Saya teringat pepatah yang mengatakan "setinggi-tinggi terbang bangau pasti surut ke kubangan juga". Artinya sejauh-jauh orang merantau, atau setinggi-tinggi seseorang meniti karir satu saat dia pasti akan kembali ke asalnya.
Di dalam menjalani hidup ini hampir setiap orang pernah menemukan waktu ideal untuk terbang tinggi mencapai puncak, tak peduli bisnis, karir atau apapun yang menjadi kegiatan hidupnya.
Kalau kita lihat perjalanan hidup manusia, dari lahir sampai remaja ia menjadi tanggung jawab orang tuanya. Kemudian menjadi dewasa dan mulai belajar mengembangkan diri sendiri dan menjadi mandiri. Selanjutnya masuklah ia ke dalam periode hidup mandiri sesuai dengan kemampuan dan keinginannya. Biasanya kondisi ini akan mulai antara usia 22 sampai 28 tahun.
Setelah sekitar 2 tahun memulai karirnya seseorang akan menemukan gaya dan kekuatannya sendiri dan ia bisa terbang tinggi menuju puncak bak seekor burung bangau. Mereka menemukan keseimbangan yang sempurna sehingga mereka dapat membangun karir mereka dengan sangat efisien. Bermain dengan angin sambil melayang-layang di udara kearah tempat yang dituju. Melakukan bermacam manuver dengan mudahnya.
Hal ini sama dengan proses terbangnya sebuah pesawat terbang. Pada saat akan take off pesawat memasuki landasan pacu dengan kekuatan penuh dengan kecepatan di atas 250 km/jam lalu kemudian melambungkan badannya ke udara. Terus menanjak sampai ketinggian yang ideal mungkin antara 8,000 kaki s/d 10,000 kaki. Setelah ketinggian ideal tercapai maka pesawat tidak lagi memerlukan enegi yang besar dan pilotpun sudah bisa beristirahat. Selanjutnya kendali pesawat bisa dipindahkan kepada system komputer yang disebut dengan istilah "fly by wire" terbang dengan mengandalkan kabe-kabel saja. Pilot hanya sekali-sekali mengontrol kendali pesawat. Jika tidak ada gangguan pilot baru akan sibuk kembali setelah pesawat sudah mendekati bandara tujuan.
Proses ini juga terjadi pada manusia. Setelah mereka selesai melakukan proses take off karir dengan baik mereka akan masuk ke dalam kondisi "fly by wire" tadi. Semua pekerjaan yang sebelumnya dirasakan sulit sekarang terasa lebih mudah. Apapun yang dikerjakan memberikan hasil yang yang memuaskan. Apapun yang mereka "sentuh" menjadi uang. Semua rencana dan cita-cita bisa diwujudkan bahkan jauh lebih baik dari yang ditargetkan. Semua orang memberikan penghargaan tanpa diminta.
Inilah ujian bagi banyak orang muda yang sukses, mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang berada di zona "fly by wire". Sering mereka lupa memperhatikan panel control pesawat mereka, cuaca bisa saja berubah drastis, mesin mengalami gangguan ataupun hal-hal lain bisa menyebabkan penerbangan terganggu. Yang pasti mereka harus ingat bahwa mereka harus mendarat di bandara tujuan, kalau meleset mereka akan kehabisan bahan bakar dan terpaksa mendarat darurat.
Banyak orang-orang sukses yang mengalami "fly by wire syndrome". Pada saat segalanya menjadi mudah dan menghasilkan banyak mereka terlena dan lupa bahwa satu saat mereka harus kembali ke bumi dan mendarat. Mereka lupa mengadakan kontak secara teratur dengan menara pengawas di bandara pemberangkatan dan di bandara tujuan agar mereka tidak tersesat dan dapat mengetahui situasi sekitar. Mereka harus mencontoh burung bangau yang tak pernah lupa turun ke bumi tempat asal. Mereka tahu bahwa tempat yang mereka tuju hanya untuk mencari makan sementara saja.
Jika anda satu saat atau mungkin saat ini sudah menemukan system fly by wire anda, selalulah ingat bahwa satu saat cuaca bisa berobah, senantiasalah menjaga kontak dengan orang-orang terdekat anda mereka yang peduli dan mendorong anda untuk maju agar anda tidak tersesat dan terperangkap. Jangalah lupa bahwa satu saat anda pasti akan mendarat lagi.
0 comments:
Post a Comment