Ahli Pialang Asuransi Dari Desa - Limagemilang Way - Ajukan Lima Pertanyaan


Tentang Penulis:

Belief berikutnya dari Limagemilang Belief system adalah Ajukan LIMA Pertanyaan. Lima pertanyaan itu adalah what, who, when, why and how. Beberapa bulan lalu seorang saudara yang guru bahasa Inggris sambil tersenyum melihat ke spanduk besar yang terpampang di kantor kami yang berisi Limagemilang way. “Ini kayaknya ada yang kurang ya, harusnya kan ada satu lagi yaitu kata “where” sehingga bukan lima tapi enam pertanyaan” katanya. Saya baru sadar bahwa memang harusnya demikian tapi karena kami ingin menyamakan dengan prinsip LIMA maka saya hanya mengambil lima pertanyaan yang ada itu. Sebenarnya kalau pertanyaan lima itu saja yang secara konsisten diajukan setiap bertemu dengan orang hasilnya sudah luar biasa.

Bertanya adalah salah satu kegiatan yang penting dalam hidup. Tidak bisa dibayangkan jika seseorang sejak lahir tidak pernah bertanya mengenai sesuatu dalam hidupnya. Apa yang dapat dia ketahui? Tanda-tanda orang cerdas adalah banyak bertanya. Malu bertanya sesat dijalan, demikian pepatah lama mengatakan. Dalam sebuah seminar biasanya pembicara selalu memberikan kesempatan kepada hadirin untuk bertanya, hanya beberapa orang saja yang berani bertanya. Yang berani bertanya dengan tulus itu adalah mereka yang masuk kelompok orang cerdas. 


Alan Pease salah seorang penulis buku motivasi terkenal menulis buku “Questions are the answers”. Bertanyaa itu adalah jawaban. Kalau ingin mendapat jawaban, bertanyalah. Semakin banyak bertanya semakin banyak dapat jawaban. Berbagai macam pertanyaannya “ini apa, apa itu, kenapa begini, mengapa begitu, ini apa itu siapa”. Ratusan pertanyaan yang diajukan oleh anak kecil setiap hari. Dalam waktu singkat anak-anak sudah bisa mengetahui begitu banyak hal bahkan sampai hal-hal yang sebetulnya dia belum pantas untuk mengetahui. Anak-anak punya rasa ingin tahu yang begitu hebat. Orang tua yang bijak akan dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan anaknya. Jika dia tidak tahu dia berusaha mencari tahu. Tapi sayang masih ada orang tua yang tidak memahami bahwa jika anak bertanya itu pertanda anak yang cerdas, bahkan masih ada orang tua jika anaknya bertanya dia patahkan atau menjawab dengan seenanknya.Semakin dewasa semakin berkurang rasa ingin tahunya. Walaupun dia masih punya rasa ingin tahu tapi dia mulai dihinggapi rasa malu untuk bertanya. Dia berfikir beberapa kali sebelum bertanya. Makin dewasa rasa malu dan enggannya semakin besar akibatnya semakin sedikit yang ia ketahui. 

Di L&G kami membiasakan untuk banyak bertanya ketimbang banyak berbicara. Pertanyaan yang diajukan mulai dari hal-hal yang sederhana sampai hal-hal khusus. Dengan bertanya kami dapat mengetahui informasi yang lebih lengkap mengenai nasabah. Kami menggunakan teknik FORM yaitu Family (keluarga), Occupation (bisnis/pekerjaan), Recreation (hobby dan kesenangan)  dan Message (pesan). Pertanyaan ini diajukan pertama kali bertemu atau secara bertahap. Keluarga adalah hal yang paling utama dalam hidup seseorang. Orang merasa sangat dihargai jika ada orang yang ingin tahu mengenai keluarganya. Dimana mereka tinggal, bagaimana tentang keluarganya, isteri/suami anak-anak, umur mereka, sekolah mereka dan segala yang menarik dari keluarga mereka. Rata-rata mereka akan senang ketika bercerita tentang keluarga mereka. Mereka sangat menghargai jika anda mau mendengarkan mengenai kehidupan keluarga mereka. Tapi kadang-kadang walau jumlahnya sedikit, ada juga nasabah yang tidak terbuka mengenai keluarganya mungkin mereka sedang bermasalah atau mungkin masih belum berkeluarga. Oleh karena itu kita perlu berhati-hati juga. 

Occupation atau pekerjaan. Bertanyalah tentang tugas dan tanggung jawab mereka saat ini, perusahaannya, bidang usahanya, pekerjaan dan tanggung jawabnya, pengalaman mereka sebelumnya, pendidikan mereka sebelumnya. Dimana mereka kuliah, SMA serta negeri asal mereka. Recreation hobby mereka. Setelah hubungan mencair karena sudah tahu mengetahui keluarga dan pekerjaan mereka, untuk meningkatkan hubungan perlu dilanjutkan lagi dengan pertanyaan apa hobby mereka. Hobby hal yang sangat menyenangkan membuat orang ingin bercerita banyak tentang hobbynya itu. Bagaimana mereka melakukan hobbynya, dimana, siapa saja teman-teman-temanya, kapan mereka bermain dan lain-lain. Jika hobby ini sudah diketahui dijamin jalur komunikasi anda dengan mereka terbuka lebar bak jalan tol. Karena melalui hobby anda akan dapat menjalin keakraban apalagi jika anda juga mempunyai hobby yang sama atau paling tidak bisa mengikuti hobbynya. Setelah semua pertanyaan diajukan maka terakhir adalah sampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada mereka. Apa yang diharapkan dari hubungan yang telah terbangun itu. Hasil bisnis apa yang diharapkan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Intinya kami membiasakan lebih banyak bertanya kepada nasabah atau calon klien kami. Hasilnya kami sekarang mempunyai begitu banyak klien yang loyal dan bahkan mereferensikan kami ke klien-klien mereka. 

Cara bertanya harus cerdas agar tidak ada kesan bahwa kita sedang menginterview layaknya seorang wartawan atau polisi. Mulaillah dengan kata pembuka “ngomong-ngomong”atau dalam bahasa Inggrisnya by the way. Cara ini membuat yang ditanya tidak merasa sedang dijebak. Misalnya “pak ngomong-ngomong saat ini bapak sedang mengerjakan proyek apa?”. Hasilnya sangat berbeda jika kita bertanya “apa proyek yang sedang dikerjakan saat ini?” Beri response yang pasitif setiap mereka menjawab setiap pertanyaan. Anda sekarang tinggal menampung sebegitu banyak informasi yang berguna untuk pengembangan bisnis anda. 

lngrisk.co.id
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: