Bisnis Keluarga


Minggu lalu saya berkunjung ke salah satu klien saya di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Perusahaan ini termasuk salah satu klien pertama saya sejak saya memulai L&G sejak tiga tahun lalu. Sang Dirut pak Hermanto Odang adalah klien yang sudah menjadi teman sejak beliau ini masih bekerja di Trakindo. Alhamdulliah hubungan kami tetap terjaga dengan baik yang sekarang sudah berjalan lebih dari 20 tahun.

Yang menarik bagi saya adalah perusahaan yang dimpimpin oleh pak Odang (demikian panggilan akrabnya) dijalankan bersama kakak dan adiknya. Sang kakak  Hudaya sedangkan sang adik Harbi. Perusahaan sudah berjalan cukup lama sudah lebih dari 10 tahun sejak pak Odang meninggalkan Trakindo. Saya melihat begitu bagusnya kerjasama mereka beradik-kakak di dalam mengelola bisnis yang assetnya mungkin sudah puluhan milyar.


Pak Odang (Hermanto) dipercaya menjadi Direktur Utama sesuai dengan keahliannya yang mampuni di dalam bisnis alat berat dan generator set. Sang kakak pak Hudaya menjadi Direktur Operasi yang mengawasi jalan-jalan mesin-mesin dan alat berat yang mereka miliki sedangkan si adik pak Harbi menjadi Direktur Keuangan mengendalikan keuangan perusahaan. Jadi lengkaplah pembagian tugas dan tanggung  jawab diantara adik-kakak ini. Hasil kerja mereka luar biasa sukses, ini dibuktikan dengan keberhasilan mereka memulai perusahaan itu dari nol hingga menjadi besar seperti sekarang ini.
Saya kagum dengan kerjasama ketiga bersudara ini, mereka mengembangkan rasa saling percaya dan mendukung satu sama lainnya. Inilah kelebihan dari berbisnis dengan keluarga, jika bisa mengendalikan dengan baik hasilnya sangat luar biasa. Kerjasamanya bisa berjalan untuk jangka panjang dan semakin kuat.

Bekerjasama dengan orang lain di luar keluarga mempunyai tantangan yang lebih berat karena rendahnya rasa ikatan dan saling menghargai antara sesama rekan bisnis. Saya sudah merasakannya ketika saya membangun VBS 15 tahun lalu. Saya membangunnya dengan bekerjasama dengan begitu banyak orang. Karena saya yang mempunyai ide dan sekaligus menjalankan mereka percayakan semuanya kepada saya pada awalnya. Kemudian setelah beberapa tahun bisnis tumbuh dan menghasilkan keuntungan satu persatu teman-teman tadi bangkit dan masuk ke dalam perusahaan, puncaknya pada tahun 2006 lalu salah satu pemegang saham "mengkudeta" sehingga hampir semua saham dikuasinya. Buyarlah cita-cita saya untuk memiliki perusahaan borker asuransi yang besar yang bisa bersaing dengan pemain lama.
Belajar dari pengalaman itu, sekarang di L&G saya tidak lagi membiarkan kejadian itu berulang, saya bangun dengan kekuatan sendiri dari nol walau dengan resiko berat (di luar perkiraan saya beratnya) dan syukur alhamdulillah sekarang sudah mampu berdiri sendiri. Saya mengajak tiga orang anggota keluarga saya menjalankan perusahaan dan sekaligus menjadi pemegang saham. Saya tetap mengajak 2 orang guru asuransi saya pak Irvan Rahardjo dan pak Herman Setiadi sebagai rekan dan kakak saya di dunia bisnis alat berat. Untuk mengamankan agar bisnis bisa berjalan lama saya memiliki mayoritas saham karena ide dan inti dari perusahaan ada pada saya.

Bisnis Keluarga, adalah bentuk kerjasama yang jauh lebih baik dan langgeng, karena resiko bisnis yang utama bukan berasal dari luar tapi dari dalam perusahaan. Kalau kita bisa mengendalikan resiko di dalam perusahaan dan mengubahnya menjadi kekuatan, hasilnya sangat luar biasa.
Banyak contoh-contoh bisnis yang dikelola oleh keluarga yang sukses, contohnya Bakrie Brother yang konon tahun lalu menjadi konglomerat terbesar di Asia Tenggara. Ada Trakindo Utama yang dikelola oleh rekan saya sekeluarga pak Muki, bu Mia dan Berry Hamami, putera-puteri pak Med Hamami founder dari Trakindo. Teman baik saya pak Andriawan dari AVI Group salah satu konglomerat asal Padang juga menjalankan bisnis keluarga yang terdiri dari pak Edi, pak Zul dan pak Andri sendiri yang semua mereka adalah putera dari pak Sofjan Joesoef pengusaha perkapalan.

Cobalah mulai berfikir untuk mempunyai bisnis keluarga. Banyak hal bisa kita peroleh, pertama tentu saja keuntungan, menolong keluarga, mendidik keluarga serta mengangkat harkat dan martabat seluruh anggota keluarga. Yang tak kalah pentingnya adalah bisa menjadi menjadi kebanggaan keluarga.

Informasi ini dipersembahkan oleh:

lngrisk.co.id


Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: