Tak Akan Selamanya

Pagi ini sekitar jam 5.30 saya membuka sms di hp dan saya kaget membaca sms dari sahabat saya pak Zul Isa yang isinya seperti ini “innalihahi wa innalilahi wainnna rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah sebabat kita : Yusuf Tricahya”
Saya setengah tidak percaya membaca sms itu karena sepanjang sepengetahuan saya teman kami ini sehat dan kuat. Almarhum adalah teman kami bermain tennis setiap seminggu sekali. Memang saya dan almarhum sudah cukup lama tidak berjumpa mungkin sejak sebelum Ramadhan lalu ketika permainan tennis kami libur. Setelah libur itu mas Yus demikian kami memanggilnya tidak pernah datang. Rabu kemarinpun kami masih berbincang mengenai almarhum kenapa beliau tidak hadir. Kehadirannya sangat kami perlukan karena permainnannya jauh lebih baik dari rata-rata kami dengan demikian kami mendapat lawan tangguh untuk belajar. Menurut da Zul jam 6 sore mareka  masih bertemu dan bekerja seperti biasa, jam 8 malam almarhum sudah dipanggil Allah SWT.
Ustad Hyro, da Zul, Taufik, pak Andrie dan mas Yusuf
Saya mengenai almarhum sejak sekitar 1 tahun lalu. Kami berkenalan karena beliau adalah sahabat dari da Zul Isa sepupu dari pak Andri Sofjan sahabat saya. Kita sepakat untuk mengadakan club tennis yang bermain secara rutin setiap hari Rabu malam di lapangan tennis Gedung ANTAM. Almarhum orangnya sangat baik dan ramah. Mudah senyum, rendah hati dan menyenangkan. Setelah berkenalan lebih jauh saya juga tahu bahwa ternyata almarhum sahabat dari sahabat dan mantan tetangga saya Averyal Ismail dari situlah komunikasi kami menjadi lebih akrab. Usia kami sama.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum semoga diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan ini dan semoga almarhum ditempat di sisi Allah SWT dan diampuni segala dosanya. Segala dosa dan kilaf almarhum jika ada kepada kami sudah kami maafkan. Bagi kita semua, marilah kita ambil hikmah bahwa kematian itu bisa datang kapan saja, dimana saja dan terhadap siapa saja. Jadilah orang yang cerdas. Orang cerdas menurut nabi Muhammad adalah mereka yang senantiasa mengingat mati.
Cerita lain lagi. Kemarin sore saya berkunjung ke kantor salah seorang teman saya untuk membicarakan asuransi proyek yang akan dibangunnya. Salah satu komisaris proyek ini adalah seseroang yang juga saya kenal walau tidak begitu akrab. Saya tahu mengenai keluarganya karena mereka masih sahabat ayah saya. Saya juga kenal dengan isterinya karena dia termasuk alumni sekolah saya. Karena teman saya belum tahu kalau saya kenal dengan sang komisaris dia member tahu saya tentang sang komisaris. Setelah saja jelaskan bahwa mengenalnya saya katakan “bahkan saya kenal dengan isterinya” Tiba-tiba teman saya menarok telunjuknya di mulutnya “sssstttt” katanya. “Sekarang sudah jadi mantan isteri”. Ah.... saya kaget “sejak kapan” “baru beberapa bulan ini, sebelumnya kami masih membicarakan konsep proyek ini dengan mereka berdua”.
Entah apalah yang terjadi antara pasangan ini. Padahal keduanya mempunyai semua persyaratan untuk hidup bahagia selamanya. Sang wanita, muda, cantik, educated sementara sang pria good looking, educated dan rich!. Merekapun sudah menjalani hidup berumah tanggal sudah lebih dari 10 tahun. Tidak pernah kami mendengar ada masalah dalam hubungan keluarga mereka. Tapi hari ini semuanya sudah berubah. Ketika sempat berbincang sebentar kamarin saya  masih lihat guratan kekecewaan di wajah kawan ini. Iya, tentulah kejadian ini sangat memberatkan jiwa mengganggu ketenangan hati. Tapi semuanya sudah terjadi.  Semoga Allah memberikan ganjaran dan kesabaran kepada mereka ini dan memberikan solusi yang terbaik bagi mereka masing-masing dan tentunya bagi anak-anak mereka.
Cerita lain lagi. Dua hari lalu sekitar jam setengah 6 sore ditengah-tengah kemacetan mengantri kereta api lewat di Bintaro tiba-tiba Ujang sopir kami perteriak-teriak “lihat tuh di depan ada orang naik sepeda masih di tengah rel padahal keretanya sudah sangat dekat” katanya. Saya mengangkat kepala saya kearah yang ditunjukkannya. Benar, saya melihat seseorang dengan topi  caping berdiri dipinggir rel, dan hanya dalam sekian detik saya melihat topi bersama orang itu terbang tersapu kereta. Setelah kami melewati rel kami menoleh ke sebelah kanan, orang banyak sudah berkerumun menyaksikan seseorang itu meregang nyawa.
Teman, apa yang bisa anda ambil dari tiga kisah nyata kehidupan ini? Sedih, risau, kaget, tidak percaya,atau?. Mungkin beribu penafsiran anda. Intinya sebenarnya bahwa semua kejadian itu adalah nyata dan terjadi. Manusia tidak kuasa mengatasi semuanya itu. Almarhum mas Yus kalau mungkin beliau masih ingin ada di dunia ini bersama keluarganya membahagiakan mereka atau sekedar menyelesaikan tugas-tugas yang belum selesai. Demikian juga dengan teman saya tadi. Saya yakin mereka sebenarnya masih ingin hidup bersama menikmati karunia Allah yang berlimpah yang diberikan kepada mereka. Demikian juga dengan seseorang yang meregang nyawa ditubruk kereta api. Pasti dia sedang menuju pulang ke rumah untuk memberikan nafkah kepada keluarga yang dicintainya. Ingin bermesraan dengan isteri dan anak-anak di gubug mereka. Tapi semuanya tidak lagi bisa dan tidak akan pernah lagi terjadi karena Allah yang maha kuasa sudah merubah segalanya.
Allah mengajarkan kepada kita “janganlah harta dan anak-anakmu sampai melupakan mu mengingat Allah”. Satu lagi Al Quran mengatakan “khairu wa abqo” yang kekal itu adalah akhirat. Semuanya akan berakhir jadi janganlah kehidupan dunia ini membuat kita melupakan tujuan kita kepada akhirat. Semuanya akan berakhir, cepat atau lambat.
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: