Jaminan asuransi dan Kecelakaan Proyek Imfrastruktur





Serentetetan kecelakaan proyek infrastruktur  terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 2017 lalu. Kejadian ini berdampak langsung di industri asuransi. Karena hampir semua proyek tersebut diasuransikan. Perusahaan asuransi akan ikut terlibat di dalam proses penggantian. Apakah kejadian tersebut dijamin atau tidak, tergantung kepada hasil evaluasi dan perusahaan penilian kerugian atau loss adjuster.

Pihak reasuransi di luar negeri sudah mulai khawatir dengan besarnya klaim  yang akan dibayar. Tapi yang lebih mereka khawatirkan adalah bagaimana dengan berikutnya, apakah kejadian seperti ini akan terus berlanjut sementara nilai pertanggungan proyek sangat besar?

Sebagai ahli pialang asuransi saya ingin mengajak untuk melihat kejadian ini dari sudut pandang Risk Management dan Insurance. Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan kejadian ini.

Saat ini pembangunan infrastruktur sedang giat-giatnya. Tidak pernah Indonesia membangun semassive seperti sekarang ini. Jalan, jembatan, bendungan, bandara, pelabuhan, pembangkit listrik, bangunan sipil dan lain-lain di bangun dalam waktu bersamaan. Ini semua adalah program pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dari negera tetangga yang infrastrukturnya sudah jauh lebih maju. 
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dapat dipastikan semua kejadian yang terjadi adalah murni kecelakaan (pure accident) rasanya sulit untuk mencari unsur kesengajaan dalam kasus-kasus ini. Ini dapat dilihat dari nilai dan besarnya kecelakaan. Rusak sebagian (partial loss) bukan rusak keseluruhan (total loss). Tidak terlalu besar dan tidak massive. 


Kalau dilihat dari penyebabnya, kebanyakan kecelakaan disebabkan karena human error atau kesalahan manusia. Selain itu bisa juga disebabkan oleh spesifikasi dan kwalitas material yang tidak sesuai. 

Bukan karena akibat bencana alam padahal belakangan ini sering terjadi banjir, gempa bumi dan lain-lain tapi hingga saat ini belum terdengar kecelakaan akibat bencana alam ini. Padahal beberapa minggu lalu terjadi gempa yang cukup besar terjadi di pulau Jawa. 

Human error bisa disebabkan karena volume pekerjaan  yang banyak, waktu yang sangat terbatas, kwalitas peralatan  yang kurang baik, kesalahan desain dan lain-lain.


Dengan target pemerintah untuk membangun infrastruktur dalam jumlah begitu besar dalam waktu yang singkat dimana sampai tahun 2019 nanti semua atau sebagian besar proyek sudah harus selesai. Ini memerlukan perencanaan proyek yang matang, kontraktor yang berpengalaman, SDM yang mampuni, alat kontruksi yang prima serta dukungan pembiayaan yang cukup.

Bisa jadi karena dikejar oleh tenggat waktu yang sempit para perencana tidak sempat memikirkan semua aspek resiko dengan baik. Misalnya seperti yang terjadi dengan robohnya terowongan di Bandara Soekarno Hatta. Konon telah terjadi kesalahan desain karena dinding terowong tidak kuat menahan air hujan yang tergenang di kiri dan kanan dinding. Seharusnya di dinding itu dibuat celah dan lobang tempat air mengalir.

Tenggat waktu penyelesaian yang sangat sempit untuk mengejar event antara lain Asian Games ke 18 yang tinggal beberapa bulan lagi. Mau tidak mau pekerjaan harus dikebut, lembur, extra works, extra expedition barang. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya punya pengalaman yang menarik mengenai extra expedition ini. Salah satu klien saya perusahaan forwarder tiba-tiba mendapat pekerjaan besar. Mengangkut salah satu komponen penting untuk proyek LRT Palembang. Barang itu sudah harus terpasang bulan lalu, tapi posisi barang masih berada di salah satu negara Eropa timur. Kalau menggunkan kapal laut diperlukan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan, itu pasti sudah terlambat. Akhirnya diputuskan barang itu harus didatangkan segera dengan menggunakan pesawat cargo. Waktu angkutnya cukup dalam satu hari saja, tapi biaya angkutnya ratusan kali dari harga angkut pakai kapal laut. Biaya angkutnya hampir sama dengan biaya barang! Apa boleh buat semua itu harus dilakukan karena untuk mengejar pembukaan Asian Games.

Kontraktor Indonesia yang bisa mengerjkan pekerjaan infrastruktur besar sangat terbatas, alhasil hampri semua proyek itu dikerjakan oleh perusahaan BUMN. Tapi karena pekerjaan begitu banyaknya kontraktor harus mengerjakan beberapa proyek besar dalam waktu yang bersamaan. Perhatian, sumber daya manusia, peralatan dan lain-lain harus dibagi-bagi. Akibatnya kwalitas pekerjaan menurun. 

Beberapa kecelakaan terjadi di malam hari termasuk yang terjadi beberapa hari lalu di proyek tol Becakayu, kejadiannya jam 3 subuh. Pada saat itu adalah waktunya semua orang tidur. Meski sudah terbiasa bangun tengah malam, tapi manusia tidak bisa bekerja maksimal ditengah malam. Selain itu kemampuan untuk melihat secara lengkap di malam hari terbatas, tidak seperti di siang hari, sehingga mungkin ada beberapa hal yang seharusnya dipasang tapi luput sehingga pada saat pekerjaan dimulai langsung runtuh. Night shift adalah salah satu titik resiko di dalam pekerjaan. Tapi sekali lagi demi tenggat waktu hal ini susah untuk dihindari. 

Faktor lain adalah kwalitas alat konstruksi. Tidak mudah menyediakan sekian banyak alat konstruksi dalam waktu singkat. Kadang terpaksa menggunakan alat yang kondisinya sudah tidak prima. Daya angkatnya kurang, tenaganya lemah, kwalitas maintance juga buruk. Akibatnya ketika digunkan alat “memble” dan terguling. 

Sumber daya yang terbatas juga jadi faktor penting. Dengan sekian banyak proyek yang dikerjakan memerlukan ribuan orang ahli konstruksi, manajer proyek, operator, teknisi, dan pekerja lapangan. Jumlah tenaga yang berkwallitas terbatas, akibatnya terjadi rebutan antar kontraktor. Kadang orang yang sedang memegang tanggung jawab penting di satu proyek keluar dan pindah ke perusahaan lain. Demikian juga dengan team kerjanya. 

Pembiayaan yang terbatas. Ujung-ujungnya duit! Iya ini salah satu faktor yang memberi pengaruh besar atas keselamatan proyek. Jika pembiayaannya cukup dan wajar proyek akan berjalan dengan lancar. Gaji pekerja cukup, supplier dibayar tepat waktu, subkontrakor dibayar sesuai dengan kontrak. Semua itu akan meningkatkan harmonisasi pekerjaan. Tapi kalau dana terbatas dan bahkan kurang maka inilah faktor terjadi kecelakaan. Pekerja tidak fokus karena belum terima gaji, supplier ogah mengirimkan bahan karena belum dibayar, subkontraktor mogok kerja karena belum dibayar. Akibatnya pekerjaan terbengkalai.

Mengenai pembayaran ini saya punya banyak pengalaman pahit. Sampai saat ini kami masih punya tagihan premi ke beberapa perusahaan BUMN yang waktunya sudah lebih dari 4 tahun. Ada juga yang sudah memasuki tahun 2 sampai saat ini. Masih belum ada tanda-tanda akan dibayar. Untung jumlahnya tidak terlalu besar sehingga tahun lalu saya sudah write off dari pembukuan dari pada habis waktu untuk menagih. Kalau melihat ini, saya bersukur tidak jadi memenangkan tender asuransi proyek LRT Jabodebek salah satu single proyek terbesar di Indonesia.

Sekarang, bagaimana dengan semua kecelakaan yang terjadi, apakah asuransi akan mengganti?
Besar kemungkinan semua proyek itu diasuransikan. Secara umum kecelakaan itu termasuk ke dalam “pure risks” kecelakaan murni. Meski penyebabnya kemungkinan adalah faktor human error tapi itu bisa ganti. Polis asuransi yang menjamin resiko seperti ini adalah Construction Erection All Risks (CAR/EAR) polis menjamin semua resiko termasuk karena faktor human error. 

Proses penyelesaian klaim kemungkinan saat ini masih berjalan. Klaim ini tidak rumit karena sebagian besar kejatuhan gilder yang secara fisik dapat dilihat. Penggantiannya juga bisa total loss atas komponen yang rusak, bukan partial karena barangnya sudah cacat dan tidak bisa diperbaiki.
Besarnya penggantian tidak terlalu besar, satu buah gilder harganya mungkin sekitar Rp. 1 milyar. Angka itu tidaklah terlalu besar bagi perusahaan asuransi sehingga pembayaran klaimnya seharusnya bisa cepat. 
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Walaupun demikian sebelum penyelesain klaim pemilik proyek atau kontraktor harus memastikan dulu apakah polis asuarnsinya sudah ada, jika sudah ada perlu diperiksa apakah preminya sudah dibayar. Jika belum alamat klaim akan ditolak. 

Demikian semoga bermanfaat. Jika anda memerlukan keterangan lebih lanjut bisa menghubungi saya di 081586662730
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: