Salah satu tantangan
ketika menginap di hotel di kota-kota Eropah adalah anda harus mengangkut koper anda
sendiri, tak peduli meski anda seorang direktur ataupun CEO. Tidak ada
porter atau pegawai hotel yang akan
menawarkan tangannya kepada anda. Pegawai hotel sangat terbatas, satu orang harus
bisa melayani puluhan orang. Beda sekali dengan di negeri kita.
Setelah mengangkat koper-koper kami ke dalam bus yang menunggu di samping hotel NH Collection, di hari kedua ini kami bertolak ke selatan Itali ke Napoli dengan tujuan pertama Pompeii berjarak sekitar 150 km. Jam 9.00 kami mulai meninggalkan kawasan Roma Termini melalui via Marsala ke arah timur, via Dei Rammi, via dei Marruccini, via dei Sardi, terus mengarah ke Circonnvallazione Tinurtina, lalu masuk ke jalan highway A24 Penetrazione Urbana menuju ke selatan Hingga Napoli. Jalan-jalan yang kami lalui hampir sama dengan yang kami lewati kemarin. Saya sudah mulai kenal dengan daerah ini.
Setelah mengangkat koper-koper kami ke dalam bus yang menunggu di samping hotel NH Collection, di hari kedua ini kami bertolak ke selatan Itali ke Napoli dengan tujuan pertama Pompeii berjarak sekitar 150 km. Jam 9.00 kami mulai meninggalkan kawasan Roma Termini melalui via Marsala ke arah timur, via Dei Rammi, via dei Marruccini, via dei Sardi, terus mengarah ke Circonnvallazione Tinurtina, lalu masuk ke jalan highway A24 Penetrazione Urbana menuju ke selatan Hingga Napoli. Jalan-jalan yang kami lalui hampir sama dengan yang kami lewati kemarin. Saya sudah mulai kenal dengan daerah ini.
Meski ramai, tapi
kendaraan bisa melaju kencang, dengan
kecepatan rata-rata 70 km/jam. Jalan highway dengan 4 jalur yang dibangun sejak
puluhan tahun lalu. Setelah berkendara selama kira-kira 15 menit kami mulai
memasuki kawasan pinggiran kota Roma. Hamparan tanah luas dengan rerumputan hijau, lahan
pertanian, domba, kuda dan sapi serta rumah-rumah penduduk sederhana tampak di kiri-kanan jalan. Tidak
banyak berbeda dengan suasana pedesaan di negeri kita. Yang berbeda mungkin jenis tumbuhan
dan pepohonan. Hanya ada sekitar 5 jenis pohon yang terlihat tumbuh di
sana. Bayangkan kalau di bumi nusantara, berbagai jenis pohon dan tanamanan
dapat tumbuh dengan subur. Seperti lagu Koes Plus. Selain itu disana juga tidak banyak jembatan dan
sungai, sepanjang dua jam perjalanan mungkin hanya ada sekitar 5 sungai
yang terlewati. Di negeri kita, setiap satu kilometer
rata-rata ada satu sungai/jembatan. Itali berada belahan bumi utara yang jarang
turun hujan.
Untuk mengusir
kebosanan dalam perjalanan kami isi dengan berbagi informasi dan pengalaman antar sesama anggota
rombangan. Kebetulan di dalam rombongan tidak ada ibu Dumasi Samosir boss kami karena beliau pergi ke airport untuk mengurus kedatangan kamera khusus yang di bawa oleh Jordan yang berangkat naik pesawat berbeda dengan kami. Jadi ada sedikit kebebasan berbicara, "when cat away, mouses play" he he he. Kami baru akan bertemu kembali dengan bu Dum nanti di Pompeii atau di
Sorrento. Kami bergantian menyampaikan kisah perjuangannya untuk bisa
mendapatkan trip ini. Tidak mudah tapi akhirnya berhasil. Lucu, kocak dan
mengharukan. Salah satu yang memotivasi kami untuk berbicara adalah
adanya hadiah yang diberikan oleh ibu Henny salah seorang peserta yang baik hati.
Setiap pembicara mendapat satu hadiah khusus, sayapun termotivasi untuk bicara
karena dapat akan hadiah juga. Setelah sekitar satu jam perjalanan kami sampai di sebuah rest area. Karena setir
ada di sebelah kiri, rest areanya ada di sebelah kanan. Tak berbeda dengan rest area di jalan tol di
negeri kita, ada tempat buang air, restoran, kedai oleh-oleh. Oh iya ada satu
yang tidak ada, mushola.. ya iyalah..
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kira-kira satu jam
kemudian kami sampai di kawasan Pompeii. Jarum jam baru menunjukkan jam 12
siang. Kami parkir di halaman ristorante yang sudah kami pesan sebelumnya. Tapi
karena tamu baru boleh masuk setelah jam 12.30 kami menunggu di luar sambil
berselfie ria. Hawa sudah agak panas karena terik matahari terasa menyengat.
Beberapa saat kemudian kami diperbolehkan masuk. Menunya khas Itali, menu pembuka dengan salad, roti, pasta,
pizzarie dan lain-lain. Untuk menambah selera makan untung ada bro Santo dan isteri membawa sambal Cakalang khas Manado yang dibagi-bagikan ke
beberapa peserta. Lezat!, tapi harus berhemat karena masih akan ada beberapa hari
lagi bagi kami puasa masakan Asia karena di wilayah selatan ini hampir tidak ada
restoran Chinese apalagi Thai.
Selepas makan siang kami
langsung berjalan arah ke timur kira-kira 200 meter dan ternyata kami sudah
sampai di pintu gerbang masuk ke the lost city, Pompeii. Disana sudah ada
seorang pria Italia berbadan tinggi bernama Giorghino yang akan menjadi tour
leader kami selama mengelilingi Pompeii. Setelah membayar tiket masuk, sebelum
melanjutkan perjalanan Giorghino memperkenalkan diri dan menjelaskan mengenai
situs Pompeii ini. Dengan bahasa Inggris yang cukup jelas ia menceritakan asal-muasal
cagar budaya yang dilindungi oleh UNESCO dan PBB ini.
Kota Pompeii adalah
kota moderen yang dibangun sekitar 500 tahun sebelum Masehi atau sekitar 2.500
tahun silam. Merupakan bagian dari kerajaan Romawi. Tempat liburan
musim panas bagi para raja dan pejabat kerajaan Romawi. Jumlah penduduk Pompeii
pernah mencapai 11,000 jiwa, 40% adalah kaum budak. Untuk menggambarkan seperti
apa kota Pompeii 2,500 tahun lalu kita dapat membandingkannya dengan kota
moderen yang ada saat ini, misalnya BSD City, Alam Sutra, Grand Bekasi, Citra World,
Singapura dan kota moderen lainnya. Kota yang lengkap dengan segala sarananya.
Ada jalan raya permanen yang lurus dan teratur. Ada blok pertokoan, ada
restoran, hotel, tempat ibadah, rumah pejabat politik, tempat pertunjukan seni
dan olahraga (amphiteater) yang mempunyai teknologi akustik hebat dan lain-lain. Ada tempat pelacuran lengkap dengan kamar-kamar, sex toys dengan gambar-gambar seperti kamasutra dengan
wanita cantik. Inilah sarana andalah kota Pompeii ini. Setiap kamar mempunyai bak mandi panas. Air didatangkan dari kaki gunung melalui pipa timah yang hingga saat ini masih terlihat.
Jalan-jalan ditata dengan baik sehingga dapat dilalui kendaraan. Lantai
kamar hotel terbuat dari mozaik kecil-kecil bermotif bunga dan hewan. Melihat
arsitekturnya saya benar-benar kagum. Bagaimana caranya 2,500 tahun lalu
orang bisa mempunyai ide membangun kota sebagus itu? Bagaimana mereka membuat
rancangan/gambarnya? Bagaimana mereka membangun hingga bisa berdiri sekokoh itu hingga bisa bertahan selama 2,500 tahun? Jika dibandingkan dengan peralatan konstruksi yang
sudah ada saat ini, sangat sulit untuk mencari jawabannya. Saat itu tidak ada alat
pemecah batu, crane, semen, besi, insinyur, dan lain-lain. Tidak ada pula energi
listrik dan tenaga mekanis, semua dikerjakan dengan tangan. Kehidupan kota
begitu glamour karena semua kesenangan dan kemewahan duniawi tersedia. Pompeii adalah kota
pelabuhan tempat singgahnya para saudagar antar bangsa yang berasal dari
negeri-negeri sekitar laut Mediterania seperti Yunani, Venisia, Arab, Afrika,
Eropa dan lain-lain.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kemegahan dan kemewahan
kehidupan kota Pompeii berakhir secara tiba-tiba. Gunung Vasuvius yang
berjarak sekitar 7 km di sebelah utara meletus dan memuntahkan batu, lahar
panas dan belerangnya ke wilayah sekitarnya termasuk ke Pompeii di pagi hari pada
tanggal tanggal 24 Agustus 79 M. Selama
hampir seminggu letusan tak henti-hentinya menimbun kota itu dengan bebatuan,
lava panas dan pasir hingga terkubur sedalam 9 meter. Seluruh Pompeii tertimbun
dan sebagian besar penduduknya ikut terbakar dan terperangkap di dalam rumah
mewah mereka. Hanya sebagian kecil saja sempat menyelamatkan diri. Sejak saat
itu tidak ada lagi orang yang mengetahui tentang keberadaan Pompeii kecuali ada secarik catatan dari salah
seorang kerabat kaisar Romawi yang selamat dan mencatat kejadian itu.
Sejarah Pompeii baru
mulai terungkap sekitar tahun 1748 H ketika diadakan penggalian di kota
Herculaneum berjarak sekitar 3 km. Ditemukan puing-puing bangunan kuno dan
kerangka manusia dalam bentuk utuh. Menurut ahli sejarah, bentuk tubuh mereka
masih berbentuk manusia karena mereka mati akibat menghirup racun dan kemudian terkena cairan kimia
lava yang membuat bentuk tubuh mereka mengeras dan utuh. Setelah penggalian di
Herculaneum kemudian ditemukan pula kota Pompeii ini.
Ssstt, ke kiri - pintu masuk ke sex rooms... ada gambar kamasutra di langit2.. hmm |
Pintu Gerbang ke gedung bisnis |
Melihat kejadian ini
saya diingatkan akan pesan agama agar manusia tidak boleh terlalu
bermewah-mewahan sampai melewati batas. Hedonisme telah membuat manusia lalai
dan lupa akan larangan Tuhan. Mereka memandang baik perbuatan maksiat. Allah
telah menutup mata dan hati mereka. Sebenarnya, sebelum kejadian
ini sudah datang beberapa kali peringatan dari Tuhan agar mereka menghentikan
perbuatan maksiat itu. 17 tahun sebelumnya wilayah itu diguncang gempa dahsyat.
Beberapa hari sebelum kejadian, di puncak gunung Vesuvius sudah terlihat
asap putih membumbung tinggi pertanda gunung akan marah. Anjing-anjing menggongong ketakutan, burung-burung dan hewan lainnya sudah mengungsi
beberapa hari sebelumnya. Tapi warga Pompeii tdak membaca tanda-tanda itu. Mereka
asyik saja dengan perbuatan maksiatnya.
Akhirnya Allah menurunkan
azab seperti yang pernah ditimpakan kepada kaum nabi Luth/lot. Allah menimpakan hukum kepada kaum
Sodom dan Gomorah akibat mereka menentang ajaran Luth karena mereka lebih
menyukai hubungan sex sesama jenis dari pada dengan lawan jenis. Mereka
berani melawan nabi Luth karena ia
tidak mau menyerahkan tamu laki-lakinya untuk disodomi. Hingga nabi Luthpun rela
menawarkan dua orang putrinya kepada mereka akan tetapi mereka menolak.
Atas petunjuk dari Allah nabi Luth beserta isteri dan keluarga
melarikan diri di waktu subuh sebelum Allah menghancukan
kota Sodom dan Gomorah dengan menimpakan batu-batu besar, awan dan pasir panas
hingga mereka mati bergelimpangan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah melihat Pompeii ini
saya bertambah yakin akan kebesaran Tuhan. Pertama, kita tidak bisa
mengatakan bahwa kitalah yang terbaik karena kita hidup di abad moderen.
Ternyata 2,500 tahun lalu sudah ada orang yang mempunyai pemikiran dan karya hebat
bahkan lebih hebat. Kedua, janji Allah itu benar, jika kita dengan sengaja
melanggar larangan Allah terus-menerus, kemudian Allah akan biarkan kita sampai
Allah menjatuhkan azabnya. Sebagai bukti, saat tulisan ini saya buat ada
seorang artis yang sedang kritis karena penyakit kanker yang dideritanya.
Sebelumnya ia termasuk artis hot yang terang-terangan menentang peringatan
masyarakat agar jangan terlalu mengumbar aurat dan merangsang hasrat nafsu
birahi orang dengan tubuh dan kata-katanya. Tapi ia tidak mengindahkannya.
Setelah sekitar dua jam
mengamati hampir semua bagian dari kota Pompeii, kami harus menyudahi
petualangan. Kami kembali ke gerbang pintu
masuk menuruni anak tangga yang dulu dinding menuju ke pelabuhan. Setelah melepas
dahaga dengan memesan jus lemon khas Pompeii kami kembali ke bus untuk
melanjutkan perjalanan ke Sorrento di sebelah selatan.
Bus bergerak menuju kota Napoli
melewati flyover di pinggir pantai di bawah sinar matahari petang. Beberapa
saat kemudian kami memasuki terowongan yang cukup panjang. Kira-kira sepuluh
menit keluar melewati jalan berliku-liku di tepi jurang bukit batu dengan ketinggian
sekitar 150 meter diatas permukaan laut. Pemadangan begitu indah terhampar di
bawah. Laut biru dengan kapal dan perahu yang sedang berlayar, kota Napoli
terlihat di ujunganya dan ada gunung Vesuvius berwana biru terlihat berdiri
gagah di kejauhan.
Kami berhenti di sebuah tikungan yang cukup untuk parkir bus.
Ini spot yang sangat bagus untuk mengabadikan momen berharga ini. Langit yang
cerah dengan alam yang indah harus dimanfaatkan untuk membuat karya photograpi
sebagai kenang-kenangan. Semua sibuk dengan smartphonenya. Sementara yang lain asyik
dengan berbagai aksi selfie terkini. Senyum lebar, tangan di pinggang, rambut
digerai, kaki diangkat dan disilang. Pokoknya semua gaya yang diintip sebelum
berangkat harus ditampilkan. Setelah melihat pemandangan ini saya jadi
teringat, kira-kira dua seminggu sebelum berangkat saya sempat menonton di RAI TV
bahwa jalan ini digunakan untuk arena kejuaraan balap Sepeda tingkat Eropa. Setelah
puas, kami melanjutkan perjalanan menuju hotel tempat kami menginap malam ini.
Kira-kira 15 menit kemudian kami sampai di hotel Porco Dei Principi di via
Bernardino Rota, 44. Hotel mewah di tepi tebing menghadap ke laut. Wah, ini
seperti yang pernah saya lihat di dalam film. Kami menikmati sunset yang sangat
indah. Tidak ada kegiatan yang paling tepat kecuali memotret sebelum gelap tiba.
Matahari yang mulai tergelincir, kemilau sinar matahari menerpa laut biru,
burung camar terbang melayang, gedung-gedung di tepi tebing adalah objek mahal
yang harus ditangkap saat itu juga.
Lemon Juice, khas Napoli |
Berpose dengan latar belakang kota Sorrento |
With my Bro Henry Wong |
Jalan Raya di bukit batu tempat arena balap sepeda tour de Europe |
Tebing terjal dan tinggi |
Kota Sorrento |
Setelah melepas lelah
di kamar hotel yang luas, di bawah hembusan angin dingin laut Mediterania dan
siulan burung camar kami beristirahat menjelang makan malam yang disediakan di
ristorante hotel. Malam ini kami akan menikmati hotel sampai pagi.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
anda memerlukan jaminan Pengiriman barang atau Pengangkutan Barang
dengan biaya ringan. Hubungi L&G Insurance Broker. Broker dan
konsultan
asuransi khusus bank garansi terbaik di Indonesia. Segera call/WA segera
ke 081283987016 sekarang juga
atau klik L&G Insurance Broker
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mba Ana, sumringah di back yard hotel De Parco |
Hotel de Parco di tepi jurang |
0 comments:
Post a Comment