Sudah hampir dua minggu saya tidak main baik driving maupun turun ke lapangan, baru Rabu 14 April 2016 kemarin saya bermain kembali. Saya main di Gading Serpong bersama klien dan rekan saya pak Bimada. Pak Bimada adalah CEO dari PT Dewata International Freight (DFI) salah satu perusahaan logistic terkemuka di Indonesia..
Sebenarnya pada tanggal 3 April 2016 saya sempat main bersama Bintaro Golf Club di Moderen Land, tapi saya tidak sempat memfoto score cardnya karena harus langsung diserahkan ke panitia. Lagi pula hasilnya tidak bagus, family 100 lagi!!!!. Sebenarnya Moderen golf termasuk paforit saya karena disana saya sering bermain di bawah 90. Kalau dicari-cari alasan saya cukup logis untuk tidak bermain bagus. Malamnya saya kurang tidur karena saya menonton laga El Classico antara Real Madrid team saya denga Barcelona yang berakhir dengan kemenangan Madrid... memang demikianlah seharusnya bukan??? Saya baru tidur jam setengah empat dan bangun lagi jam setengah lima untuk sholat subuh di mesjid. Saya akan mengganti tidur saya yang kurang dengan tidur lagi sampai jam 10. Eh..jam tujuh isteri saya membangunkan dan mengatakan ada saudara kami yang meninggal di Rawamangun. Saya langsung bangun dan bergegas ke TKP. Jam 10 saya bergegas lagi pulang ke rumah di Jurang Mangu. Sampai di Bintaro hari sudah jam 11, terpaksa isteri saya "perintahkan" pulang sendiri naik taxi dan saya langsung tancap gas ke Tengerang. Jam 12 kurang saya sudah sampai dengan kondisi terngah-engah dan ngantuk. Karena lapangan dari pagi penuh, sehingga locker juga penuh alhasil tidak bisa menarok tas. Setelah sholat bergegas ke lapngan mencari group dan cart. Lagi-lagi terjadi kekisruhan karena cart masih belum selesai dipakai oleh rombongan pagi, caddie juga belum pada siap. Adduh... berantakan. Setelah menunggu setengah jam baru baru dapat card dan caddie. Masalah berikut muncul lagi,main pairing dengan siapa? Di group 5b seperti yang ada di daftar panitia ternyata orangnya sudah lengkap. Akhirnya gabung di 5c dengan 3 orang yang belum kenal sama sekali. Wah ternyata mereka para pemain hebat. Ada yang berhandicap 7, 14 dan 18. Walau sudah berusaha untuk menyesuaikan diri ternyata "mental" saya kena juga. Tee off pertama saya hanya bisa pukul jarak 100m! padahal mereka rata-rata diatas 250 m. Alhasil rekan saya yang berhandicap 7 juara Best Gross Net overall dan dua yang lain juga juara.
Setelah main di BGC itu "my body not delicious" ga enak badan.. sehingga saya tidak berselera untuk driving maupun turun ke lapangan sampai saya bertemu dengan pak Bimada yang mengajak saya. Saya harus mau, karena beliau itu kan langganan saya!!!
Alhasil saya main 47 49 total 96, over 9 dari handicap saya 18.
Di round ke 2 kami dapat teman baru orang Korea Mr. Kim. Beliau ini sedang berlibur di Indonesia bersama keluarga. Baru pertama kali main golf di Indonesia. Pekerjaannya dosen Technology Management di sebuah universitas di Korea. Lumayan dia mainya bagus, sempat berdie di par 3.
Karena alasannya sudah cukup panjang lebar kenapa saya tidak bermain bagus, sehingga tidak perlu analiasa lebih lanjut... Solusinya more practice!
0 comments:
Post a Comment