Sejak awal 2012 silam saya kembali aktif bermain golf. Ada dua alasan utamanya. Pertama karena faktor "u" alias faktor umur. Di usia saya yang sudah mendekati setengah abad ini saya harus berhati-hati memilih jenis olahraga. Kedua, faktor bisnis. Golf olahraga yang sangat menyenangkan untuk membangun hubungan yang berkwalitas dengan rekan-rekan bisnis.
Sampai akhir tahun 2011 saya masih getol bermain badminton dan tennis. Dalam seminggu sekali minimal sekali saya bermain tennis dan sekali pula bermain badminton. Kemampun permainan saya lumayan bagus untuk kedua jenis olahraga ini. Tapi atas nasehat dan dokter dan "perintah" dari isteri saya tercinta saya harus meninggalkan jenis olahraga ini. Bagi orang seusia saya kedua olahraga itu berbahaya karena ia bersifat high impact atau memberikan dampak keras yang membahayakan kesehatan jantung. Karena gerakan yang tiba-tiba dan keras membuat jantung bekerja keras. Bisa menyebabkan kematian mendadak. Sudah banyak terjadi kematian mendadak pada mereka yang sedang bermain tennis maupun badminton.
Di badminton atau tennis, ketika kita ingin mememangkan permainan kita sering lupa diri dan memaksakan untuk terus mengejar dan memukul bola. Ketika lawan memukul ke belakang kita mundur untuk mengejarnya. Kemudian bola kita lob lagi ke belakang lawan. Oleh lawan bola dipukul pelan dan ditempatkan di depan net, kita bangkit dan mengejarnya ke depan dan mengembalikannya di depan net pula. Lawan mengejar dan kembali menempatkannya di belakang kita. Kita kejar lagi dan melakukan smash. Lawan menangkis dan seterusnya. Akhirnya terjadi balasan-balasan pukulan dan kejar-kejaran dalam waktu panjang. Pada saat seperti inilah kita tidak sadar bahwa kita telah memaksa tubuh kita terutama jantung untuk bekerja extra keras. Terutama bagi mereka yang sudah berusia diatas empat puluh tahun. Ketika beban jantung melebihi kemampuannya pada saaat itulah bencana tiba.
Nah, sebelum kondisi terburuk itu terjadi pada diri saya, saya putuskan untuk berhenti total bermain tennis dan badminton. Saya sudah gantung raket dalam arti yang sesungguhnya sejak akhir 2011 silam. Sekarang untuk menjaga kebugaran diri saya beralih bermain golf. Olahraga yang sempat saya hentikan selama hampir enam tahun semenjak saya meninggalkan perusahaan saya yang lama. Saya memang sudah berniat satu saat saya akan kembali bermain golf jika saya sudah berhasil membangun bisnis saya kembali. Alhamdulliah sekarang kondisinya sudah normal dan memungkin saya untuk bermain golf lagi.
Sekarang minimal sekali dalam seminggu saya bermain golf. Saya sangat terbantu dengan kartu Prestige golf yang berfungsi sebagai kartu discount. Saya bermain di hari kerja atau week day sehingga biayanya tidak terlalu besar.
Prestasi permainan saya juga mengalami peningkatan, sekarang saya sudah yakin dengan handicap 18 atau bermain 90. Beberapa kali saya juga pernah main di bawah angka itu.
Sekarang saya bermain dengan teman-teman bisnis. Alhamdulillah jaringan bisnis saya berkembang pesat melalui perteman di lapangan golf ini. Jadi kalau dihitung-hitung justru saya mendapatkan manfaat yang jauh lebih banyak di lapangan golf dibanding biaya yang saya keluarkan.
Apa enaknya main golf? Itulah beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan oleh rekan-rekan yang belum bermain golf. Banyak sekali enaknya, berikut saya jelaskan beberapa diantaranya:
- Olahraga, itu sudah pasti. Meski tidak dengan melakukan gerakan keras dan massive. Anda bergerak, berjalan, mendaki, turun dan memukul selama lima jam di alam terbuka. Banyak sekali kalori anda yang terbakar, paling tidak anda berjalan kaki sekitar tujuh kilometer kalau anda bermain 18 hole.
- Refreshing. Lapangan golf itu dibuat begitu indah. Hamparan padang rumput hijau yang dipotong dan ditata dengan sangat bagus. Pohon-pohon rindang memagari di kiri-kanan lapangan. Bunga-bunga aneka warna ditanam di beberapa sudut. Pemandangan alam yang begitu indah yang berada disekitarnya. Angin semilir meniup tubuh anda yang sedang disinari oleh matahari.Semua itu menghasilkan kesegaran yang tiada tara. Nyanyian burung bersaut-sautan terdengar begitu merdu sembari meloncat dari pohon ke pohon yang lain. Sejenak anda menjauhi kebisingan kota.
- Uji mental. Bermain golf itu sulit. Ya, sangat sulit sehingga diperlukan kesabaran di dalam menguasai teknik-tekniknya. Memahami kondisi lapangan yang ada. Tiap lapangan punya tantangan yang berbeda. Menganalisa kondisi lapangan, memilih stick yang tepat, mengukur power, menentukan arah serta mempertimbangkan resiko yang terburuk dari setiap pukulan. Meski sudah diperhitungkan demikian matang, tapi hasilnya belum tentu bagus. Anda perlu bersabar. Mengendalikan mental, apalagi kalau bermain dengan orang-orang yang anda ingin "tunjukkan" kemampuan anda.
- Mengembangkan bisnis. Hampir semua pemain golf adalah orang penting dari sebuah perusahaan atau organinasi. Mereka adalah sumber bisnis yang sangat tepat. Mereka para pemilik perusahaan, direktur, atau mereka yang mempunyai akses yang kuat kepada pengambil keputusan. Sambil bermain anda mendapatkan informasi penting, atau bantuan untuk memudahkan proses bisnis anda.
- Memanfaatkan waktu. Jika mempunyai waktu lowong, dari pada digunakan untuk nongkorong di mall, kongkow ngobrol tidak karuan lebih baik main golf karena anda akan mendapatkan empat hal di atas.
|
Royale Golf and Country Club Jakarta |
|
Royale Golf and Country Club Jakarta |
|
Royale Golf and Country Club Jakarta |
|
Rancamaya Golf and Country Club Bogor |
|
Rancamaya Golf and Country Club Bogor |
|
Rancamaya Golf and Country Club Bogor |
|
Royale Golf and Country Club Jakarta |
|
Royale Golf and Country Club Jakarta | | |
|
|
|
Hole 9 Halim 1 |
|
Hole 9 Halim 1 |
|
Hole 9 Halim 1 |
|
Bermsama Teddy (Asuransi Tripa), Rully rekan bisnis dan Helmy (Tripa) di Hole 18 Halim 1 |
|
Teddy - Tripa Handicap 18 |
|
View begitu indah di Hole 13 Lido Golf Resort, Bogor |
|
Hole 11 Sentul Highland, Bogor |
|
Bp. Wayan, Bp. Dadang dan Ruswandi |
|
Hole 9 Pangkalan Jati |
|
Hole 11 Sawangan Golf Resort |
|
Hole 12, Sawangan Resort |
|
Hole 2 Halim 1 |
|
Club House Halim 1 |
|
Hole 1 Halim 1 |
|
Hole 15 Halim 1 |
|
Hole 15 Halim 1 |
|
Di bawah pohon rindang Halim 1 |
|
Hole 14, Halim 1 |
|
Halim 1 |
|
Palm Hill Sentul |
|
Palm Hill Sentul |
|
Add caption |
|
Nasional Senayan Golf with pak Gustamira |
|
Nasional Golf Senayan |
|
Nasional Golf Senayan |
|
Hole Madonna, Imperial Karawaci |
|
Istana di pinggir Imperial Lippo Karawaci Golf |
|
Istana lain di pinggir Imperial Lippo Karawaci Golf |
|
Halim 1 di sore hari |
|
Bang Isman Sagala my body lagi chipping di Halim 1 |
|
Mentari sore menembus pepohonan di Halim 1 |
|
Hole 3 POLTAK, Lembang, Bandung |
|
Hole 10 Halim 2 | | |
|
|
Hole 18 Halim 2 |
|
Emeralda, Club House | |
|
|
|
Emeralda, Club House | | |
|
|
|
Hole 1, Emeralda |
|
Par 5, Emeralda |
|
Hole 4 Emeralda
|
|
Hole 3 halim 2 |
|
With pak Juwana, Siswantor, Febri and pak Wawan of Arkananta |
|
|
Pak Amung, pak Muchlis and me |
|
|
Emeralda, access road to golf course |
|
Hole 18 Riverside |
|
|
Bogor Raya |
|
Bang Isman Sagala, me, Zach and Bramada |
|
Tony Bloom, Sam Pandiangan and Felix Haulussy at Bogor Raya 21 Nov 2014 |
|
With Andi of ADEPEDE at Palm Hill |
|
With Ex Trakindo Fellows at Palm Hill |
|
Hole 9 Sentul Highland |
|
|
With pak Bimada CEO of DFI at Pangkalan Jati |
|
|
|
|
Hole 8 Sentul Highland |
|
|
Hal 10 Sentul Highland |
|
|
With Bang Isman, Donny of Sewatama @ Sentul Highland |
|
Hole 17 Sentul Highland |
|
Hole 14 Halim 1
|
1 comments:
Photo nya bagus bagus masukan group yang ada organnya biar seru salam olahraga
Ismansagala
Post a Comment