Mengapa anda tidak menabung setiap bulannya ?

-->
Artikel menarik dari milis.
Selamat datang tahun 2011, setiap orang umumnya mempunyai sebuah resolusi di awal tahun dalam hidupnya untuk melakukan sebuah perubahan untuk menghasilkan sebuah kualitas kehidupan yang lebih baik. Apakah resolusi anda tahun ini ? Resolusi saya adalah membantu masyarakat Indonesia sebanyak mungkin untuk sadar akan pentingnya perencanaan masa depan dengan berbagi mindset, knowledge dan skill perencanaan keuangan yang sehat dan benar melalui profesi saya.

-----------------

Dalam sebuah training seorang Financial Planner bertanya kepada para peserta : "Berapa banyak uang yang biasanya anda tabung setiap bulannya ?"
Begitu banyak versi jawaban dari para peserta tapi muncul sebuah celetukan yang berkata "Boro-boro nabung pak, untuk hidup saja sudah pas-pasan bahkan tidak cukup!"
Financial Planner (FP) : Siapa saja di antara kalian yang tidak mempunyai kebiasaan menabung setiap bulannya ?
Hampir setengah peserta mengangkat tangannya.
FP : Mengapa anda tidak menabung setiap bulannya ?
Budi : Ya itu pak seperti kata teman saya tadi "boro-boro nabung, untuk hidup saja sudah pas-pasan bahkan tidak cukup!"
FP : Baik sekarang saya mau bertanya kepada anda "Menurut anda, bagaimana prinsip menabung yang anda ketahui?"
Budi : Kalau saya setiap awal bulan akan mengalokasikan pos-pos pengeluaran yang saya perlukan di bulan tersebut termasuk membayar hutang-hutang yang ada dan apabila ada sisa itulah yang akan saya tabung. Tetapi masalahnya setiap bulan nyaris tidak ada sisa bahkan tidak jarang tekor.
FP : Hehehe, ya itulah pak yang menyebabkan mengapa Bapak tidak bisa menabung karena mindset atau prinsip Bapak keliru. Prinsip yang benar menabung itu bukan dari sisa penghasilan tapi sudah dianggarkan paling awal berapa yang harus saya sisihkan untuk saya tabung selebihnya baru dibagi untuk pengeluaran-pengeluaran yang diperlukan.
Syamsul : Iya ya benar juga ya saya prinsipnya menabung itu di belakang bukan di depan padahal yang benar itu di depan ya sesuai dengan istilah kerennya pay yourself first ?
FP : Benar menabung itu prinsipnya di depan atau yang dikatakan tadi dengan istilah pay yourself first. Mengapa ? Karena ada sebuah hukum keuangan yang berlaku universal yang dikenal dengan Hukum Parkinson. Hukum tersebut berkata bahwa berapapun penghasilan yang didapatkan oleh seseorang maka akan dikejar oleh pengeluarannya. Artinya kalau anda penghasilannya 1 juta maka pengeluaran anda akan mendekati atau melebihi 1 juta dan ketika anda mendapatkan kenaikan penghasilan menjadi 3 juta maka pengeluaran anda akan ikut menjadi 3 juta sehingga sampai kapanpun anda kecenderungannya tidak akan memiliki sisa yang cukup banyak untuk ditabung.
Syamsul : Artinya pengeluaran semakin bertambah seiring bertambahnya jumlah penghasilan ?
FP : Tepat sekali dan inilah yang mengakibatkan banyak orang yang tidak mampu menabung karena pengeluaran mereka pasti mendekati atau bahkan melebihi penghasilan mereka berapapun jumlah penghasilannya.
Budi : Lalu bagaimana yang harus kami lakukan sebenarnya ?
FP : Ambil sekian persen dari gaji anda kemudian tabung atau investasikan dan sisanya baru anda atur sedemikian rupa untuk pengeluaran anda hingga mencukupi.
Syamsul : Berapa idealnya yang harus kami sisihkan untuk tabungan tersebut ?
FP : Terserah anda mau mulai dari berapa persen pada awalnya, sesuaikan dengan kemampuan finansial anda kemudian secara bertahap tingkatkan hingga 10-30% dari total pendapatan bulanan anda. Kalau prinsip atau mentalitas ini anda lakukan maka tidak ada istilah tidak bisa menabung bukan ?
Syamsul : Ya...ya...ya saya sangat setuju dan hal ini akan saya jadikan sebuah resolusi dalam hidup saya dan keluarga untuk menjadi lebih baik dan lebih bahagia di tahun 2011 ini.

-00-

Mengapa orang tidak mampu menabung ? Sebenarnya bukan masalah besar penghasilannya tetapi lebih kepada prinsip atau mindset menabung yang keliru. Jadi rubah mindset anda maka akan berubahlah hidup anda.
-Change Your Mind Change Your Life-


Salam,
Ervina I K.
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: