Congrats Harimau, anda layak jadi juara!
Malaysia mengikuti jejak Spanyol juara dunia World Cup 2010. Menjadi juara setelah kalah di penyisihan group. Di turnamen AFF 2010 Malaysia dipermalukan oleh Indonesia dengan skor telak 1-5, tapi itu tidak membuat mereka patah arang, justru kekalahan itu dijadikan sebagai pelecut untuk bermain lebih baik pada pertandingan berikutnya. Mereka tahan jagoan sepakbola ASEAN Thailand dengan skor 0-0. Mereka hajar Laos dengan skor telak 5-1. Mereka patahkan juara AFF 2008 Vietnam di Kuala Lumpur dengan skor 2-0 dan kemudian mereka tahan 0-0 di kandang Vietnam.
Di final mereka semakin matang, di dukung sebagian besar pendukung mereka di stadion Bukit Jalill kandang mereka patahkan kaki GARUDA burung kebanggan Indonesia dengan skor telak 3-0! Mereka balas kekalahan di Jakarta beberapa hari sebelumnya. Mereka tampil luar biasa, menguasai pertandingan sejak menit awal, pergerakan yang begitu cepat membuat anak-anak GARUDA kehabisan akal dan bermain di bawah form terbaiknya. Mereka kehabisan akal menahan gerakan Safee yang begitu cepat, lincah, cepat dan penembak jitu.
Puncaknya 1 jam lalu, mereka menunjukkan kehebatannya di istora Bung Karno kandang GARUDA yang sebelumnya sangat angker bagi team manapun. Mereka kalah 1-2, tapi itu sudah cukup bagi mereka memenangkan Piala AFF 2010 karena secara agregat mereka menang 4-2 lawan Indonesia.
Inilah kali pertamanya Malaysia menjuarai piala AFF yang menjadi rebutan 10 negara di kawasan ASEAN ini. Bagi GARUDA ini kegagalan yang sangat menyakitkan karena setelah 4 kali tampil di partai final belum juga berhasil merengkuh piala itu. Sekali lagi selamat kepada Harimau atas keberhasilan ini.
Harimau memang pantas menjadi juara, mereka mempunyai kwalitas skill ndvidu yang bagus di semua pemain. Mereka mempunyai kerjasama team yang sangat baik sehingga sukar dibongkar oleh team manapun. Satu hal yang membuat Harimau lebih hebat dari team lain adalah mental juara.
Partai puncak tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, teknik dan strategi tapi juga masalah kekuatan mental. Mereka mempunyai mental yang kuat. Harimau tampil beringas di partai kandang di Bukit Jalil. Mereka berlari, bertarung, berkelit dan memukul dengan hebatnya ditengah riuhnya teriakan ribuan penonton Indonesia yang memadati stadiun itu. Begitu pula ketika sampai di Jakarta. Meski bermain jauh dari kandang dan tidak didukung oleh penonton setia, mereka tetap tampil percaya diri. Mereka bermain lepas dan tidak merasa tertekan walau delapan puluh ribu pendukung GARUDA menyoraki mereka. Justru mereka yang lebih dahulu menjebol selangkang GARUDA.
Kekuatan mental inilah salah satu kelebihan Malaysia dari Indonesia. Tidak hanya di lapangan sepakbola tapi juga hampir di setiap gelanggang kehidupan. Di gelanggang ekonomi bisnis, di gelanggang politik, di gelanggang pendikan-teknologi dan lain-lain. Malaysia lebih percaya diri. Kadang mereka terlihat seperti arogan dan congkak, ternyata masalahnya bukan itu tapi karena mereka lebih percaya diri walau kadang berlebihan atau istilah anak muda sekarang "lebay".
Mengenai GARUDA, seperti yang saya tulis 2 tahun lalu (lihat di link sebelah, Vietnam Juara AFF 2008), memang masih harus banyak belajar dan berbenah diri. Saya melihat sudah terlihat begitu banyak kemajuan yang terlihat dari penampilan dua tahun lalu. Kwalitas individu sangat bagus, kemapuan teknik juga oke, kecepatan hebat, kerjasama memukau. Pokoknya apapun sudah jauh lebih baik. Semua kekuatan itulah yang mengantarkan GARUDA sampai di partai puncak.
Tinggal satu hal lagi, masalah MENTAL. Wah ternyata masih rapuh dan "ndeso", maaf saya harus menuliskan ini. Ini sangat terlihat ketika mereka bermain di Bukit Jalil. Bagaimana mungkin permainan ciamik di lima laga sebelumnya hilang begitu saja? Bagaimana si Maman yang begitu menakutkan bagi penyerang lawan tiba-tiba seperti kehilangan roh? Bagaimana seorang Firman Utina yang pandai mengatur serangan tiba-tiba seperti orang belajar bermain? Begitu juga dengan pemain lain, tak terlihat kepandaian mereka.
Begitu juga ketika mereka bermain tadi. Dengan posisi tertinggal tiga gol, sudah seharusnya mereka bertanding seperti "anjing gila" bertarung mati-matian mencetak gol. Saking groginya si Firman gagal mengeksekusi tendangan pinalti! Begitu pula ketika tiga kali Arif Suyono berpeluang meceploskan bola gagal semuanya. Coba, bola yang tinggal disontek pakai kaki, eh malah ditanduk sehingga mudah ditangkap Fami si keeper hebat itu.
Meski GARUDA belum juga bisa meraih piala apapun hingga saat ini, tapi saya melihat sudah banyak kemajuan dan memberikan harapan besar bagi rakyat Indonesia. Perjuangan harus diteruskan untuk memperbaiki diri khusus MENTAL juara.
GARUDA harus terus terbang tinggi karena bangsa ini sudah terlanjur jatuh cinta. Cobalah tengok bagaimana sambutan rakyat selama sebulan ini. Mungkin lebih dari setengah dari pembicaraan orang di seluruh negeri membicarakan kehebatan GARUDA. Itu semua karena mereka cinta, mereka sayang, mereka rindu melihat GARUDA terbang tinggi.
Meski GARUDA dipatahkan di pertandingan leg 1, tapi semangat masyarakat tidak pernah surut pada GARUDA.Tadi siang saya meliaht di sepanjangan jalan, di kampung, di pasar ada ribuan orang menjual kaos kebanggaan GARUDA. Nomor yang paling laku adalah 9 milik Gonzales dan nomor 17 milik Irvan Bachdim baru kemudian diikuti oleh nomor 10 Okto.
GARUDA, teruslah berbenah, berjuang dan jangan menyerah. Sekarang memang kau belum bisa mencapai puncak tapi kau sudah semakin mendekatinya. Terbanglah lagi, sekali lagi, anda pasti bisa.
Kepada yang memilihara GARUDA, saya himbau untuk realistis dengan kenyataan ini. Apa yang sudah baik pertahankan, untuk hal yang tidak, berbesar hatilah melakukan perubahan.
Kalau memang mengganti ketua umum PSSI menjadi obat mujarab untuk meraih prestasi puncak ganti sajalah. Untuk apa terus bertahan tapi tak pernah mampu menunjukkan prestasi maksimal.
Alfred Riedle sebagai pelatih sudah sangat bagus, dia bisa menerapkan disiplin tinggi kepada pemain. Hasilnya sudah sangat terlihat, jadi pertahankanlah Riedle menjadi pelatih.
Kepada seluruh pemain, saya ucapkan selamat and well done! apapun hasilnya kalian sudah melakukan yang terbaik. Saya tahu memang tidak mudah menjadi yang terbaik tapi setidaknya kalian sudah menjadi yang terbaik kedua di wilayah ASEAN ini. Asahlah sikap mental kalian, saya melihat itulah satu-satunya masalahnya.Tidak sulit tapi perlu perjuangan.
Masih banyak kesempatan lain di depan mata. Rebutlah medali emas di SEA GAMES setahun lagi, saya yakin kalian bisa karena main di kandang sendiri. Bersiaplah untuk piala dunia 2004 serta piala Asia sebentar lagi.Terus terbanglah GARUDAKU.....
0 comments:
Post a Comment