Ahli Pialang Asuransi Dari Desa Limagemilang Way - Sifat 5S (Sholeh, Sopan, Santun, Siaga dan Sigap)


Tentang Penulis:


Sholeh adalah sikap sempurna yang perlu dimiliki oleh setiap orang. Sholeh bersifat tunduk dan patuh serta taat pada aturan. Mereka melakakukan “walk the talk” menjalankan apa yang dikatan. Mereka bertindak bukan karena ada yang mengawasi tapi karena kerendahan hati untuk melakukan segala sesuatu yang sudah ditentukan. Mereka dapat dipercaya dan diandalkan.
Kami di L&G menjadikan sikap sholeh ini sebagai salah satu sifat yang kami tanamkan dalam diri kami. Setiap orang bekerja dengan penuh kesadaran bahwa mereka akan melakukan setiap tugas dengan sebaik-baiknya tampa harus diawasi. Kami menciptakan mekanisme kerja yang transparan sehingga setiap orang dapat mengetahui apa yang sedang dikerjakan oleh rekan yang lain. Kami mempunyai prinsip mengutamakan untuk melaksanakan tugas masing-masing. “Jangan mengurusi pekerjaan orang lain”.
Hasil dari sikap sholeh ini, setiap karyawan senantiasa melakukan yang terbaik sehingga menghasilkan kwalitas kerja yang maksimal. Nasabah kami puas dan hasil yang didapatkan juga optimal.

Sopan
Anda mungkin sudah pernah melihat tulisan seperti ini di restoran atau dimana saja “anda sopan, kami segan”. Tulisan ini ada benarnya, sopan adalah senjata yang paling ampuh untuk melindungi diri dari segala macam bahaya yang bisa menganiaya diri sendiri. Jauh lebih besar dari itu, sopan juga merupakan senjata yang paling ampuh untuk meraih kesuksesan di dalam berbisnis dan dalam kehidupan sosial masyarakat. Sopan itu seperti bumbu penyedap yang membuat setiap makanan terasa begitu nikmat. Sopan bak aroma parfume yang tercium baunya dari kejauhan yang membuat setiap orang mencari-cari sumbernya. 

Sayangnya untuk mempunyai sifat sopan ini tidak bisa didapat begitu saja. Ini memerlukan persyaratan dan proses yang panjang. Ia merupakan hasil polesan dan latihan selama bertahun-tahun. Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesopanan adalah faktor keluarga. Semakin baik latar belakang keluarga semakin tinggi tingkat kesopanan. Semakin tinggi kwalitas lingkungan masyarakat dan lingkungan sosial semakin tinggi pula tingkat kesopanan.
Sopan mungkin artinya sama dengan kata “attitude” dalam bahasa Inggris. Orang Inggris mengatakan “attitude is a small thing that makes a big difference”. Sikap adalah hal kecil tapi bisa memberikan perubahan besar. 

Ukuran kesopanan tidak sama antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Perlu pengetahuan khusus untuk bisa menampilkan tingkat kesopanan yang prima diberbagai kalangan. Oleh karena itu setiap orang harus terus menambah ilmunya. Di L&G kami mempelajari dan mendiskusikan buku-buku klasik antara lain Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain karangan Dale Carnegie, Skill With People karang Les Giblin, Seven Habits of Highle Effective People karangan Stephen R. Covey dan banyak buku-buku yang lain. Setiap ilmu itu kami terapkan dan kami ajarkan. Kami mempunyai waktu khusus untuk belajar. Setiap hari Senin pagi ketika semua karyawan berkumpul untuk program ‘sharing” dimana pimpinan dan karyawan saling berbagi pengalaman dan ilmu. Kemudian ada kelas khusus L&G Academy setiap hari Jumat selama 2,5 jam yang dihadiri oleh setiap karyawan. Kami membaca buku dan mempraktekan ilmunya. 

Santun
Kata santun selalu disandingkan dengan kata sopan, sehingga sering dituliskan sebagai ‘sopan-santun”. Sebenarnya kata santun bisa berdiri sendiri. Dia mempunyai arti  sebagai murah hati, suka menolong, ringan-tangan dan memberi.
Sifat santun ini yang kami jadikan sebagai karakter dari setiap individu di L&G. Setiap orang harus memiliki rasa kesantunan kepada sesama. Give and take, bukan take and give. Memberi baru berharap menerima. Memberikan perhatian dulu baru berharap mendapatkan bisnis. Memberikan jasa dulu baru berharap bisnis. Menunjukkan budi baik dulu baru berharap balas budi. Menolong dulu baru mendapatkan pertolongan. Setiap kami di L&G harus mempunyai keyakinan seperti itu, jika tidak pernah memberi jangan pernah berharap. Tidak bisa berharap mendapatkan bisnis jika tidak pernah memberikan kebaikan kepada nasabah. Kami harus bertindak proaktif untuk berbuat baik kepada nasabah kami. Berbuat baik bukan berarti memberikan barang atau menyogok. Tapi memberikan perhatian, bantuan, kemudahan, penghargaan dan penghormatan kepada siapapun. Karena perhatian kecil saja bisa menghasilkan pendapatan milyaran rupiah. Seorang CEO dari salah satu nasabah besar kami beberapa bulan lalu mengakui dengan jujur sebagai berikut” terus-terang, kami sudah didekati oleh begitu banyak perusahaan asuransi, tapi kami memutuskan untuk memilih L&G. Itu karena sejak pertama bertemu, L&G senantiasa memberikan asistensi dan bantuan untuk urusan asuransi kami tampa meminta agar kami menjadi nasabahnya. Akhirnya kami menyadari bahwa perusahaan seperti L&G ini yang kami perlukan, karena justru kami memerlukan bantuan untuk pengurusan asuransi. Kami sering kecewa karena banyak perusahaan asuransi yang begitu agresif mengharapkan bisnis dari kami, tapi ketika kami mengalami klaim mereka justru mempersulit kami”. 

Santun juga bisa diartikan dengan bersedekah. Kami banyak belajar dari Ustad Jusuf Mansur mengenai ilmu bersedakah ini. Saya yakin sudah banyak orang yang mengamalkan ilmu yang satu ini. Yaitu memperbanyak sedekah. Tidak usah dipikir-pikir, jika ada rezeki sedekahkan saja, lebih banyak lebih baik. Selain bersedekah secara individu L&G juga secara rutin menyalurkan sedekah kepada orang-orang miskin, yayasan yatim piatu dan kerabat serta keluarga karyawan. 

Siaga
Kata siaga lebih cocok diterjamahkan ke dalam bahasa Inggiris dengan kata “alert” Senantiasa siap untuk memberikan jasa yang terbaik. Kata sigap juga bisa diartikan dengan kata cekatan, responsif, cepat tanggap dan lain-lain. Untuk bisa mempunyai sifat sigap diperlukan pengetahuan yang luas dan latihan terus-terus. Siaga ibarat seorang karateka yang sentiasa waspada dan bertindak cepat ketika dia sedang menghadapi lawan. Gerakan tangan, kaki, kuda-kuda, tatapan mata dan tarikan napas langsung pada posisi siap untuk melakukan penetrasi. Proses ini berlangsung secara otomatis tanpa menunggu komando lebih lanjut. 

Begitu juga dengan sikap kami dalam melayani, semua proses untuk melayani nasabah bekerja secara otomatis. Mulai dari menerima dan menjawab telpon dengan ramah dan penuh perhatian. Menyapa, menawarkan jasa serta menyelesaikan permintaan nasabah dengan cara yang terbaik, cepat, tepat, akurat dan sempurna. Setiap karyawan mempunyai pengetahun, kemampuan dan solusi yang tepat untuk setiap permintaan nasabah. Sarana komunikasi seperti telepon, sms, email, bbm, surat dan lain-lain harus senantiasa dalam posisi siap. Untuk masalah-masalah yang kritis perlu ada tindakan cepat dan bantuan darurat yang bisa diandalkan.

Sigap
Setiap peluang harus bisa dimanfaatkan untuk berhasil. Setiap tantangan yang ada harus bisa diatasi dengan cepat. Itulah sigap. Dengan sifat ini setiap orang bisa bekerja lebih produktif. Tidak membiarkan peluang yang ada menjadi sia-sia, tidak membiarkan ada celah walaupun kecil yang dapat merusak asset yang ada. Setiap kondisi yang kurang menguntungkan harus bisa diatasi segera dengan mengurangi dampak seminimal mungkin. Sigap juga dapat diartikan memberi melebihi yang diharapkan. Sigap juga bisa bisa diartikan sebagai nilai tambah.

lngrisk.co.id
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: