Takaful Rendezvous 2014, Kuala Lumpur



Tentang Penulis:
http://www.lngrisk.co.id






 Tanggal 12 dan 13 November 2014 lalu telah diselenggarakan Takaful Rendezvous 2014 di hotel Intercontinental Kuala Lumpur. Acara ini dihadiri dari berbagai negara khususnya negara yang tertarik pada pengembangan asuaransi berdasarkan syariah Islam. Sekitar 200 orang hadir, mereka berasal dari negara-negara di Afrika Barat, Afrika Utara, Timur Tengah, Eropah, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Sebagian besar dari yang hadir adalah dari reinsurance companies.

Alhamdulillah saya bisa hadir pada pertemuan penting ini mewakili dari rekan-rekan industri asuransi Indonesia bersama tiga orang lagi yaitu dari pengurus Asosiasi Asuransi Syairiah Indonesia (AASI). Saya tadinya berharap akan banyak peserta dari Indonesia mengingat perkembangan industri asuransi syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. 

Ada beberapa point penting yang bisa saya dapatkan dari pertemuan kali ini, berikut catatan saya:
  1. Konsep asuransi Takaful sekarang sudah menjadi bagian penting dari industri asuransi dunia terutama di negara-negara Islam. Mereka terus berusaha agar partisipasi asuransi syariah semakin meningkat.
  2. Polis asuransi yang "khas" asuransi syariah saat ini masih dalam pengembangan. Sebagian besar wordings polis asuransi syariah masih merupakan copy paste dari polis asuransi conventional
  3. Kapasitas reasuransi Takaful masih belum optimal. Masih banyak kendala yang dihadapi untuk penempatan reasuransi di seluruh dunia
  4. Masih banyak tantangan yang dihadapi oleh pelaku asuransi Takaful untuk menarik perhatian dari nasabah karena banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi
  5. Penggunaan teknologi informasi khususnya media online, smartphone, social media menjadi sangat penting. Pelaku asuransi Takaful sudah saatnya untuk serius menerapkannya
  6. Malaysia merupakan negara yang  mempunyai program asuransi Takaful yang sudah jauh lebih baik. Porsi asuransi Takaful terhadap asuransi conventional sudah jauh lebih tinggi
  7. Indonesia mempunyai beberapa langkah inovasi yang sedang dilakukan antara lain dengan mengembangkan micro insurance dengan memanfaatkan komunitas armas yang ada serta dengan memanfaatkan teknologi informasi (smartphone)
  8. Salah seorang pelaku asuransi Takaful yang mendapatkan perhatian dan penghargaan cukup baik dari peserta adalah Delil Khairat dari Swiss Re. Yang membanggakan saya bahwa Delil adalah orang Indonesia yang mempunyai posisi cukup penting di Swiss Re Malaysia.
  9. Peluang asuransi Takaful dimasa mendatang di dunia dan Indonesia akan semakin besar. Ini kesempatan bagi para pelaku untuk memanfaatkannya
  10. Diperlukan kerjasama yang lebih baik dari masyarakat asuransi Takaful dunia agar perkembangannya lebih dahsyat lagi ditahun-tahun mendatang.
Deli Khairat
Bagi saya, kehadiran di acara ini mempunyai arti sangat penting karena disinilah untuk pertama kalinya saya menjadi pembicara "speaker" di event internasional seperti ini. Saya menjadi pembicara di breakout session di hari kedua dengan judul " Key initatives to ensure the long term profitability of the the General Takaful". Meski saya sudah biasa melakukan presentasi dihadapan banyak orang, tapi berbicara dihapan ratusan orang dari berbagai negara membuat saya 'snewan" juga. Tapi alhamdulillah semua dapat lakukan dengan baik. Sebagai imbalan sebagai pembicara, saya bebas fee untuk kehadiran sebesar USD 980. Lumayan kan...?
Erwin, Wakil Ketua AASI

Perjuangan saya untuk bisa hadir di acara ini tidak mudah. Meski saya sudah mempersiapkan diri satu bulan sebelumnya tapi saya lupa memperhatikan persyaratan imigrasi. Ternyata passport saya sudah mau habis, saya baru tahu pada saat saya mengurus check in boarding pass pesawat satu hari sebelum acara. Ternyata passport saya tinggal 5,5 bulan lagi, sementara Malaysia mensyaratkan bahwa minimal masa berlaku passport harus 6 bulan. Jadi saya harus menunda keberangkatan saya hari itu. Saya bersama isteri pontang-panting mengurus perpanjangan passport. KTP dan KK semua bermasalah sehingga semua menjadi sulit. Tapi alhamdulillah besok sorenya passport saya akhirnya keluar juga. Malam itu saya pesan tiket online, untungnya masih ada Lion Air berangkat jam 9 malam. Jam 2 subuh saya baru bisa tidur di hotel Berjaya Times Square di jalan Imbi yang sudah saya pesan sebelumnya. 

Perjuangan berat, tapi karena menjadi international speaker itu sudah menjadi impian saya sejak 15 tahun lalu, apapun saya lakukan agar itu terwujud. Sekarang dengan bangga dan penuh syukur saya sudah mencoret "menjadi speaker international" dari 100 daftar impian saya karena saya sudah  terwujud. Sekarang tinggal fokus mengejar cita-cita yang main yang masih belum jadi kenyataan. Insya Allah dalam waktu dekat! Amiin.
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: