From Rome to Pompeii - Day 2

Tulisan kedua dari lima tulisan perjalanan ke Italia 2017


Salah satu tantangan ketika menginap di hotel di kota-kota Eropah adalah anda harus mengangkut koper anda sendiri, tak peduli meski anda seorang direktur ataupun CEO. Tidak ada  porter atau  pegawai hotel yang akan menawarkan tangannya kepada anda. Pegawai hotel sangat terbatas, satu orang harus bisa melayani puluhan orang. Beda sekali dengan di negeri kita. 

Setelah mengangkat koper-koper kami ke dalam bus yang menunggu di samping hotel NH Collection, di hari kedua ini kami bertolak ke selatan Itali ke Napoli dengan tujuan pertama Pompeii berjarak sekitar 150 km. Jam 9.00 kami mulai meninggalkan kawasan Roma Termini melalui via Marsala ke arah timur, via Dei Rammi, via dei Marruccini, via dei Sardi, terus mengarah ke Circonnvallazione Tinurtina, lalu masuk ke jalan highway A24 Penetrazione Urbana menuju ke selatan Hingga Napoli. Jalan-jalan yang kami lalui hampir sama dengan yang kami lewati kemarin.  Saya sudah mulai kenal dengan daerah ini. 
Jl. Utama kota Pompeii, pertokoan di kiri-kanan
Meski ramai, tapi kendaraan bisa melaju kencang, dengan kecepatan rata-rata 70 km/jam. Jalan highway dengan 4 jalur yang dibangun sejak puluhan tahun lalu. Setelah berkendara selama kira-kira 15 menit kami mulai memasuki kawasan pinggiran kota Roma. Hamparan tanah luas dengan rerumputan hijau, lahan pertanian, domba, kuda dan sapi serta  rumah-rumah penduduk sederhana tampak di kiri-kanan jalanTidak banyak berbeda dengan suasana pedesaan di negeri kita.  Yang berbeda mungkin jenis tumbuhan dan pepohonan. Hanya ada sekitar 5 jenis pohon yang terlihat tumbuh di sana. Bayangkan kalau di bumi nusantara, berbagai jenis pohon dan tanamanan dapat tumbuh dengan subur. Seperti lagu Koes Plus. Selain itu disana juga tidak banyak jembatan dan sungai, sepanjang dua jam perjalanan mungkin hanya ada sekitar 5 sungai yang terlewati. Di negeri kita, setiap satu kilometer rata-rata ada satu sungai/jembatan. Itali berada belahan bumi utara yang jarang turun  hujan. 

selfie dg karyawan hotel NH
Sharing di dalam bus

Untuk mengusir kebosanan dalam perjalanan kami isi dengan  berbagi informasi dan pengalaman antar sesama anggota rombangan. Kebetulan di dalam rombongan tidak ada ibu Dumasi Samosir boss kami karena beliau pergi ke airport untuk mengurus kedatangan kamera khusus yang di bawa oleh Jordan yang  berangkat naik pesawat berbeda dengan kami. Jadi ada sedikit kebebasan berbicara, "when cat away, mouses play" he he he.  Kami baru akan bertemu kembali dengan bu Dum nanti di Pompeii atau di Sorrento. Kami bergantian menyampaikan kisah perjuangannya untuk bisa mendapatkan trip ini. Tidak mudah tapi akhirnya berhasil. Lucu, kocak dan mengharukan. Salah satu yang memotivasi kami untuk  berbicara adalah adanya hadiah yang diberikan oleh ibu Henny salah seorang peserta yang baik hati. Setiap pembicara mendapat satu hadiah khusus, sayapun termotivasi untuk bicara karena dapat akan hadiah juga. Setelah sekitar satu jam perjalanan  kami sampai di sebuah rest area. Karena setir ada di sebelah kiri, rest areanya ada di sebelah kanan.  Tak berbeda dengan rest area di jalan tol di negeri kita, ada tempat buang air, restoran, kedai oleh-oleh. Oh iya ada satu yang tidak ada, mushola.. ya iyalah.. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perkebunan di kiri-kanan jalan 
Highway Rest Area
Kira-kira satu jam kemudian kami sampai di kawasan Pompeii. Jarum jam baru  menunjukkan jam 12 siang. Kami parkir di halaman ristorante yang sudah kami pesan sebelumnya. Tapi karena tamu baru boleh masuk setelah jam 12.30 kami menunggu di luar sambil berselfie ria. Hawa sudah agak panas karena terik matahari terasa  menyengat. Beberapa saat kemudian kami diperbolehkan masuk. Menunya khas Itali,  menu pembuka dengan salad, roti, pasta, pizzarie dan lain-lain. Untuk menambah selera makan untung ada bro Santo dan isteri  membawa sambal Cakalang khas Manado yang dibagi-bagikan ke beberapa peserta. Lezat!, tapi harus berhemat karena masih akan ada beberapa hari lagi bagi kami puasa masakan Asia karena di wilayah selatan ini hampir tidak ada restoran Chinese apalagi Thai.
Resto tempat makan siang
Selepas makan siang kami langsung berjalan arah ke timur kira-kira 200 meter dan ternyata kami sudah sampai di pintu gerbang masuk ke the lost city, Pompeii. Disana sudah ada seorang pria Italia berbadan tinggi bernama Giorghino yang akan menjadi tour leader kami selama mengelilingi Pompeii. Setelah membayar tiket masuk, sebelum melanjutkan perjalanan Giorghino memperkenalkan diri dan menjelaskan mengenai situs Pompeii ini. Dengan bahasa Inggris yang cukup jelas ia menceritakan asal-muasal cagar budaya yang dilindungi oleh UNESCO dan PBB ini. 
Giorghino, local tour leader

Kota Pompeii adalah kota moderen yang dibangun sekitar 500 tahun sebelum Masehi atau sekitar 2.500 tahun silam. Merupakan bagian dari kerajaan Romawi. Tempat liburan musim panas bagi para raja dan pejabat kerajaan Romawi. Jumlah penduduk Pompeii pernah mencapai 11,000 jiwa, 40% adalah kaum budak. Untuk menggambarkan seperti apa kota Pompeii 2,500 tahun lalu kita dapat membandingkannya dengan kota moderen yang ada saat ini, misalnya BSD City, Alam Sutra, Grand Bekasi, Citra World, Singapura dan kota moderen lainnya. Kota yang lengkap dengan segala sarananya. Ada jalan raya permanen yang lurus dan teratur. Ada blok pertokoan, ada restoran, hotel, tempat ibadah, rumah pejabat politik, tempat pertunjukan seni dan olahraga (amphiteater) yang mempunyai teknologi akustik  hebat  dan lain-lain.  Ada tempat pelacuran lengkap dengan kamar-kamar, sex toys dengan gambar-gambar seperti kamasutra dengan wanita cantik. Inilah sarana andalah kota Pompeii ini. Setiap kamar mempunyai bak mandi panas. Air didatangkan dari kaki gunung melalui pipa timah yang hingga saat ini masih terlihat. Jalan-jalan ditata dengan baik sehingga dapat dilalui kendaraan. Lantai kamar hotel terbuat dari mozaik kecil-kecil bermotif bunga dan hewan. Melihat arsitekturnya saya benar-benar kagum. Bagaimana caranya 2,500 tahun lalu orang bisa mempunyai ide membangun kota sebagus itu? Bagaimana mereka membuat rancangan/gambarnya? Bagaimana mereka membangun hingga bisa berdiri sekokoh itu hingga bisa bertahan selama 2,500 tahun? Jika dibandingkan dengan peralatan konstruksi yang sudah ada saat ini, sangat sulit untuk mencari jawabannya. Saat itu tidak ada alat pemecah batu, crane, semen, besi, insinyur, dan lain-lain. Tidak ada pula energi listrik dan tenaga mekanis, semua dikerjakan dengan tangan. Kehidupan kota begitu glamour karena semua kesenangan dan kemewahan duniawi tersedia. Pompeii adalah kota pelabuhan tempat singgahnya para saudagar antar bangsa yang berasal dari negeri-negeri sekitar laut Mediterania seperti Yunani, Venisia, Arab, Afrika, Eropa dan lain-lain. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tempat latihan adu banteng dan matador
Kamar para matador

Kemegahan dan kemewahan kehidupan kota Pompeii berakhir secara tiba-tiba. Gunung Vasuvius yang berjarak sekitar 7 km di sebelah utara meletus dan memuntahkan batu, lahar panas dan belerangnya ke wilayah sekitarnya termasuk ke Pompeii di pagi hari pada tanggal tanggal 24 Agustus  79 M. Selama hampir seminggu letusan tak henti-hentinya menimbun kota itu dengan bebatuan, lava panas dan pasir hingga terkubur sedalam 9 meter. Seluruh Pompeii tertimbun dan sebagian besar penduduknya ikut terbakar dan terperangkap di dalam rumah mewah mereka. Hanya sebagian kecil saja sempat menyelamatkan diri. Sejak saat itu tidak ada lagi orang yang mengetahui tentang keberadaan  Pompeii kecuali ada secarik catatan dari salah seorang kerabat kaisar Romawi yang selamat dan mencatat kejadian itu. 
Amphitather - tempat pertunjukan musik, seni adan matador
Perumahan di tengah kota Pompeii

Sejarah Pompeii baru mulai terungkap sekitar tahun 1748 H ketika diadakan penggalian di kota Herculaneum berjarak sekitar 3 km. Ditemukan puing-puing bangunan kuno dan kerangka manusia dalam bentuk utuh. Menurut ahli sejarah, bentuk tubuh mereka masih berbentuk manusia karena mereka mati akibat menghirup racun dan kemudian terkena cairan kimia lava yang membuat bentuk tubuh mereka mengeras dan utuh. Setelah penggalian di Herculaneum kemudian ditemukan pula kota Pompeii ini. 
Ssstt, ke kiri - pintu masuk ke sex rooms... ada gambar kamasutra di langit2.. hmm
Pintu Gerbang ke gedung bisnis
Melihat kejadian ini saya diingatkan akan pesan  agama agar manusia tidak boleh terlalu bermewah-mewahan sampai melewati batas. Hedonisme telah membuat manusia lalai dan lupa akan larangan Tuhan. Mereka memandang baik perbuatan maksiat. Allah telah menutup mata dan hati mereka. Sebenarnya, sebelum kejadian ini sudah datang beberapa kali peringatan dari Tuhan agar mereka menghentikan perbuatan maksiat itu. 17 tahun sebelumnya wilayah itu diguncang gempa dahsyat. Beberapa hari sebelum kejadian, di puncak gunung Vesuvius sudah terlihat  asap putih membumbung tinggi pertanda gunung akan marah. Anjing-anjing menggongong ketakutan, burung-burung dan hewan lainnya sudah mengungsi beberapa hari sebelumnya. Tapi warga Pompeii tdak membaca tanda-tanda itu. Mereka asyik saja dengan perbuatan maksiatnya. 
Mumi dan sisa perlengkapan rumah tangga
Akhirnya Allah menurunkan azab seperti yang pernah ditimpakan kepada kaum nabi Luth/lot. Allah  menimpakan hukum kepada kaum Sodom dan Gomorah akibat mereka menentang ajaran Luth karena mereka lebih menyukai hubungan sex sesama jenis dari pada dengan lawan jenis. Mereka berani melawan nabi Luth  karena ia tidak mau menyerahkan tamu laki-lakinya untuk disodomi. Hingga nabi Luthpun rela menawarkan dua orang putrinya kepada mereka akan tetapi mereka menolak. Atas petunjuk dari Allah nabi Luth beserta isteri dan keluarga melarikan diri di waktu subuh sebelum Allah menghancukan kota Sodom dan Gomorah dengan menimpakan batu-batu besar, awan dan pasir panas hingga mereka mati bergelimpangan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menara gedung pemujaan dewa
Setelah melihat Pompeii ini saya bertambah yakin akan kebesaran Tuhan. Pertama, kita tidak bisa mengatakan bahwa kitalah yang terbaik karena kita hidup di abad moderen. Ternyata 2,500 tahun lalu sudah ada orang yang mempunyai pemikiran dan karya hebat bahkan lebih hebat. Kedua, janji Allah itu benar, jika kita dengan sengaja melanggar larangan Allah terus-menerus, kemudian Allah akan biarkan kita sampai Allah menjatuhkan azabnya. Sebagai bukti, saat tulisan ini saya buat ada seorang artis yang sedang kritis karena penyakit kanker yang dideritanya. Sebelumnya ia termasuk artis hot yang terang-terangan menentang peringatan masyarakat agar jangan terlalu mengumbar aurat dan merangsang hasrat nafsu birahi orang dengan tubuh dan kata-katanya. Tapi ia tidak mengindahkannya.

Setelah sekitar dua jam mengamati hampir semua bagian dari kota Pompeii, kami harus menyudahi petualangan. Kami kembali ke gerbang pintu masuk menuruni anak tangga yang dulu dinding menuju ke pelabuhan. Setelah melepas dahaga dengan memesan jus lemon khas Pompeii kami kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke Sorrento di sebelah selatan.

Lemon Juice, khas Napoli
Bus bergerak menuju kota Napoli melewati flyover di pinggir pantai di bawah sinar matahari petang. Beberapa saat kemudian kami memasuki terowongan yang cukup panjang. Kira-kira sepuluh menit keluar melewati jalan berliku-liku di tepi jurang bukit batu dengan ketinggian sekitar 150 meter diatas permukaan laut. Pemadangan begitu indah terhampar di bawah. Laut biru dengan kapal dan perahu yang sedang berlayar,  kota Napoli terlihat di ujunganya dan ada gunung Vesuvius berwana biru terlihat berdiri gagah di kejauhan. 

Berpose dengan latar belakang kota Sorrento
With my Bro Henry Wong
Kami berhenti di sebuah tikungan yang cukup untuk parkir bus. Ini spot yang sangat bagus untuk mengabadikan momen berharga ini. Langit yang cerah dengan alam yang indah harus dimanfaatkan untuk membuat karya photograpi sebagai kenang-kenangan. Semua sibuk dengan smartphonenya. Sementara yang lain asyik dengan berbagai aksi selfie terkini. Senyum lebar, tangan di pinggang, rambut digerai, kaki diangkat dan disilang. Pokoknya semua gaya yang diintip sebelum berangkat harus ditampilkan. Setelah melihat pemandangan ini saya jadi teringat, kira-kira dua seminggu sebelum berangkat saya sempat menonton di RAI TV bahwa jalan ini digunakan untuk arena kejuaraan balap Sepeda tingkat Eropa. Setelah puas, kami melanjutkan perjalanan menuju hotel tempat kami menginap malam ini. Kira-kira 15 menit kemudian kami sampai di hotel Porco Dei Principi di via Bernardino Rota, 44. Hotel mewah di tepi tebing menghadap ke laut. Wah, ini seperti yang pernah saya lihat di dalam film. Kami menikmati sunset yang sangat indah. Tidak ada kegiatan yang paling tepat kecuali memotret sebelum gelap tiba. Matahari yang mulai tergelincir, kemilau sinar matahari menerpa laut biru, burung camar terbang melayang, gedung-gedung di tepi tebing adalah objek mahal yang harus ditangkap saat itu juga. 
Jalan Raya di bukit batu tempat arena balap sepeda tour de Europe
Tebing terjal dan tinggi
Kota Sorrento
Setelah melepas lelah di kamar hotel yang luas, di bawah hembusan angin dingin laut Mediterania dan siulan burung camar kami beristirahat menjelang makan malam yang disediakan di ristorante hotel. Malam ini kami akan menikmati hotel sampai pagi. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang dengan biaya ringan.   Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan konsultan asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera ke 081283987016 sekarang juga
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Mba Ana, sumringah di back yard hotel De Parco

Hotel de Parco di tepi jurang
    
Sorrento di malam hari
Sea view
Sunset
Enjoy sunset
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: