Manfaat hasil investasi kecil karena kondisi pasar uang tidak
bagus. Kondisi ini juga melanda perusahaan asuransi jiwa yang lain. Hanya saja
mereka masih kuat atau mungkin sudah menemukan solusinya.
Hal yang sama juga
terjadi di industri asuransi umum. Banyak berita lain tentang perubahaan di
lanskap industri asuransi umum Indonesia. Penjualan Adira Insurance kepada
Zurich Insurance, masuknya beberapa investor asing ke dalam beberapa perusahaan
asuransi. Penggantian nama beberapa perusahaan asuransi karena adanya keterlibatan
pihak baru.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Industri broker
asuransi sejak dua tahun terakhir ini habis diserang dan jadi bulan-bulanan
oleh eksekutif perusahaan asuransi umum dan pengamat mengenai Engineering Fee. Broker
dituduh menjadi penyebab turunnya pendapatkan premi karena perusahaan asuransi
harus mengeluarkan engineering fee di atas komisi sudah ditentukan.
Broker terpaksa meminta
engineering fee sebagai tambahan karena
semua komisi sudah diberikan kepada nasabah. Sesuai dengan POJK (Peraturan
Otoritas Jasa Kekuangan) nasabah berhak mendapatkan komisi maksimal sebesar
komisinya broker. Jika tidak diberikan maka saingan yang akan memberikan. Kalau
sudah begini, terus broker dapat income dari mana lagi? Padahal biaya operasi
dan jasa yang diberikan oleh broker sangat besar. Belum lagi segala biaya yang
harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan POJK. Biaya direksi dan komisaris
minimal 2 orang. Tenaga ahli dan sertifikat keahlian, biaya iuaran OJK pajak
dan lain-lain. Engineering fee adalah solusinya. Toh sebenarnya ini tidak terlalu
memberatkan karena tariff premi sudah dinaikkan oleh OJK sangat tinggi sejak 3
tahun lalu.
Di dalam rapat anggota
APPARINDO bulan lalu, baru terungkap alasan sesungguhnya kenapa eksekutif perusahaan
asuransi ngeyel sekali dengan engineering fee. Ternyata mereka sedang berusaha
mengurangi dampak penuruan pendapatan premi. Tahun 2017 mereka hanya tumbuh
satu digit atau sekitar 5%. Tahun ini bisa lebih kecil lagi. Padahal dampak
engineering fee terhadap kenaikan biaya sangat kecil. Engineering fee hanya
untuk jenis asuransi property saja.
Jika salah satu
kontestan pasangan capres pemilu 2019 mengekpos kondisi ekonomi yang kurang baik saat ini, ada benarnya.
Penyebabnya bisa dari banyak faktor. Antara lain akibat dari kondisi ekonomi
global, dampak dari perang dagang antara Amerika dan China. Kebijaksanaan makro
dan mikro ekonomi pemerintah yang kurang tepat dan lain-lain.
Kami di L&G juga
merasakan dampaknya. Tahun lalu kami tidak bertumbuh seperti yang kami
harapkan. Untungnya kami juga berhasil melakukan penghematan biaya. Al hasil,
kami bisa mempertahankan kesehatan perusahaan.
Hampir semua klien top
20 kami di tahun 2017, tahun 2018 ini turun dan mengecil. Syukur kami berhasil
mendapatkan klien-klien baru yang volumenya relatif besar walau tidak sebesar tahun 2017. Itupun kami
dapatkan melalui perjuangan berat. Banyak proyek yang ditunda. Proyek baru
sangat sedikit. Persaingan semakin keras, bahkan ada yang berani mengambil fee
kecil sekali.
Ternyata bukan kami
saja yang merasakan dampaknya. Rekan-rekan anggota APPARINDO yang lain juga
merasakan. Menurut laporan dari pengurus, hingga Oktober lalu pertumbuhan
pendapatan anggota di bawah dua digit. Lebih kurang sama dengan yang dialami
oleh perusahaan asuransi umum.
Untuk tahun 2019 ini
kami mengambil langkah konservatif. Kami yakin kondisi ekonomi belum akan
membaik dalam beberapa bulan ke depan. Mungkin berlanjut sampai akhir tahun.
Srategi kami adalah bertahan. Parkir bus seperti gaya bermain MU di masa Jose
Mourinho.
Kami akan fokus
menggarap klien existing yang punya petensi bagus. Menggarap klien-klien baru
yang punya prospek lebih real terutama yang berada di bidang energy. Kami fokus
di bidang ini karena kami punya pengetahuan, pengalaman dan network yang cukup
luas disini.
Industri energy tergantung
dari kondisi harga minyak dunia. Saat ini harganya relatif bagus. Demikian juga
harga batubara, masih cukup bagus sehingga para pemilik Kuasa Pertambangan,
kontraktor masih terus berinvestasi.
Di bidang power,
pemerintah akan terus melanjutkan pembangunan fasilitas pembangkit listrik
terutama pembangkit energi baru dan terbarukan (renewable energy).
“Baraia sawah di ateh,
baraia pulo sawah di bawah”. Berarir sawah diatas maka berarir pula sawah di
bawah. Begitu pepatah orang Minang. Jika kondisi ekonomi nasonal baik maka akan
baik pula kondisi ekonomi korporasi, UKM dan masyarakat. Demikian pula
sebaliknya.
Mari kita berdoa dan
berharap semoga ekonomi Indonesia segera pulih.
Selamat berjuang!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 comments:
Post a Comment