Apa perbedaan Surety Bond dengan Kontra Bank Garansi?



Sejalan dengan program pemerintah Indonesia yang fokus membangun infrastrukur di berbagai bidang, jalan tol, pelabuhan, bandar udara, bendungan dan lain-lain telah terjadi peningkatan permintaan untuk jasa konstruksi. 

Untuk setiap kontrak pemilik pekerjaan (developer) selalu meminta jaminan bank garansi atau Surety Bond kepada kontraktor agar proyek dapat dilaksankan sesuai dengan isi kontrak. 

Ada beberapa jenis jaminan bank garansi atau surety bond  yang diminta oleh developer. Pertama jaminan tender atau bid bond. Jaminan ini mengikat kontraktor yang menang untuk melaksanakan proyek sesuai dengan isi kontrak. Kedua, jaminan pelaksanan (jampel) dalam bahasa Inggris disebut dengan Performance Bond. Untuk memastikan kontraktor menyelesaikannya proyek sesusai dengan kontrak maka pihak pemberi kerja meminta bank garansi sebagai jaminan. Jika gagal maka  jaminannya bank garansi atau surety bondnya akan dicairkan. Ketiga, jaminan uang muka atau advance payment bond. Atas uang muka yang diterima oleh kontraktor, pemberi kerja meminta jaminan sejumlah dana. 

Jika kontraktor memenangkan sebuah proyek, dana yang harus disediakan untuk jaminan sekitar 7,5% dari nilai proyek. Dana ini harus dikeluarkan di depan sebelum proyek dimulai. Angka ini tentunya sangat membebani kontraktor karena mereka juga harus mengeluarkan dana untuk hal-hal lain.

Pemilik proyek kadang meminta jaminan Surety Bond tapi ada pula yang meminta Bank Garansi, lalu apa perbedaannya?

Perbedaan Surety Bond dan Bank Garansi
Surety bond, jaminan ini diterbitkan oleh perusahaan asuransi atau perusahaan penjamin bukan oleh bank. Secara prinsip proses penerbitannya sama bank garansi dimana data-data kontraktor dipelajari dan baru kemudian diberi keputusan pemberian jaminan. Dari segi tingkat security, Surety Bond lebih rendah dari Bank Garansi karena jamninan hanya ditanggung oleh perusahaan asuransi saja. Proses klaim antara perusahaan asuransi dengan bank berbeda. Asuransi akan melakukan investigasi yang lengkap terlebih dahulu sebelum memutuskan bahwa jaminan bisa dicairkan. Sementara bank garansi, jika salah satu kondisi/syarat sudah terpenuhi maka jaminan bank garansi langsung bisa dicairkan. Biasanya surety bond diminta untuk jaminan proyek yang relatif lebih kecil sementara bank garansi untuk proyek yang nilainya lebih besar. Dari segi biaya (tariff), surety bond lebih rendah karena tidak ada biaya fee bank (bank charges). Sementara bank garansi disamping harus menyediakan dana di bank kemudian ada biaya provisi bank. 

Untuk efisiensi biaya, sekarang ada fasilitas khusus namanya Kontra Bank Garansi. Merupakan gabungan antara Surety Bond dengan Bank Garansi. Sejatinya ia adalah Bank Garansi akan tapi dibelakangnya adalah jaminan asuransi. Jaminan sekelas bank garansi tapi biaya lebih rendah dan cash flow bisa lebih liquid. 

Untuk penerbitan Kontra Bank Garansi tidak semua bank mempunyai kerjasama dengan semua perusahaan asuransi. Bank-bank tertentu hanya bekerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi. Biasanya bank menyediakan dana berbentuk pagu atau plafond yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan asuransi. Jika pagu dananya sudah habis maka bank tidak dapat menerbitkan kontra bank garansi.

Sayangnya untuk mendapatkan fasilitas ini tidak mudah karena harus mengawinkan antara bank dan perusahaan asuransi. Untuk itu  diperlukan jasa perusahaan broker asuransi yang mempunyai keahlian khsusus menggabungkan bank dan asuransi. Perusahaan tersebut juga sudah terdaftar di Otoritas Jasa Kuangan (OJK).

Salah satu perusahaan broker asuaransi yang terbaik dan dapat diandalkan adalah L&G Insurance Brokers. Perusahaan ini  mempunyai team yang sangat lengkap, berpengalaman dan telah berhasil menerbitan ribuan bank garansi dengan nilai proyek triliuan rupiah. Hubungi sekarang juga agar bank garansi anda segera terbit.
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: