Ahli Pialang Asuransi Dari Desa - LIMA GEMILANG WAY


Tentang Penulis:

Hasil perjuangan saya selama tujuh tahun membangun sebuah perusahaan broker asuransi mulai dari nol saya menemukan sebuah Belief System atau falsafah untuk mencapai sukses. Falsafah ini mirip dengan falsafah negara kita yaitu Pancasila. Perusahaan sukses dan besar juga mempunyai falsafahnya sendiri. Kami menyebutkan sebagai LIMAGEMILANG WAY BELIEF SYSTEM atau kami singkat sebagai L&G Belief System. Pemakaian nama ini lahir secara kebetulan. Satu saat saya berdiskusi dengan Faidal Zikra saudara sepupu saya yang mempunyai pengetahuan agama yang cukup luas. Tiba-tiba saja timbul dalam fikiran saya untuk membuat nama lain dari perusahaan kami PT Liberty and General yang kami singkat dengan L&G menjadi Lima Gemilang. Sama-sama menggunakan huruf L dan G. Kata LIMA menyatakan bahwa ada lima hal yang diperlukan untuk mencapai sukses yang Gemilang. 

L&G Way merupakan saripati dari pengalaman saya selama tiga puluh tahun menjalankan bisnis asuransi. Kombinasi pengalaman sebagai agent asuransi jiwa dan agent asuransi umum. Pengalaman sebagai karyawan perusahaan broker asuransi internasional dan sebagai founder dan CEO dari perusahaan broker asuransi nasional. Sebagai pelajar dan pengajar di industri asuransi. Sebagai pengurus dan anggota dari organisasi-organisansi di bidang asuransi. Sebagai pengamat dan penulis masalah perasuransian. Ditambah dengan pengalaman sebagai tukang perobat dan pebisnis network marketing. 

L&G belief system adalah sebagai berikut:

11.    Sholat LIMA waktu sehari semalam (Moslem only)
22.  LIMA visit kali perhari
33.  Tindakan LIMA S (silaturahami, senyum, sapa, salam dan shakehand)
44.  Sikap LIMA S (sholeh, sopan, santun, siaga, sigap)
55.  Ajukan LIMA Pertanyaan (what, who, why, when and how)         
66.  LIMA D (Dekati, Duduk, Dengar, Design, Drive)
77.  Dapatkan minimal LlMA referensi dari setiap klien
88.  Miliki target KELIPATAN LIMA
99.  Datang LIMA menit  lebih awal dan pulang  LIMA menit lebih akhir
110. Coba minimal LIMA kali sebelum berhenti 


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 Untuk keterangan yang lebih lengkap mengenai masing-masing falsafah  L&G berikut saya jelaskan satu-persatu.


11.   Sholat LIMA waktu sehari semalam (Moslem only)
Saya memulai karir saya di industri asuransi dengan sangat buruk sekali. Saya mulai berkarir mulai di usia sembilan belas tahun. Tidak punya pengalaman dan pendidikan sama sekali. Tapi saya sudah dituntut untuk berhasil karena kondisi ekonomi saya yang mengharuskan demikian. Saya harus bisa menghidupi diri saya sendiri di rantau Jakarta. Setiap hari adalah perjuangan besar bagi saya. Jika siang saya berjuang dengan melakukan door to door sales, di malam hari saya berfikir dan merenungi nasib. Karena pekerjaan yang saya jalani begitu sulit dan hasilnya tak kunjung tiba sementara kebutuhan hidup harus terus dipenuhi. Beban fikiran dan mental saya begitu berat. Saya butuh pertolongan, saya butuh keajaiban yang bisa membawa saya keluar dari situasi buruk itu. Pada saat kondisi seperti itulah saya sampai pada kesadaran penuh bahwa saya perlu pertolongan Zat yang Maha Hebat, zat yang Maha Penolong yaitu Allah Subhanawataala. The Almighty God. 

Meski saya lahir dan besar di Ranah Minang yang terkenal dengan prinsip hidup yang islami "adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah", tapi pengetahuan dan kesadaran saya akan agama masih sangat tipis. Pada usia sepuluh tahun saya sudah tamat membaca Al-Quran. Selepas itu saya tidak pernah lagi membacanya. Sholat dan ibadah lain saya belajar banyak dari almarhumah ibu. Waktu saya kecil ibu membelikan saya sarung warna hijau yang saya bawa kemana-mana sehingga waktu sholat tiba saya sholat sendirian dimana saja. Untuk alas sholat sebagai pengganti sajadah saya sering mennggunakan dahan kayu dan semak-semak yang saya patahkan. Tapi kemudian setelah ibu meninggal ketika saya berusia sebelas tahun, saya tidak lagi menjalankan sholat dengan teratur. Ada nenek dan bibi yang senantiasa mengingatkan, tapi mungkin karena saya sudah mulai “bandel” saya tidak lagi menjalankan sholat dengan teratur. Kebiasaan buruk ini berlanjut sampai saya tamat SMA. Sholat yang tidak pernah saya tinggalkan adalah sholat jumat, pasti setiap minggu saya lakoni.

Ilmu agama yang lain seperti figih sangat sedikit yang saya ketahui. Saya tidak banyak tahu dengan ibadah-ibadah wajib dan sunah yang lain. Amalan-amalan dan doa-doa yang bagus untuk mendapatkan pertolongan Allah. Tambahan pelajaran agama hanya saya dapatkan sedikit di bulan puasa karena banyak penceramah setelah sholat tarawih. Tapi itupun sangat sedikit ilmu yang saya dapatkan karena saya jarang mengikuti kalaupun ikut saya mendengar sambil bercanda dengan teman-teman. Sementara di sekolah praktis saya hanya belajar agama sekali seminggu itupun yang diajarkan sebatas pengetahuan agama, bukan ibadah atau syariah agama. Jadi, harus saya akui bahwa saya sangat awam dalam beragama. 

Dalam kondisi berat di awal perjuangan menghadapi kenyataan hidup, saya begitu haus akan pertolongan Allah, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya untuk mendapatkan pertolonganNya.Saya mulai mencari dan membaca-baca buku-buku agama. Ternyata banyak sekali cara yang bisa dilakukan. Antara lain saya mendapatkan ada doa-doa yang mustajab. Ada ibadah-ibadah lain yang perlu dilakukan. Tapi salah satu yang kudu harus dilakukan adalah sholat lima kali sehari semalam. Ini tantangan berat buat saya. Saya jarang sholat, kadang dalam sehari saya tidak sholat. Waktu itu saya merasa itu tidak sholat itu hal yang biasa-biasa saja. Banyak orang dekat saya juga tidak sholat. Ini suasana pada pada tahun delapan puluhan dimana kesadaran beragama umat Islam Indonesia sedang berada dititik terendah. Orang mengaku beragama Islam tapi tidak menjalankan ibadahnya, bahkan untuk mengucapkan Assalamuailum saja mereka tidak mau. Saya mengambil keputusan bahwa saya harus sholat lima kali sehari semalam. Setiap hari saya berusaha menjalankan sholat lima kali tapi saya terbentur dengan tempat sholat. Saat itu di Jakarta tempat sholat hanya di mesjid saja. Jarang yang ada ditempat umum. Hampir tidak ada mesjid dan mushola di perkantoran dan pusat perbelanjaan. Karena saat itu orang memang banyak yang tidak sholat. Di dekat wilayah kerja saya di Jakarta Pusat hanya ada mesjid Sarinah, Sunda Kelapa dan Cut Mutiah. Jika saya ingin sholat maka saya harus sholat di mesjid-mesjid itu. Tidak ada mushola di kantor saya. Tidak ada pula di gedung perkantoran dan mall. Kondisi sekarang sungguh sangat berbeda. Di setiap perkantoran ada mushola bahkan mesjid dalam ukuran besar. Tapi saya terus berjuang untuk sholat lima kali sehari semalam. Untuk memonitor berapa kali saya sholat dalam sehari-semalam, saya tulis dalam agenda saya. Kalau hari itu saya sholat tiga kali, maka saya tulis tiga kali. Demikian seterusnya. Setelah melihat catatan itu saya menjadi termotivasi untuk melengkapinya menjadi lima kali. Hingga akhirnya saya benar-benar bisa sholat lima kali sehari semalam secara penuh. Untuk menjaga sholat lima kali, saya tahu dan hampir hapal lokasi mesjid dimana saja di Jakarta ini. Saya perlu waktu satu tahun untuk benar-benar bisa menjaga sholat saya lima kali sehari semalam. Alhamdulillah semenjak itu saya bisa mempertahankan sholat lima waktu sehari semalam pada tahun 1984 lalu hingga kini.
Buah dari saya menjalankan sholat lima kali sehari semalam, Allah mulai membukakan jalan kehidupan yang lebih baik kepada saya. Hingga akhirnya saya bisa bekerja di IBS perusahaan besar bekerjasama dengan perusahaan asing. Hati saya terbuka untuk kuliah padahal sebelumnya saya sudah memutuskan untuk tidak pernah berkuliah. Allah juga memberikan jodoh yang sangat baik kepada saya. 

Sholat adalah tiang agama. Sholat mencegah dari perbuatan mungkar dan keji. Sholat menjaga kebersihan diri. Sholat menjaga fokus dan semangat pada tujuan yang benar. Sholat itu membuat badan menjadi sehat. Sholat membuat fikiran menjadi jernih. Sholat membuat hati menjadi selalu bersyukur. Dan tentunya banyak lagi manfaat sholat.
Di L&G sholat sekarang sudah menjadi kebiasaan setiap karyawan. Tidak ada keharusan dan perusahaan tidak memberikan sangsi apapun kepada siapa yang tidak sholat. Tapi karena itu sudah menjadi bagian dari bilief system dan budaya kerja, sholat sudah menjadi hal biasa.
Kalau semua orang sholat itu berarti semua karyawan harus beragama Islam? Tidak harus, oleh karena itu di dalam prinsip nomor satu lini berbunyi “sholat lima kali sehari semalam (moslem only) ada tambahaan kata “moslem only”. Hanya bagi karyawan yang beragama Islam saja prinsip ini diberlakukan. Bagi karyawan yang tidak beragama Islam tentu saja hal ini tidak berlaku.
Prinsip sukses dengan berdasarkan kepada ajaran agama saat ini menjadi trend. Sore tadi saya lewat di jalan tol Kebun Jeruk dari arah Jakarta. Tidak beberapa jauh setelah masuk tol di pinggir jalan sebelah kiri ada papan iklan yang begitu besar dari kampus SPH (Sekolah Pelita Harapan) disana tertulis ada “True Knowledge, Faith in Christ and Godly Character”, Ilmu yang sebenarnya, Percaya pada Kristus dan Pribadi yang berketuhanan”. Motivasi berdasarkan kepercayaan agama ternyata jauh lebih kuat dari hanya sekedar motivasi karena materi atau hal kedunaan. Keyakinan agama mempunyai daya ungkit yang dahsyat untuk meningkatkan kinerja pribadi dan perusahaan. Minggu lalu saya ikut seminar yang membahas mengenai teori kebutuhan dari Maslow secara terbalik. Aslinya Maslow mengatakan kebutuhan primer manusia adalah makan dan sandang, sedangkan kebutuhan manusia paling tinggi adalah self esteem atau rasa penghargaan diri. Ternyata yang benar adalah kebutuhan utama itu adalah rasa penghargaan pada diri dulu baru yang lain-lain. Di L&G kami sudah mempunyai prinsip yang benar dengan mengutamakan memenuhi kebutuhan rohani dulu baru yang lain.

22.     LIMA Kali Visit/hari 

Bisnis jasa asuransi tugasnya mencari nasabah atau pelanggan. Hampir tidak ada pelanggan yang datang dengan suka-rela mencari perusahaan asuransi. Jika ada, itu sangat sedikit sekali. Bahkan kalau ada nasabah yang mencari asuransi perusahaan asuransi malah menjadi curiga, kok ada orang yang butuh asuransi, jangan-jangan dia sudah ada kliam asuransi, atau resikonyo terlalu buruk?
Kunci sukses di dalam penjualan asuransi adalah dengan melakukan kunjungan nasabah sebanyak mungkin. Kami di L&G membuat target kunjungan lima kali dalam sehari. Melakukan kunjungan sebanyak itu dalam satu hari untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya adalah tantangan besar karena tingkat kemacetan jalan raya yang begitu tinggi. Tapi jika ini dilakukan di daerah yang tidak terlalu macet, masalahnya lain lagi karena di daerah lain jumlah nasabahnya sedikit, untuk mencari kunjungan lima kali sehari juga susah. Inilah tantangan utama dari seorang agent dan broker asuransi. Dia harus kreatif bagaimana supaya ia bisa setiap hari bertemu dengan orang yang berbeda sebanyak mungkin baik orang lama maupun orang baru. Inilah yang saya lakukan sejak pertama kali saya berkarya di industri asuransi. Sebagai agen asuransi jiwa maupun sebagai agen asuransi umum. Kebiasaan ini terbawa terus pada saat saya bekerja di IBS perusahaan broker asuransi dimana tugas saya awalnya sebagai asisten manager dan tidak mengenai adanya bagian penjualan karena nasabahnya sudah ada. Tapi karena berkunjung itu sudah menjadi darah daging, saya tetap melakukan tugas itu walau tidak diminta. Hasilnya nasabah saya senang dan pruduktifitas group saya meningkat. Karir saya juga cepat melesat hingga akhirnya saya ingin terus menuju posisi puncak tapi saya terbentur karena adanya batasan-batasan yang menghalangi saya untuk menduduki posisi yang lebih tinggi. Karena saya merasa potensi saya tidak bisa optimal, saya berfikir kreatif dan nekat. Saya keluar dari IBS dan mendirikan perusahaan broker sendiri. Banyak tantangan tapi karena saya sudah mempunyai kebiasaan “visit” ini maka tantangan itu secara bertahap bisa saya atasi dan kemudian dalam waktu yang singkat saya berhasil membangun sebuah perusahaan broker asuransi yang cukup disegani di industri asuransi Indonesia. Kemudian setelah saya “ditendang” dari perusahaan broker yang saya dirikan itu saya terpaksa kemudian mendirikan perusahaan broker asuransi baru lagi dari nol. Kali ini saya tidak lagi melibatkan banyak orang. Alhamdulillah saya kembali berhasil membawa L&G perusahaan baru saya menjadi pemain inti di industri asuransi. 

Semuanya itu karena saya mempunyai kebiasaan mengunjungi nasabah. Bertemu langsung dengan nasabah secara face to face itu sangat luar biasa. Hubungan menjadi lebih cari dan sangat akrab. Kalau hubungan sudah dekat maka masalah bisnis bukan jadi masalah lagi. Itu dapat terjadi dan berjalan dengan mudah. Untuk bisa menjadi seorang yang ahli menjadi seorang ‘visitor” perlu dilatih dan mempunyai persiapan. Penambilan, cara berjalan, etika bertamu, teknik komunikasi, pengetahuan tentang bidang usaha dan tentunya mengenai ilmu asuransi. Lakukan sesering mungkin, lama-lama menjadi kebiasan dan menjadi ahli. 

Hasil dari kunjungan lima kali sehari itu sangat luar biasa. Minimal dari lima kunjungan itu ada satu yang positif dan langsung mendapatkan pesanan, dua kunjungan memberi harapan bagus dalam waktu dekat, dua lagi masih jauh dan hanya satu yang tidak memberikan hasil apa-apa. Dapat diperkirakan bahwa dalam satu hari akan berhasil mendapatkan satu transaksi baru, dua transaksi yang bisa direalisakan dalam waktu dekat dan tiga dalam jangka panjang.

33.    Tindakan LIMA S (silaturahami, senyum, sapa, salam dan shakehand)

Untuk meningkatan dan mempertahankan hasil kunjungan adalah dengan meningkatkan hubungan silaturahmi. Islam menggambarkan dengan sangat indah mengenai silaturahmi. Islam menggunakan kata silaturahmi dalam menggambarkan hubungan baik. Silaturahmi adalah perhubungan antar rahim. Rahim adalah tempat bayi dikandung oleh ibunya. Sipa yang tidak pernah hidup dalam rahim? Silaturahmi adalah menyambungkan kembali persaudaraan sekandung atau sesama yang bertalian darah dan berasal dari tempat yang sama. Kata rahim juga diartikan sebagai kata kasih dan sayang. Jadi, pengertiannya sungguh sangat dalam. Tidak hanya sekedar bertemu. Tapi bertemu dengan menyebarkan dan menyambungkan kasih sayang. Semakin banyak silarurahmi yang kita jalin semakin banyak bisnis mengalir.
Silaturahmi kami bangun dengan setiap nasabah, kelompok industri, perusahaan asuransi, loss adjuster, partners dan lain-lain. Selain berkunjung kami juga sering membawa hadiah yang tidak berlebihan untuk menambah kebahagian klien kami. Antara lain dengan mengiriman ucapan selamat hari raya, selamat tahun baru, selamat ulang tahun, pernikahan, kelahiran anak, pindah rumah dan ucapan turut berdukacita. Mengajak makan siang bersama, main golf dan hal-hal lain yang dapat meningkatkan kwalitas silaturahmi. 

Tersenyumlah, maka semuanya menjadi lebih baik. Smile, God Loves you. Itulah ungkapan untuk menyatakan betapa dahsyatnya senyum. Tidak peduli secantik dan setampan apakah raut wajah seseorang tanpa ada senyuman di bibirnya dia hanya terlihat seperti orang biasa saja. Tapi jika diwajah seorang yang biasa-biasa saja bibirnya senantiasa tersenyum ia terlihat jauh lebih menarik. Senyumlah yang membuat perbedaan besar. 

Senyuman itu adalah tindakan kecil yang memberikan hasil besar. Tapi sayangnya tidak semua orang bisa tersenyum. Bukan tidak bisa tapi tidak biasa. Mereka tidak tahu jika mereka mempunyai harta yang begitu hebat yang terletak di dua ulas bibirnya. Mereka tidak sadar jika mereka mempunyai senjata pamungkas yang bisa menaklukan musuh besar. Cukup dengan menarik dua ujung bibir ke luar dan sedikit mengangkat dagu, otomatis akan mucullah senyuman indah yang menawan yang mampu meremukkan hati sekeras apapun. 

Senyuman dapat dikirimkan dari kejauhan tanpa harus mendekat. Pada saat sudah dekat barululah SAPA dengan kata-kata yang menyenangkan. Luncurkan kata-kata umum yang menyenangkan. Kata yang paling indah dan paling disukai oleh setiap orang adalah nama mereka. Orang akan sangat senang jika ada orang lain yang memanggil namanya. Oleh karena itu sapaan yang pertama adalah memanggil nama orang dengan benar dan sopan. Belajarlah mengingat nama orang dengan benar, kalau sampai salah akan menyebabkan yang dipanggil tidak menyahut bahkan menjadi marah bukannya ramah. Salah satu cara untuk mengingat nama seseorang adalah dengan mengkaitkan namanya dengan nma orang lain yang sudah kita kenal. Misalnya namanya Joko, langsung anda kaitkan dengan nama Joko Widodo yang sudah anda kenal. Begitu bertemu lagi, anda ingat Joko Widodo otomatis anda akan memanggil namanya dengan benar. 

Setelah memanggil namanya lanjutkan dengan ucapkan “apa kabar”. Ini sapaan umum tapi luarbiasa hebat. Inilah cara yang paling pintar untuk memulai komunikasi yang baik dan positif. Setiap orang jika disapa dengan apa kabar, ia pasti menjawab dengan “baik”. Walaupun ia pada saat itu tidak dalam kondisi baik. Nah inilah awal untuk memulai diskusi yang menyenangkan. Bahkan dia kembali bertanya pada kita “oh ya anda sendiri kabarnya bagaimana”. Dari situ mengalirlah diskusi yang menarik bagi anda dan klien.

Lengkapilah tegur sapa dengan mengucapkan salam. Salam adalah doa dan pengharapan kita untuk orang lain. Ucapkan assalamualaikum warrohmatulahi wabarkatuh... adalah doa yang mengatakan “selamat dan sejahtera untuk anda dan semoga Allah memberkahi anda” Luar biasa sekali. Kita tidak hanya menyapa tapi dengan tulus kita mendoakan untuk kerberkahan orang ini. Tapi salam ini hanya bisa diucapkan antara sesama muslim. Untuk yang non muslim sapalah dengan dengan selamat pagi, good morning dan lain-lain. 

Tidaklah lengkap silaturahmi hanya dengan menyapa dan mengucapkan salam. Ia perlu disempurnakan dengan jabatan tangan atau SHAKEHAND. Ini bukti bahwa benar telah terjadi silaturhmi antara dua orang. Ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak sudah mengalir hubungan kimiami. Pada saat berjabat tangan masing-masing bisa merasakan kehangatan antara keduanya. Islam mengajarkan pada saat dua orang berjabatan tangan maka saat itu berjatuhanlah dosa-dosa yang pernah terjadi diantara keduanya. Kita dapat merasakan suhu tubuh dari orang yang kita salami. Kita juga dapat membaca reaksinya, apakah dia dalam kedaan senang atau marah. Cara berjabat tangan yang baik adalah dengan menggenggam jari mereka, menatap matanya, tersenyum dan ucapkan salam. 

lngrisk.co.id
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: