The Beauty of Ranah Minang



Padi menguning emas, di Sikabu, Sungai Belantik


Ini catatan saya dari libur panjang di hari Raya Idul Fitri lalu.

Kalau anda sedang mencari-cari tempat liburan keluarga, coba deh baca tulisan saya berikut ini. Saya yakin anda akan segera dapat pilihan terbaik. 

Saya begitu bersyukur terlahir sebagai orang Minang karena pernah mempunyai kehidupan yang begitu indah disana. Sudah hampir dua pertiga  wilayah  nusantara ini  saya kunjungi, tapi rasanya tak ada yang seindah dari Ranah Minang. (Menepuk air di dulang.... he he he)

Gambar-gambar ini saya ambil  sambil berjalan, tanpa harus menyediakan waktu khusus. Saya jepret dengan Galaxy Note 3. Tapi karena "aslinya' memang indah, ya hasilnya seperti yang akan anda saksikan di bawah ini.

Allah memang telah menciptakan Ranah Minang sebegitu indah. Allah menancapkan gunung-gunung. Membentangkan  perbukitan dan lembah  hampir di seluruh ranah. Diantara gunung, bukit dan lembah itu Allah selipkan danau dan  mengalirkan  sungai yang panjang dan berkelok-kelok. Desela-sela bukit, lembah dan sungai itulah orang Minang bercocok tanam. Lembah tempat bertanam padi dan di bukit bertanam kopi, coklat dan lain-lain. What a great combination! Sementara di sebelah barat Allah menghamparkan samudera Hindia hingga mencapai ke Afrika Timur.

Tapi sayang, ranah Minang ternyata tidak pernah bertambah luas, dari dulu sampai sekarang segitu saja. Sementara  anak negeri setiap tahun bertambah banyak. Sehingga ranah Minang kini tak sanggup lagi menghidupi seluruh anak negeri. Apa boleh buat, some body has to leave... itulah yang terjadi pada diri saya dan jutaan orang Minang lainnya. 

Atau mungkin ini sesuai dengan pantun rang Minang "Karakok madang diulu, babuah babungo balun, karantau lah bujang daulu di rumah paguno balun". Artinya kira-kira begini" Hi young man, just leaves us, you are useless".... he he he....

Jalan di antara lembah dan bukit batu di Harau




Jembatan megah, Kelok Sembilan
Di bawah Jembatan Megah Kelok Sembilan
Lembah Anai, Padang Panjang


Sawah di Limo Kaum, Batusangkar
Panorama, Tabek Pakah, Batusangkar
Panorama Tabek Patah, Batusangkat
Panorama Tabek Patah, Batusangkar
Panorama Tabek Patah, Batusangkar
Padi menguning emas di Batang Tabik, Payakumbuh
Hamparan sawah nan hijau di kaki Gunung Sago, Harau
Ketika Panen Tiba, di Batang Sawah, Sariek Laweh
Ketika panen tiba, di Batang Sawah, Sariek Laweh
View Lareh nan Panjang, Akibuluru dari Bukik Bulek Sungai Belantik

Rumput hijau  di Bukik Bulek
Wanita Minang di di pesta adat
Wanita Minang di pesta adat
Wanita Minang di pesta adat
Gadis Minang dalam busana adat

Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: