TV = Electronic Income Reducer

Berapa lama waktu yang anda habiskan di depan televisi setiap hari? Kalau anda menghabiskan lebih dari 2 jam perhari anda termasuk orang yang disukai oleh para pemilik stasiun televisi dan segala bisnis yang terkait dengan mereka, karena andalah yang mereka cari. Dengan menonton lebih dari 2 jam setiap harinya anda menjadi konsumen yang dihandalkan bagi segala macam produk yang dijual melalui televisi. Anda juga adalah orang bisa digunakan sebagai objek dari program-program televisi yang bisa dipengaruhi. Kalau anda masuk kategori ini anda berhak mendapatkan hadiah dari perusahaan survey dari lembaga rating televisi.

Bersyukurlah kalau anda termasuk orang yang menonton televisi kurang dari 2 jam perhari dan anda bukan target market utama dari industri televisi. Karena anda tidak mudah dipengaruhi oleh iklan dan program yang disiarkan.

Menonton televisi Indonesia sekarang ini hampir tidak ada nilai "ekonominya" karena memang hampir semua program yang disiarkan sedikit sekali mengandung nilai-nilai yang positif untuk pengembangan diri dan bisnis. Sebagai besar acaranya sekarang berbentuk entertainment atau hiburan, mulai dari musik, lawak, sandiwara berbentuk lawak, sinetron, infotainmen, berita gossip artis dan lain-lain.
Ada memang stasiun televisi yang tidak menggarap program hiburan terlalu banyak tapi mereka menjual program lain yang nilai juganya tidak lebih baik. Walau kelihatannya lebih lebih baik tapi sesunggunya dampaknya bagi masyarakat sama saja dengan yang lain. Mereka menfokuskan diri pada informasi sekitar politik (sebagian besar) dan mereka membuat suasana seolah-olah acara merekalah yang benar dan mewakili anspirasi seluruh bangsa ini sehingga harus disimak oleh seluruh anak bangsa. Mereka pandai meramu berita dan acara sehingga seolah-olah acara mereka itulah  yang terpenting (kalau bangsa ini mau aman). Mereka mengandalkan presenter gagah dan cantik, mereka mahir memainkan kata-kata, pintar merangsang narasumber agar bisa melontarkan statement yang membuat suasana semakin panas.  Dari statement itu mendatangkan reaksi yang lebih keras lagi dari pihak lain. Seperti itu terus yang dilakukan dari waktu ke waktu sehingga sepertinya negeri ini tak pernah aman dan damai.

Lalu apa hasil dari semua acara-acara seperti itu? Tidak ada bedanya dengan berita infotainment, lawak dan sinetron. Tidak ada, kecuali bagi para nara sumber yang mungkin mendapat uang saku setiap kali  tampil menjadi narasumber sekaligus mendapatkan publikasi luas dan jadi orang TOP.

Apa untungnya bagi kita? Kalau anda penikmat televisi di atas 2 jam sehari anda tentu sudah tahu jawabnya. Anda kehilangan 4 sampai 10 jam waktu anda untuk sesuatu yang sia-sia. Cobalah bayangkan kalau waktu sebanyak itu anda gunakan untuk hal-hal yang produktif, belajar, berdiskusi, mengerjakan pekerjaan rumah mengembangkan bisnis atau mendidik anak-anak. Selain itu fikiran andapun semakin jernih, emosi anda terjaga karena jauh dari provokasi televisi.

Cobalah perhatikan reaksi kebanyakan setelah menonton acara televisi terutama acara debat politik, mengumpat, menyumpah serapah, menuding-nuding tv sambil mengeluarkan kata umpatan.  Yang diumpat si TV itu diam saja.... Sementera sipengumpat emosinya naik, marah-marah dan mempengaruhi kinerjanya seharian. Akibatnya dia kehilangan waktu dan konsentrasi.
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: