Tulisan ini bagian dari 6 tulisan dari perjalanan
saya ke Eropah bersama Asuransi Sinar Mas di bulan Februari 2016 silam.
Setelah tiga hari
menikmati indahnya alam Tromso, hari ketiga kami harus mengakhiri masa-masa
indah itu. Kami harus melanjutkan tugas wisata ini ke sebelah timur, ke negara dari tetangga Norwegia, Finlandia. Kami
menggunakan jalur darat dengan menggunakan bis wisata. Sekitar jam 10 pagi
waktu Tromso bis kami mulai bergerak meninggalkan lobby hotel Scandic menuju ke
ujung jembatan Tromso Bridge ke arah utara. Berbeda dengan hari sebelumnya hari
ini salju turun lebat sekali. Meski di dalam bis sudah menggunakan pemanas tapi
hawa dingin tetap terasa menusuk. Pemandangan di luar juga terlihat gelap
tertutup salju yang melayang-layang di udara. Kami meninggalkan Tromso dalam
suasana syahdu dan tidak bisa mengambil gambar. Kami menulusuri kembali jalan
yang kemarin kami lewati ketika bermain snow mobile. Perbukitan tertutup salju
di kiri-kanan jalan, rumah-rumah yang diatapnya tertimbul salju tebal. Danau-danau
dan ladang-ladang luas berwarna putih semua karena diselimuti salju. Semakin
lama kami berjalan semakin jarang rumah-rumah penduduk. Yang terlihat adalah
padang salju dan pohon kecil yang rantingnya bergelantungan salju.
Kadang-kadang ada pemandangan yang mirip dengan di Indonesia. Di tengah-tengah
padang tampak tanah luas berpagar kayu, dangau kecil, gudang, kandang ternak
lengkap dengan peralatannya. Kalau di musim semi ini persis seperti kehidupan di
pedesaan di kampung saya. Meski terpisah jarak sepuluh ribu kilometer, ternyata
suasana kehidupan di pedesaan dimanapun di dunia ini hampir sama.
Meski jalan tertutup
salju tebal bis kami tetap bisa melaju kencang, dengan rata-rata sekitar 50
km/jam. Benar-benar menakjubkan kehebatan sang driver, dia bisa mengenali jalan
walau tidak terlihat batas antara jalan dan pinggir jalan. Bahkan ketika
berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan bis tetap melaju kencang. Lama-kelamaan
saya mulai jenuh dengan pemandangan alam sekitar. Untung setelah sekitar tiga
jam perjalanan, kami berhenti di sebuah restoran untuk makan siang. Restoran
Tundrae namanya. Dan ternyata restoran itu sudah berada di wilayah Finlandia!.
Wow.. ternyata sejak sejam sebelumnya kami sudah memasuki negara lain tapi
tidak ada pintu gerbang, tidak ada pemeriksaan imigrasi dan lain-lain. Ini
salah satu ciri-ciri dari negari orang paling berbahagia di dunia. Tidak perlu
pemeriksaan imigrasi.. he he he.. Restoran ini nampaknya resort tempat orang
bermain ski. Kami melihat beberapa orang sedang mempersiapkan alat ski es di
sekitar restoran. Lokasi restoran ini cukup ramai paling tidak terlihat ada
sekitar sepuluh buah rumah penduduk di sekitarnya. Makanan yang dihidangkan
enak. Yang penting bagi saya ada ikan salmon, roti dan sayur.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kembali kami melanjutkan
perjalanan menuju ke tengah-tengah daratan Finlandia ke arah timur. Kondisi
alam hampir tidak ada bedanya. Perbukitan, pertanian, danau yang tetutup salju.
Ada sedikit pemandangan yang agak berbeda. Jika di wilayah Norwegia sebagian
besar jenis kayunya adalah jenis kayu setinggi lima meter dan banyak
rantingnya, sementara di wilayah Finlandia jenis kayu yang banyak adalah pohonnya
lebih besar, lebih tinggi dan berdaun lebat, sejenis pohon
pinus. Di musim salju daunnya tidak rontok. Kami kembali larut dalam kesepian
dengan pemandangan alam seperti itu. Saya merasa masygul dan ingat masa-masa
saya ketika saya sendirian kehujanan di tengah padang rumput di tempat pengembalaan.
Dingin, sepi dan takut. Untung beberapa teman cukup kreatif untuk menghangatkan
suasana. Ada yang bernyanyi, melawak, teka-teki. Lumayan, cukup menghibur.
Setelah hampir empat jam melewati masa-masa kelabu itu, kami mulai memasuki
wilayah yang ramai penduduknya. Mulai tampak rumah penduduk, beberapa orang
berjalan di pinggir jalan melewati salju tebal. Hingga akhirnya kami sampai di
sebuah pompa bensin lengkap dengan toko kecil dan WC. Saya lega, semua kami
turun dari bis dan bergegas ke toko untuk melepas kerinduan dengan WC.... di
Lapland. Menikmati secangkir kopi sambil melihat-lihat cendramata.
Setelah beristirahat
sekitar setengah jam, perjalanan kami lanjutkan lagi, mengarah ke utara. Tampak
penunjuk jalan bertuliskan Rovaniemi 60 km. Hari sudah semakin gelap, namun
demikian saya sempat melihat orang begitu ramai di tempat berselunjur ski di
sebuah tebing yang terjal. Sekitar jam 8 malam akhirnya sampai jualah kami di
kota Roveniemi setelah berjalan selama sekitar 10 jam dari Tromso.
Rovaniemi sebuah kota baru di wilayah Lapland yang sengaja dibangun untuk tempat wisata.Kota ini juga masuk ke dalam kawasan Artic Circle, kawasan yang menjadi bagian dari wilayah Kutup Utara. Kami langsung makan malam di sebuah restoran Chinese food. Kami tak berlama-lama, segera setelah makan kami langsung check in di sebuah hotel tak jauh dari restoran. Tapi kami tidak bisa langsung istirahat karena malam itu ada satu acara yang harus kami ikuti yaitu bermalam di rumah pemilik dan pengembala rusa kutup atau rain deer. Saya sempatkan sholat jamak magrib dan isya sebelum berangkat. Sebelum ke peternakan rusa kutup, kami menuju ke sebuah tempat penggantian pakaian khusus untuk ke peternakan. Ini sebuah perjuangan lagi, sama seperti ketika main snowmobile, tidak mudah mengenakan pakaian wearpack dan sepatu khas itu. Sekitar jam sembilan kami berangkat ke lokasi peternakan rusa sekitar sepuluh km melewati hutan pinus di bawah guyuran salju. Setengah jam kemudian kami sampai di lokasi. Suasana gelap dan hanya ada lampu penerangan secukupnya. Ada dua buah rumah kayu berukuran sedang. Kami berjalan kaki menuju kemah tempat perapian di tengah ladang tertutup salju yang berada di pinggir sungai yang membeku. Pemilik peternakan sepasang suami isteri setengah baya. Peternakan ini warisan dari keluarga sang suami. Rusanya tidak bisa dilihat karena mereka berada di dalam hutan di seberang sungai. Mereka merahasiakan berapa jumlahnya, mungkin ratusan atau ribuan. Kami berkumpul di depan kemah sambil menghangatkan badan diperapian. Suasananya seperti acara camping. Sambil menikmati secangkir kopi, jagung bakar dan pop mie. Yah, disini ada pop mie masakan khas Indonesia, kok ada? Ya ada karena kami bawa dari Indonesia he he he... dan ternyata tuan rumah juga suka. Saya sebenarnya ingin cepat-cepat kembali ke hotel karena selain hanya merasakan hidup diperternakan di tengah-tengah salju di tengah malam, tidak ada hal yang luar biasa. Sebelum pulang kami masuk ke dalam rumah kayu milik tuan rumah. Nah, ternyata hampir tidak ada bedanya dengan isi rumah kayu di kampung saya. Ada perobatan dari kayu, hiasan tanduk rusa, dan radio tua. Kembali ke hotel, jam dua malam saya baru bisa tidur...
Rovaniemi sebuah kota baru di wilayah Lapland yang sengaja dibangun untuk tempat wisata.Kota ini juga masuk ke dalam kawasan Artic Circle, kawasan yang menjadi bagian dari wilayah Kutup Utara. Kami langsung makan malam di sebuah restoran Chinese food. Kami tak berlama-lama, segera setelah makan kami langsung check in di sebuah hotel tak jauh dari restoran. Tapi kami tidak bisa langsung istirahat karena malam itu ada satu acara yang harus kami ikuti yaitu bermalam di rumah pemilik dan pengembala rusa kutup atau rain deer. Saya sempatkan sholat jamak magrib dan isya sebelum berangkat. Sebelum ke peternakan rusa kutup, kami menuju ke sebuah tempat penggantian pakaian khusus untuk ke peternakan. Ini sebuah perjuangan lagi, sama seperti ketika main snowmobile, tidak mudah mengenakan pakaian wearpack dan sepatu khas itu. Sekitar jam sembilan kami berangkat ke lokasi peternakan rusa sekitar sepuluh km melewati hutan pinus di bawah guyuran salju. Setengah jam kemudian kami sampai di lokasi. Suasana gelap dan hanya ada lampu penerangan secukupnya. Ada dua buah rumah kayu berukuran sedang. Kami berjalan kaki menuju kemah tempat perapian di tengah ladang tertutup salju yang berada di pinggir sungai yang membeku. Pemilik peternakan sepasang suami isteri setengah baya. Peternakan ini warisan dari keluarga sang suami. Rusanya tidak bisa dilihat karena mereka berada di dalam hutan di seberang sungai. Mereka merahasiakan berapa jumlahnya, mungkin ratusan atau ribuan. Kami berkumpul di depan kemah sambil menghangatkan badan diperapian. Suasananya seperti acara camping. Sambil menikmati secangkir kopi, jagung bakar dan pop mie. Yah, disini ada pop mie masakan khas Indonesia, kok ada? Ya ada karena kami bawa dari Indonesia he he he... dan ternyata tuan rumah juga suka. Saya sebenarnya ingin cepat-cepat kembali ke hotel karena selain hanya merasakan hidup diperternakan di tengah-tengah salju di tengah malam, tidak ada hal yang luar biasa. Sebelum pulang kami masuk ke dalam rumah kayu milik tuan rumah. Nah, ternyata hampir tidak ada bedanya dengan isi rumah kayu di kampung saya. Ada perobatan dari kayu, hiasan tanduk rusa, dan radio tua. Kembali ke hotel, jam dua malam saya baru bisa tidur...
Hari kedua program kami
cukup padat. Salju masih turun, jalan-jalan tertutup salju dan udara turun di
bawah tujuh darjad. Rasanya ingin tiduran saja di hotel. Sekitar jam sembilan
kami berangkat menuju kebon binatang Ranua Zoo berjarak sekitar 10 km. Tempat
binatang khas kutup dipelihara dan dipertontonkan. Kami berjalan kaki
mengelilingi kebun binatang menembus gundukan salju yang menutupi sepanjang
jalan diantara pohon-pohon pinus yang ditutupi salju. Ada beruang es, anjing
husky, babi hutan, elang dan semua binatang khas salju. Ada yang berhabitat di
sekitar Lapland tapi banyak juga yang berhabitat di tempat lain. Saya tidak
ingin berlama-lama disini. Dingin... dan cairan salju juga sudah mulai meresap
masuk ke dalam sepatu. Sekitar satu jam saya sudah kembali ke restoran di depan
kebon binatang tempat kami makan siang.
Selepas dari Ranua zoo,
kami pindah lagi ke lokasi lain tempat pertunjukkan kereta yang ditarik oleh
anjing husky. Kereta yang bisa dimuati oleh emam orang ditarik oleh sekitar 20
ekor anjing. Teman-teman saya juga menikmati bagaimana rasanya naik kereta yang
ditarik oleh anjing. Tapi saya tidak, takut bersentuhan dengan anjing, nanti
tidak bisa sholat.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah mengikuti
pertunjukan kereta anjing salju, kami pindah lagi ke pertunjukan kareta salju
yang ditarik oleh rusa salju (rain deer). Ini persis seperti yang sering kita
lihat di televisi. Ternyata benar, ada rusa yang bisa dijadikan penarik kereta.
Mungkin bagi rekan-rekan yang beragama Kristen pertunjukan ini sering terlihat
di hari Natal. Saya juga menikmati bagaimana rasanya naik kereta yang ditarik
rusa. Keretanya tidak pakai roda, tapi berupa besi yang ditarik diatas salju.
Rusa menarik kereta sambil berlari.
Sorenya kami bermain ke
negerinya Santa Klaus. Ya, Rovaniemi mendeklarasikan dirinya sebagai negerinya Santa
Klaus, padahal menurut Martin tour leader kami Santa Klaus itu berasal dari
negeri Belanda. Mungkin karena Rovaniemi lebih banyak salju dan ada kereta
rusanya, mungkin lebih cocok. Tapi tidak hanya itu, Rovaniemi juga membangun
sebuah pusat hiburan dan toko kenangan-kenangan khas Santa Klaus yang disebut
sebagai Novaniemi Santa Claus Village. Ratusan ribu orang setiap tahun
mendatangi tempat ini terutama selama musim dingin untuk menyaksikan lebih
dekat sang Santa Klaus. Banyak souvenier khas disini. Harganya relatif murah,
atau relatif mahal? Tergantung isi kantong. Harga souvinier rata-rata sekitar
UE 10 s/d EU 20 per item. Gimana?
Menjelang malam kami
meninggalkan kampungnya Santa Klaus, kembali ke hotel dan makam malam. Setelah
itu acara bebas. Tapi karena salju turun tidak berhenti, saya lebih banyak
menghabiskan waktu di hotel sambil menonton tv. Hampir semua stasion tv
menggunakan bahasa Finland, sehingga saya tidak bisa lama-lama. Ada satu
stasiun TV BBC, nah disini saya mendengar berita liputan tentang Rio Haryanto
pembalap F1 kebanggaan kita sedang berlatih di Spanyol. Senang sekali mendengar
berita tentang orang kita di negeri orang yang diberitakan oleh tv dunia....
Hari ketiga adalah hari
terakhir kami di Lapland. Acara kami berkunjung ke hotel yang terbuat dari
bongkahan es di Kemi berjarak sekitar 30 km dari kota Roviemi. Kami langsung
check out dari hotel karena sorenya kami akan meninggalkan Lapland menuju
Helsinki naik kereta. Untung di hari ketiga ini salju tidak turun dan langit
sangat cerah. Suhu udara minus 17 derjad celcius ketika kami sampai di Kemi Ice
Hotel. Semua sarana hotel terbuat dari is. Dinding, atap, kamar, restoran dan
lain-lain terbuat dari bongkahan es yang dipahat. Harga kamar permalam sekitar
USD 100. Esnya tidak mencair karena udara yang sangat dingin. Hotel berada di
pinggir laut Bothnia yang juga membeku. Kenapa laut membeku? Karena kadar garam
dari air laut sangat rendah. Karena suhu yang begitu dingin saya tidak tahan
berlama-lama di luar. Setelah mengitari kawasan hotel, berjalan-jalan diatas
laut yang membeku saya masuk ke dalam bis yang ada pemanasnya sambil menungu
teman-teman. Kami makan siang di sini. Dari sini kami langsung kembali ke
Roviemi menuju ke stasiun kereta api yang akan membawa kami ke Helsinki ibu
kota Finlandia.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 comments:
Post a Comment