Kekayaan yang paling tinggi nilainya adalah kesehatan. Apakah anda setuju? Kalau anda belum percaya anda mungkin belum pernah merasakan sakit. Kalau anda yang sudah merasakan sakit, tentulah anda mengatakan, anda setuju.
Sampai beberapa hari lalu menurut saya, saya adalah orang yang mempunyai kesehatan prima. Saya hanya pernah merasakan sakit waktu usia saya di bawah 10 tahun, saya terkena demam dan pernah pula terkena penyakit kuning. Setelah itu Alhamdulillah saya tidak pernah lagi menderita sakit kecuali flu atau deman yang tidak perlu istirahat. Salah satu penyakit besar yang pernah saya alama adalah sakit usus buntu yang membuat saya harus tidur di rumah sakit untuk operasi. Itu terjadi tahun 2004 lalu dan sekali-kalinya saya berurusan dengan rumah sakit. Kondisi fisik saya juga masih relatif seimbang, dengan tinggi 173 cm berat badan saya 81 kg, dan tidak terlalu banyak lemak. he..he...
Untuk menjaga kesehatan, menurut saya, saya juga termasuk orang yang bisa menjaga konsumsi makananan yang tidak membahayakan kesehatan. Sejak menikah 18 tahun lalu saya berhenti atau paling tidak mengurangi mengkomsunsi makanan berlemak. Saya berhenti makan gulai otak di restoran padang, makanan "jeroan" dan lain-lain sejenisnya.
Saya berhenti total merokok sejak 13 tahun lalu. Sementara itu saya juga membiasakan diri berolah raga. Sejak usia 25 saya sudah berolahraga secara rutin terutama main tennis, badminton dan sekali-sekali main golf. Sejak tahun 2000 saya rutin mengkonsumsi multivitamin tapi saya sempat berhenti sejak 4 tahun lalu. Secara berkala saya juga ikut pijat refleksi pada pak Alex di Bogor dan mas Wawan anak almarhum pak Parto di Komplek DPR Bintaro.
Tapi semua itu belum bisa menghentikan saya untuk mengalami gangguan kesehatan. Minggu lalu saya merasa tidak enak badan, pundak dan punggung terasa pegal dan ngilu. Saya coba pijat ke mas Wawan tapi sakitnya tidak banyak berkurang. Isteri saya punya inisiatif untuk periksa darah. Hasilnya ternyata semua masih bagus kecuali ada indikasi yang cenderung meninggi mendekati ambang batas normal.
Selain itu atas saran teman, saya juga mengikuti pengobatan bekam. Pengobatan bekam ini adalah pengobatan cara nabi Muhammad SAW. Awalnya saya takut karena itu mengeluarkan darah, tapi setelah saya jalani ternyata tidak masalah. Tidak ada rasa sakit, hanya rasa sedikit ngilu pada saat permukaan kulit dilukai sedikit untuk jalan keluar darah kotor. Bekam itu mengeluarkan darah kotor atau yang disebut dengan istilah toxin dari dalam tubuh. Saya dibekam di 8 titik, masing-masing titik mengeluarkan darah kotor kira-kira segenggang tangak anak kecil. Bentuknya seperti agar-agar menggumpal, warnanya ada yang merah tua, tapi juga ada yang merah muda seperti jelly makanan kesukaan anak-anak. Setelah dibekam rasanya enak sekali, pegal linu dan ngilu-ngilu langsung hilang di sekitar tempat yang dibekam. Sayang saya belum sempat membekam di bagian kepala yang masih terasa agak ngilu-ngilu. Insya Allah saya akan lakukan lagi secara berkala.
Untuk mempertahakan kesehatan saya mulai "investasi" lagi mengkomsumsi makanan tambahan Nutrilite dari AMWAY yang memang dari dulu saya konsumsi secara teratur, tapi sejak saya tidak lagi aktif saya tidak rutin mengkomsumsinya. Di usia yang semakin senja ini saya benar-benar harus mempertahankan kesehatan, karena kalau sudah sampai sakit apalagi sakit kritis resikonya sangat tinggi. Seperti sakit jantung, stroke, kanker, tumor, ginjal dan lain-lain biayanya sangat besar. Menurut pengalaman saudara atau teman-teman biaya sekali operasi untuk penyakit kritis berkisar antara 200 juta sampai 500 juta!. Wah, kalau itu yang harus dikeluarkan segera dalam waktu singkat, dari mana uangnya? Pinjam, siapa yang mau memberikan pinjaman sebanyak itu. Jual harta, perhiasan, kendaraan bahkan rumah tapi akan memberikan masalah baru, bagaimana nanti dengan biaya sekolah anak dan hari tua. Atau pakai modal usaha, usaha sedang berkembang tapi modalnya diambil pasti usaha terganggu.
Solusinya, ambil asuransi yang ada unsur proteksi untuk penyakit kritis (critical illness). Banyak perusahaan yang menyediakan jaminan ini tapi tidak semuanya bagus, jangan salah pilih dan pilih yang terbaik.
Kesehatan kita tidak bisa diganti dengan benda apapun. Tidak ada kenikmatan tanpa kesehatan. Punya rumah mewah tapi kalau badan tidak sehat tinggal rumah mewah terasa seperti tinggal di gubug reot. Mobil mewah terasa seperti naik angkot butut. Keluarga yang bahagia terasa belum kurang nikmat karena setiap saat harus merintih, meringis, mengeluh menahan sakit. Jagalah kesehatan, mencegah jauh lebih baik dari pada mengobati. Semoga kita semua diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Amin
Solusinya, ambil asuransi yang ada unsur proteksi untuk penyakit kritis (critical illness). Banyak perusahaan yang menyediakan jaminan ini tapi tidak semuanya bagus, jangan salah pilih dan pilih yang terbaik.
Kesehatan kita tidak bisa diganti dengan benda apapun. Tidak ada kenikmatan tanpa kesehatan. Punya rumah mewah tapi kalau badan tidak sehat tinggal rumah mewah terasa seperti tinggal di gubug reot. Mobil mewah terasa seperti naik angkot butut. Keluarga yang bahagia terasa belum kurang nikmat karena setiap saat harus merintih, meringis, mengeluh menahan sakit. Jagalah kesehatan, mencegah jauh lebih baik dari pada mengobati. Semoga kita semua diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Amin
0 comments:
Post a Comment