Gempa dan Tsunami Palu. Risk, Insurance dan Analisa Ulama






Image result for palu tsunami

Kita kembali berduka. Kota Palu, Donggala dan daerah sekitarnya Jumat 29 September 2018 diguncang gempa besar dengan kekuatan 7,7 skala richter. Beberapa menit kemudian diikuti pula oleh bencana tsunami yang meluluh-lantakkan segala harta-benda dan manusia yang berada di pinggir pantai. Sekitar 500 mayat sudah ditemukan, masih ribuan yang masih hilang. Hanyut terbawa tsunami dan tewas tertimbun reruntuhan gedung. 

Belum hilang dari ingatkan kita rintihan dan tangis pilu yang terdengar kencang dari Lombok di Nusa Tengga Barat dua bulan lalu. Kini derita yang lebih dahsyat terjadi lagi di Palu, Donggala dan sekitarnya. 

Sejak Januari  sampai dengan September 2018 ini, setiap bulan terjadi gempa di bumi Nusantara ini minimal dengan kekuatan 4,1 skala richter. Mulai dari Gempa yang melanda Banten, Jakarta dan wilayah sekitarnya pada tanggal 23 Januari 208. Sampai saat ini hanya gempa di Palu yang diikuti oleh tsunami. 
Ketika mudik ke kampung halaman akhir tahun lalu saya sowan ke ustad Zulkifli M. Ali, LC, MA atau yang dikenal sebagai ustad akhir zaman. Beliau salah seorang ustad yang dikenal luas secara nasional dan internasional. Saya berjumpa di pesentren beliau di Bukik Congkiang, Koto Baru Sarik Laweh, Akabiluru Kab. 50 Kota, Sumbar. Beliau kini mulai menetap di pesantren ini yang letaknya tak jauh dari rumah orang tua saya. 

Sambil duduk menikmati secangkir teh di gazebo di pagi hari saya menyimak kekhawatiran beliau tentang akan terjadinya berbagai musibah di tahun 2018 dan tahun-tahun berikutnya. Beliau bukan meramal tapi berdasarkan ayat-ayat Al Quran, hadis-hadis dan membaca tanda-tanda alam yang terlihat saat ini. 

Sebagai seorang “tukang asuransi” saya kagum dengan penjelasan beliau. Karena selain menjelaskan berdasarkan ilmu agama beliau juga menggunakan hasil penelitaan dan temuan ilmiah dengan istilah risk management, insurance dan geology dan lain-lain. Beliau tidak hanya berbicara mengenai bencana alam atau yang dikenal di dunia asuransi sebagai “acts of god” tapi juga mengenai resiko ekonomi, politik dan keuangan atau yang dikenal dengan “financial risks”. Tentang turunnya nilai mata uang, resiko dari e-commerce, konflik dan lain-lain.
Saya tertarik dengan penjelasan beliau, tapi saya tidak betul-betul menerapkannya di dalam tugas saya sehari-hari pada waktu itu.

Tapi setelah terjadinya gempa dan musibah di Palu ini, saya baru sadar bahwa apa yang dijelaskan oleh ustad Zul benar adanya. Kekhawatiran beliau terjadi. Sejak Januari sampai dengan September ini, setia bulan terjadi gempa yang menyebabkan kerusakan harta-benda, cidera dan meninggal dunia. Triliunan rupiah hilang,  ribuan cidera dan meninggal dunia. Tidak hanya gempa tapi banyak pula terjadi, tanah longsor, banjir, angin topan dan lai-lain. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNP) sudah ratusan kali bencana alam terjadi sejak Januari lalu. 

Tidak hanya bencana alam, bencana keuangan juga terjadi. Nilai tukar rupiah merosot tajam sejak awal tahun hingga puncaknya mendekati angka Rp. 15,000 per dollar Amerika. Beban masyarakat dan negara bertambah berat. Tidak hanya di dalam negeri. Di tingkat dunia terjadi perang dagang yang dimulai oleh presiden Amerika Donald Trump. Pertama melawan China. Terjadi saling ancam antara Amerika dan China menaikan pajak antara produk dari negara mereka. Akibatnya perdagangan dunia terganggu. Kemudian Trump menyerang Turkey dengan menaikkan pajak beberapa produk andalannya. Akibatnya dalam beberapa hari saja ekonomi Turkey sempoyongan. Nilai tukar Lira turun tajam yang menyebabkan investor banyak yang keluar dari Turkey. Untung Erdogan Presiden Turkey tak kehilangan akal. Dia membalas dengan menaikkan pajak barang-barang import dari Amerika sembari mencari kawan yang dapat memimjamkan USD. Alhamdullih banyak sahabat Turkey dari Timur Tengah bersedia mengalirkan USDnya ke Turkey. Turkeypun selamat. Iranpun mengalami tekanan yang sama dari Donalp Trump. Di belahan dunia yang lain, di Amerika Latin, Venezuela sepertinya tak sempat tertolong. Nilai tukar uangnya turun ribuan persen. Ekonomi mereka luluh-lantak. Konon mereka sedang menanti pertolongan dari China. 

Resiko lain yang juga dijelaskan oleh ustad Zul adalah tentang resiko politik (political risks). Akan banyak terjadi gesekan dan goncangan di bidang pemerintahan. Di Malaysia sudah. Najib tumbang digantikan oleh Mahathir seorang politisi sangat senior dan mantan perdana menteri 20 tahun lalu. Tugas berat sedang dipikul Mahathir untuk membenahi ekonomi yang sudah berantakan. Memikirkan bagaimana membayar hutang miliar dollar ulah Najib. 

Indonesia baru saja mulai masa kompanye pemilihan umum 2019 tentang penggantian presiden/wakil presiden dan anggota dewan. Hawa panas akibat gesekan antar kubu sudah mulai terasa. Bau tak sedap hasil olah tukang hoax mulai pula merebak. Semoga segala hal negatif itu dapat dibasmi. Bersaing secara sehat dan saling menghormati sesuai dengan harapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pemilu damai. 

Kini sudah saatnya industri asuransi juga mempertimbangkan ilmu agama di dalam menentukan tingkat dan potensi resiko di masa datang. Tidak hanya dengan menggunakan statistik dan laporan BMKG. Mungkin bisa di mulai dari asuransi syariah. Setuju?

Meninjau akibat gempa dan tsunami Palu

Enam tahun lalu saya pernah datang ke Palu, tepatnya ke Talise untuk mengadakan survey generator set pembangkit listrik milik klien saya. Setelah selesai saya sempat berkeliling kota Palu dan menikmati keindahan dan kedamaian kota ini. Menikmati makan siang direstoran ikan bakar di pantai Talise yang menghadap ke teluk Palu. Lalu berkeliling melewati jembatan kuning icon kota Palu. Bandara Mutiara masih dalam tahap penyelesaian waktu itu.
Gambar dan video mengenai akibat gempa dan tsunami yang beredar mengingatkan saya akan kota ini. Palu yang berada di teluk Palu yang dilingkari oleh bukit kapur yang tinggi. Tidak banyak yang bisa dibangun di tepi pantai. Kecuali di sepanjang jalan dari Talise ke arah jembatan Kuning. Di sebelah kirinya banyak terdapat gedung-gedung tinggi, sekolah, hotel dan pertokoan. Daerah inilah yang terlihat porak-peranda. Rubuh diguncang gempa kemudian disambar air bah tsunami. Jembatan kuning roboh!. Putuslah hubungan darat ke Donggala. 

Sekarang mari kita lihat aspek asuransi dari musibah ini.
 
1.      Apa saja yang rusak hilang?

Harta benda berupa bangunan, rumah, toko, sekolah, kantor, pabrik, gudang, mesjid, gereja, gedung pertemuan dan lain-lain. Kendaraan, mobil, motor, truk, bus dan lain-lain. Kapal, perahu, pelabuhan dan lain-lain. Uang, emas, brankas, simpanan lainnya. Cidera, luka, patah, kehilangan anggota badan, cacat dan meninggal dunia.

2.      Jaminan asuransi apa saja yang bisa menjamin akibat musibah ini?

a.       Fire and  Perils, Property All Risks. Asuransi kebakaran dan Property All Risks. Resiko akibat gempa bumi dan tsunami berupa jaminan tambahan. Dikenal dengan istilah EQVE and Tsunami. Jaminan ini tidak otomatis ada di dalam jaminan polis Fire and Perils. Jika polis asuransinya tidak ditambahkan  EQVE and Tsunami, klaimnya kemungkinan tidak bisa diganti.
b.      Earth Quake and Volcanic Eruption dan Tsunami. Inilah jenis asuransi yang paling tepat untuk resiko ini. Jaminan ini sudah ada di dalam polis Property All Risks.
c.       Comprehensive Motor Vehicles – Asuransi Kendaraan bermotor
Resiko EQVE dan Tsunami juga merupakan tambahan di dalam polis Motor Vehicles. Jadi tidak otomatis ada.
d.      Construction Erection All Risks and Third Party Liability (CAR/EAR/TPL)
Untuk proyek yang sedang dilaksanakan, klaim bisa diproses karena EQVE and tsunami biasanya sudah termasuk dijamin di dalam polis.
e.       Heavy Equipment and Construction and Plant Insurance
Untuk alat berat dan sarana konstruksi termasuk sarana pelabuhan biasanya diasuransikan di dalam polis asuransi ini. Jika ada yang rusak akibat bencana ini, bisa diklaim
f.       Money Insurance
Uang yang dalam perjalanan, di dalam lemari besi, di ATM, kas kecil dan lain-lain bisa diklaim akibat resiko ini jika di ada polis asuransinya
g.      Personal Accident
Asuransi kecelakaan diri menjamin pada umumnya menjamin kejadian ini. Kecuali karena alasan tertentu tidak dijamin. Mohon diperiksa polis masing-masing. Untuk biaya pengobatan bisa diganti dengan Medical Reimbursement, cacat sebagian dan cacat total dan cacat tetap bisa diganti. Demikan juga dengan meninggal dunia.
h.      BPJS TK
Jaminan asuransi ini mungkin tidak menjamin akibat EQVE and tsunami karena polis asuransi ini hanya berkaitan dengan kecelakaan kerja. Kecuali pada saat kejadian peserta sedang bekerja. BPJS Kesehatan dan Polis asuransi kesehatan
Ya, polis asuransi mengganti biaya perawatan akibat EQVE dan tsunami sesuai dengan manfaat dari masing-masing polis
i.        Asuransi Jiwa – Life insurance
Ya, untuk korban meninggal jaminan asuransi mengganti sesuai dengan nilai pertanggungan
j.        Marine Cargo Insurance
Untuk barang-barang yang masih dalam perjalan menuju ke tujuan baik yang datang maupun yang akan dikirim ke luar palu. Kerusakannya diganti oleh polis asuransi pengirman barang (Marine Cargo Insurance)
k.      Marine Hull Insurance
Untuk kapal yang terdampar di daratan, hanyut terbahwa tsunami, terbaik dan tenggelam bisa dijamin di dalam asuransi marine hull insurance.

3.      Kira-kira berapa besar nilai kerugian yang timbul?

Angkanya sangat besar, karena kerusakannnya massive dan cendrung total loss. Rusak akibat gempa kemudian ditambah lagi dengan rusak karena air tsunami terutama atas harta benda yang berada di pinggir pantai di Palu Utara dan Barat. Jika total rumah yang ada Palu sekitar 90,000 unit. Kemungkinan yang rusak sekitar 20% maka totalnya 18,000. Jika harga rata-rata/rumah Rp. 100 juta maka total nilai kerugian Rp. 1,8 triliun. Untuk nilai sekolah, kantor, toko, hotel dan lain-lain kira-kiranya angkanya yaitu Rp. 1,8 trilun. Estimasi total kerugian properti sekitar Rp. 3,6 triliun. Yang bisa diklaim ke asuransi kira-kira setengahnya atau sekitar Rp. 2 triliun.

Demikian juga untuk kendaraan bermotor. Jika jumlah pemilik mobil di Palu sekitar 20% dari jumlah keluarga maka jumlah kendaraan yang ada sekitar 18,000 unit. Kendaraan yang mengalami kerusakan sekitar 10% atau sekitar 1,800 unit. Jika harga rata-rata kendaraan Rp. 100 juta maka total nilai kerugian sekitar Rp. 180 milyar. Persentasi yang diasuransikan sekitar 30% maka estimasi kerugian Rp. 54 milyar

Kerugian harta benda yang lain, seperti stock, barang dagangan, peralatan dan lain sebagainya mungkin sekitar Rp. 1 triliun.

Sementara asset pemerintah berupa jalan, jembatan, pelabuhan, gedung perkantoran dan lain-lain. Mungkin bernilai sekitar Rp. 10 triliun. Jadi secara keseluruhan kerugian yang timbul akibat musibah ini sekitar Rp. 20 triliun. Ini hanyalah berupa perkiraan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar resiko yang timbul. Untuk mengetahui kesiapan industri asuransi untuk mengganti kerugian.

Ada kerugian lain yaitu, biaya pengobatan dan biaya penggantian akibat catat. Atau biaya klaim asuransi jiwa. Jika jumlah yang meninggal dunia diperkirakan seribu orang lebih. Ribuan pula yang harus di rawat di rumah sakit.

4.      Bagaimana caranya mengurus klaim asuransi?

Untuk harta benda, bisa langsung mengurus ke perusahaan asuransi yang menjaminnya. Jika polis asuransinya hilang, mohon dicoba untuk hubungi agen atau petugas dari perusahaan asuransi yang selama ini mengurus.

Untuk ahli waris jika korban meninggal dunia, khusus untuk mengurus klaim asuransi jiwa bisa menghubungi perusahaan asuransinya. Dengan membawa bukti-bukti polis dan lain-lain.

Dalam keadaan seperti ini sebaiknya perusahaan asuransi melalui asosiasi AAUI maupun AAJI mengambil inisiatif dan langkah proaktif untuk mencari informasi tentang kondisi nasabahnya. Menghubungi mereka, melihat kondisi asset yang diasuransikan lalu mengambil inisiatif untuk melakukan penyelesaian.

Asosiasi perusahaan pialang asuransi Indonesia APPARINDO juga bisa mengambil inisiatif untuk mengumpulkan data-data, memberikan edukasi kepada tertanggung, membantu mengumpulkan semua persyaratan yang diperlukan untuk penyelesaian klaim. Walaupun itu bukan nasabah mereka karena pialang juga bisa sebagai konsultan penyelesaian klaim.

Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk membantu masyarakat mengetahui tentang risk management, insurance dan aspek agama yang selayaknya diketahui oleh masyarakat. “Resiko dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan terhadap siapa saja”. Demikian tagline yang sering saya gunakan ketika menyampaikan presentasi kepada klien saya. Kita hanya bisa berihktiah, tapi keputusan mutlak milik Allah.

Kepada saudara-saudaraku di Palu yang terkena musibah ini, semoga dapat bersabar, tabah, dan tawakkal kepada Allah. Allah tidak menguji umatNya sesuai dengan kemampuan ummatNya. Kepada seluruh saudara sebangsa dan setanah air, marilah kita bersama-sama mengumpul dana membantu meringkan beban saudara kita di Palu.

Semoga Palu cepat pulih dan kembali cantik seperti semula. Aamiin.. 

Tulisan ini dipersembahkan oleh L&G Insurance Broker

Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: