Selama 5 hari antara tanggal 15 sampai dengan 19 Juni 2010 saya berkunjung ke kota Balikpapan. Kunjungan saya kali ini utamanya untuk berbisnis karena kami sudah mempunyai beberapa nasabah aktif disana. Nasabah kami ada perusahaan lokal dari Balikpapan tapi juga ada perusahaan dari Jakarta yang mempunyai cabang di Balikpapan. Selain kunjungan bisnis saya memanfaatkan kunjungan ini untuk bersilaturahmi dengan keponakan saya Jefri dan Rika yang baru saja menikah bulan lalu.
Bagi saya ini adalah kunjungan ke lima. Pertama sekali saya berkunjung pada tahun 1990 sebagai transit saja untuk mengadakan survey ke Samarinda. Praktis selama ini saya ke Balikpapan hanya untuk transit saja misalnya kalau mau pergi ke Samarinda, Sanga-Sanga, Berau atau Tarakan. Kunjungan kali ini sengaja saya lakukan untuk melihat potensi bisnis di wilayah ini. Hal ini bertepatan dengan Balikpapan Expo 2010 yang diadakan antara tanggal 17-19 Juni 2010.
Peluang usaha di Balikpapan terbuka luas, hal ini sejalan dengan semakin berkembangnya industri pertambangan batu bara dan mineral lainnya di daerah Kalimantan Timur. Bersamaan dengan itu ikut pula berkembang industri penunjangnya seperti pengadaan jasa service, maintenance, tenaga kerja, transportasi dan lain-lain. Kesemarakan kegiatan ekonomi Kalimantan Timur bisa dilihat dari ramainya kegiatan Balikpapan Expo 2010. Begitu banyak peserta pameran dari dalam negeri dan manca negara dari Australia, Singapura, Malaysia dan Jepang. Ribuan orang orang setiap hari datang ke arena pameran yang diadakan di DOME sebuah gedung serbaguna mewah dengan kapasitas sekitar 5,000 orang.
Balikpapan Expo sekaligus dijakadikan sarana bertemunya antar sesama pengusaha Balikpapan, Jakarta dan dari daerah lain.
Balikpapan Expo sekaligus dijakadikan sarana bertemunya antar sesama pengusaha Balikpapan, Jakarta dan dari daerah lain.
Sarana untuk pengembangan usaha sudah hampir semuanya tersedia di Balikpapan sehingga memungkinkan pengusaha untuk memulai kegiatannya di Balikpapan. Banyak ruang perkantoran yang sebagian besar berupa bangunan ruko sudah tersedia. Demikian juga hotel-hotel berbintang juga sudah banyak dengan tarif terjangkau. Sarana transportasi juga tersedia mulai dari angkutan umum angkot, taxi, rental, bis, pesawat terbangan dan kapal laut.
Salah satu tangangan yang mungkin perlu diantisipasi untuk tinggal di Balikpapan adalah tingginya biaya hidup sehari-hari khususnya makanan. Kalau di Jakarta kita masih bisa membeli makananan di restoran padang dengan harga kurang dari Rp. 10,000 tapi kalau di Balikpapan anda perlu merogoh kocek minimal Rp. 15,000. Demikian juga untuk makanan lain seperti ayam bakar atau ikan bakar minimal anda harus menyediakan dana Rp. 20,000.
Salah satu kunci untuk sukses membangan usaha di Balikpapan adalah network, perlu mengembangkan jaringan usaha dengan pengusaha-pengusaha lokal. Hal ini sebenarnya tidaklah terlalu susah karena rata-rata pengusaha Balikpapan lebih terbuka dan ramah.
0 comments:
Post a Comment