Cyber attacks Insurance


Pada tanggal 5 April 2016 lalu telah diselenggarakan In House Training (IHT) bagi para anggota Asosiasi Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APARI) bertempat di Auditorium Graha Wicaksana, Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jakarta. Lebih dari 200 orang anggota yang hadir.
Seminar kali ini mengambil judul “Cyber Insurance – CyberEdge and Good Corporate Governance” yang dibawakan oleh team dari AIG. Cyber insurance disampaikan oleh Mega Manurung sementara Good corporate goverment oleh Alfredo Fernandez.
Berikut ini catatan saya dari seminar ini:

Cyber Insurance, CyberEdge
Sekitar sebulan lalu ada berita yang menggemparkan dunia, sebagian masyarakat bisnis pernah mendengarnya. Ada sebuah transaksi perbankan dari rekening milik pemerintah Bangladesh di salah satu bank di Amerika mendapat instruksi dari pemerintah Bangladesh untuk mentransfer dana dari rekening mereka ke beberapa rekening di bank lain di Asia sejumlah hampir 500 juta dollar Amerika. Transfer di buat dalam beberapa kali. Sebagian transfer sudah berhasil dan transfer yang berikutnya gagal karena kode transfer yang diberikan salah. Kesalahan ini menimbukan kecurigaan pihak bank dan setelah diselidiki ternyata semua permintaan transfer itu bukan atas permintaan dari pemerintah Bangladesh akan tetapi ulah dari penjahat cyber yang berhasil mendapatkan data-data rahasia.
Ini bukanlah kejadian yang pertama. Sudah ada ratusan bahkan ribuan kasus serupa yang terjadi. Ini menjadi resiko baru yang harus diantisipasi oleh masyarakat karena semakin tingginya ketergantungan kita kepada penggunaan data elektronik yang bisa diakses dan disalahgunakan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.



Resiko Cyber
Bermacam-macam resiko yang tidak terlihat yang bisa menyebabkan kerugian bagi pihak pertama atau pihak perusahaan maupun terhadap pihak ketiga sebagai pelanggan atau pengguna jasa.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Melalui penyalahgunaan informasi atau keamanan data atau karena kurang memadainya system keamanan data atau jebolnya system keamanan data akibat serangan dari cyber attack.
Informasi seperti apa saja yang bisa terkena dampaknya? Semua data yang disimpan, semua informasi yang dapat dikacaukan, diperbanyak, dijual termasuk informasi mengenai data pelanggan, karyawan, pesaing dan lain sebagainya.
Jenis-jenis cyber attack
Heckers, Malwere, Virus, Denial of Service Attack, Phishing, Extortion dan juga Rouge Employees yang mencuri dan menjual data perusahaan atau kelalaian karyawan.
Penjelasan lebih lanjut mengenai cyber attack, adalah setiap jenis perlawanan, manuver oleh perorangan ataupun kelompok yang menargetikan system komputer, infrastruktur jaringan, jaringan komputer, atau komputer pribadi dengan berbagai cara dan bentuk kejahaatan, yang biasanya serangan berasal dari sumber yang tidak diketahui dengan berbagai cara seperti dengan mencuri, merubah, atau menghancurkan target tertentu dengan menyerang kelemahan dari sebuah system.
Serangan Cyber Attacks bisa terjadi dalam berbagai bentuk, antara lain:
·         Mendapatkan, berusaha mendapatakan, akses data secara tidak sah sebuah system komputer atau data
·         Gangguan yang tidak diinginkan atau pemutusan hubungan dan layanan, atau mematikan seluruh sytem web
·         Pemasangan virus atau perusakan kode (Malwere) pada sembuah system komputer
·         Penggunaan data system komputer yang tidak sah untuk proses atau penyimpanan data
·         Merubah bentuk dan karektar hardware dan software dari system komputer tampa sepengetahuan, tampa instruksi atau perhatian  dari pemiliknya
·         Penggunanan sytem komputer yang tidak sempurna oleh karyawan atau mantan karyawan

Siapa saja para pelaku cyber attacks?
·         Hackers (pelaku kriminal dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial
·         Hacketivist (protes atau pesan-pesan politis
·         Careless employees (kehilangan peralatan dan data, tanggapan terhadap pesan phishing dan gagal dicuri)
·         Rogue employees ( karyawan yang curang, yang kecewa yang bisa mencuri dan menjual peralatan dan data)
Menurut data, hackers merupakan penyebab paling besar terjadinya kerugian dengan persentasi sebesar 31%. Diikuti oleh Malwere 14% dan oleh karyawan sebesar 11%.
Data juga menunjukkan bahwa program Healthcare (perawatan kesehatan) merupakan obyek yang paling banyak diserang dengan persentasi sebesar 21% diikuti oleh jasa-jasa keuangan sebesar 17%. Kejadian paling sering terjadi pada sektor retail

Ancaman terhadap organisasi dan kemungkinan dampaknya.
Ada tiga akibat yang dapat terjadi pertama ancaman (breach), kerusakan system keamaan (security failure) dan terhadap pelanggan penyedia data (vendors). Breach atau ancaman menyebabkan kebocoran, kontaminasi dan kerusakan data rahasia. Bisa berupa data-data pribadi, data-data dan rahasia perusahaan, data keamanan serta pemerasan.
Kegagalan system akan mengakibatkan kegagalan saringan data tertanggung dan keamanan. Terputusnya akses, hackking, malware, matinya infrastruktur, extorsi serta pencurian barang dan data.
Pelanggan penyedia data, clouds, data centers, outside providers, supply chain yang semuanya bisa menyebabkan kerusakan yang sistemik dan kehilangan data keseluruhan.
Ketika system keamanan gagal, apa yang terjadi?
·         Karyawan tidak dapat masuk ke dalam system sehingga akan menimbulkan kerugian akibat dari kerusakan system
·         Pelanggan tidak dapat memperoleh produk yang ditawarkan akibatnya terjadi penurunan penjualan, biaya perbaikan infrastruktur dan kegagalan perjanjian-perjanjian yang sudah ada
·         Menggangu system supply chain dari pihak ketiga akibat ketidak tersediaan produk yang seharusnya disediakan oleh anda dan bisa menimbulkan penalti akibat kegagalan anda memenuhi isi perjanjian.
·         Biaya-biaya yang tidak terduga antara lain biaya-biaya akibat terhentinya usaha, kerusakan komponen penting dari komputer, mengupload ulang dan menyusun kembali softrware yang rusak. Biaya yang dikeluarkan untuk mengganti data yang rusak dan hilang
·         Penururan jumlah stock
·         Kehilangan reputasi karena rusaknya brand image, hilangnya pelanggan penting, kehilangan peluang bisnis, menghadapi tuntutan hukum dan lain-lain.
Secara umum inilah dampak yang bisa terjadi:
·         Resiko operasional
·         Resiko keuangan
·         Resiko kehilangan Hak Cipta
·         Resiko reputasi
·         Resiko hukum dan peraturan pemerintah

AIG Cyberedge
Ketika informasi rahasia dikompromikan atau sytem keamanan gagal, dampaknya terhadap perusahaan bisa sangat serius dan berbiaya tinggi sekali. Untuk mengatasi hal ini AIG menawarkan CyberEdge mulai krisis manajemen, investigasi hukum dan biaya pemulihan reputasi. AIG bisa membantu, memindahkan dampak dari kecurangan, sehingga perusahaan tetap bisa fokus untuk hal-hal yang lebih besar.
CyberEdge menyediakan jaminan atas klaim yang timbul dari pihak pertama maupun dari pihak ketiga yang berasal dari kecurangan informasi dan keamanan data termasuk jaminan tambahan seperti ganggunan jaringan, tanggung jawab media dan pemerasan.

Biaya-biaya yang mungkin timbul setelah kejadian
·         Proactive forensic services. Biaya pendahuluan untuk mengumpul data-data guna mengetahui apakah benar sudah terjadi pencurian data dan apa penyebabnya
·         Biaya yang diperlukan untuk menentukan apakah data elektronik bisa diamankan atau tidak, dibuat ulang, dicari, diamankan atau diperoleh kembali semua data yang hilang
Biaya-biaya yang mungkin terjadi untuk mengembalikan reputasi
·         Mengembalikan reputasi perusahaan dan perorangan dengan mengganti biaya yang timbul akibat kerusakan reputasi akibat tuntutan, kegagalan informasi pribadi, informasi perusahaan, atau kegagalan keamanan data
Tuntutan dari pihak ketiga kepada tertanggung
·         Tanggung jawab hukum terhadap data-data pribadi
·         Tanggung jawab hukum terhadap data-data perusahaan
·         Tanggung jawab hukum terhadap biaya outsourcing akibat pelanggaran data pribadi dan perusahaan oleh salah satu sumber outsourcing dimana perusahaan bertanggung jawab
·         Tanggung jawab terhadap keamanan data
Media content
Tanggung jawab hukum yang timbul akibat pengumpulan, pembuatan, penyebaran, pencetakan, atau pendistribusian dari media content, iklan, tulisan, video, digital electronic, yang isinya menimbulkan pelanggaran, plagiat, pembajakakan atau penyalahgunaan atau pencurian ide, fitnah, tuduhan yang dilakukan tampa kesekajaan atau intrusi atau invasi.
Cyber Extortion
 setiap kerugian akibat pemaksaaan yang terjadi akibat ancaman pada system keamanan.
Netowrk interruptio insurance
Kehilangan Pendapatan Bersih (keuntungan atau kerugian sebelum pajak) yang seharusnya bisa diterima atau kesinambungan usaha sebagaimana seharusnya termasuk gaji sebagai akibat kegagalan system keamanan

Pertimbangan asuransi
·         Perihal system, pemeliharaan system, standard keamanan, back up dan pusat data
·         Manajemen resiko, cara penangan penyelewengan
·         Rencana kelanjutan bisnis jika system terganggu
·         Hubungan dengan perusahaan pengadaan, pengadaan system dalam kondisi kritis, pemeriksaan standard system, kontrak antar para pihak
Proses pembuatan penawaran
·         Proposal form
·         Pemahaman titik-tirik kritis dari system
·         Penerapan Manajemen Resiko
·         Pemahaman tentang masalah keuangan

Disarikan dari bahan presentasi oleh,
Mhd. Taufik Arifin, RFP, CIIB, APAI, SE


lngrisk.co.id
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: