Kepergian
saya ke tanah Siam ini dalam rangka menikmati hadiah kemenangan dari
PRUDESIRE Agency karena keberhasilan group kami mencapai target yang
telah ditentukan pada tahun 2013 silam. Program ini murni ide dari
pimpinan PRUDESIRE bapak Suroyo dan ibu Asri. Saya berangkat bersama
isteri dan 10 orang anggota lainnya. Oleh karena itu pada kesempatan ini
saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pak Suroyo dan ibu Asri.
Pada
tulisan pertama ini saya ingin mengulas tentang kehebatan pembangunan
Thailand. Saya kagum dengan pencapaian pemerintah Thailand dalam
membangun negerinya. Sebelumnya saya mengira bahwa pembangunan Thailand
tidak akan jauh berbeda dengan Indonesia. Ternyata saya salah, Thailand
ternyata sudah jauh lebih maju. Thailand mungkin sejajar dengan
Malaysia. Sementara Indonesia masih jauh dibelakang.
Kemajuan
Thailand dapat dirasakan begitu mendarat di Bandar Udara Suvarnabhumi
International Airport yang baru saja dioperasikan sejak lima tahun
silam. Bandaranya sangat moderen dan canggih. Menampung jutaan penumpang
setiap tahun dengan fasilitas eletronik yang lengkap. Bandara ini
mungkin sekelas dengan bandara di Pudong, Shanghai, KLIA Sepang Malaysia
dan Changi Singapura.
Kehebatan
pembangunan Thaland juga dapat terlihat dari pembangunan jalan raya dan
jalan tol yang begitu banyak, panjang dan lebar. Dari bandara
Svarnabhumi terdapat jalan tol layang berlapis-lapis membentang saling
bersilang begitu panjang mungkin sepanjang 50 km ke dalam kota Bangkok
dan ke luar kota Bangkok. Konstruksinya begitu kokoh dan besar. Lebar
jalan tol di Thailand minimal 4 lajur ditambah dengan bahu jalan.
Bandingkan dengan jalan tol di Indonesia yang hanya terdiri dari tiga
jalur saja.
Ada
jalan tol dari Bangkok ke Pattaya di sebelah timur sepanjang sekitar
100 km dengan lebar yang sama sehingga tidak terjadi kemacetan walau
begitu banyak kendaraan truk besar melintas.
Jalan
utama di tengah kota Bangkok juga sangat canggih. Hampir semua dibuat
berlapis dua bahkan berlapis tiga. Semua jalan terbuat dari beton kokoh,
tidak terlihat ada yang rusak sama sekali. Mereka membangun dengan
standard tinggi, bandingkan dengan pembangun di Indonesia. Hampir semua
bangunan dengan standard rendah. Meski jumlah kendaraan mobi di Bangkok
jauh lebih banyak daripada di Jakarta tapi jalan raya tidak begitu
macet. Walau macet, tapi masih dalam bentuk yang wajar yaitu menunggu
lampu hijau di perempatan.
Kota
Bangkok sudah sejak lama memiliki jalur kereta Mass Rapid
Transportation (MRT), bahkan di beberapa tempat jalur MRT berada di
ketinggian berbentuk lapis dua. Sementara Jakarta baru saja memulai
pembangunan MRT, yang diperkiraka baru akan selesai tiga tahun lagi.
Itupun baru satu jalur. Demikian juga dengan rencana pembangunan 4 jalan
tol baru dalam kota Jakarta yang masih belum tahu kapan akan
dimulainya.
Pembangunan
gedung-gedung tinggi di Bangkok dan Pattaya sungguh sangat banyak dan
tersebar di seluruh bagian kota. Hotel-hotel berbintang, apartemen dan
perkantoran mewah dengan mudah dapat diakses dari berbagai sudut kota.
Salah
satu indikasi bahwa Thailand jauh lebih baik ekonominya dari Indonesia
adalah dengan melihat kendaraan yang hilir-mudik disana. Tahun lalu
ketika Indonesia berhasil melewati jumlah penjualan mobil Thailand yang
selama bertahun-tahun menjadi jawara di kawasan ASEAN. Ketua asosiasi
otomotif Thailand dengan santai mengatakan 'memang, jumlah penjualan
mobil di Indonesia sekarang ini lebih banyak dari Thailand, hal itu
disebabkan akibat dari musibah banjir yang melanda negeri kami tahun
lalu, selain itu kami tidak begitu khawatir karena spec mobil
yang dijual di Indonesia dengan yang di Thailand berbeda" katanya. Waktu
membaca berita ini saya tidak mengertik apa yang dimaksud orang dengan
ini dengan 'spec". Setelah saya datang, saya baru maklum apa
maksudnya. Di Thailand kendaraan paling rendah kapasitasnya adalah 1,500
CC. Kita hampir tidak menjumpai kendaraan seperti Toyota Avanza,
Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga dan sejenisnya. Kendaraan orang Thailand
minimal adalah Toyota Corolla. Bahkan untuk taxi mereka menggunakan
Toyota Corolla Altis dan Innova. Sementara untuk angkot mereka
menggunakan kendaraan double cabin seperti Isuzu Dmax, Toyota Hilux,
Ford Ranger dan lain-lain. Bandingkan dengan di Indonesia yang
menggunakan Daihatsu Zebra dan Suzuki Futura dan lain-lain.
Selain
kemajuan di bidang infrastruktur, Thailand juga sukses membangun
industri pertanian dan peternakan. Industri mereka sudah sangat maju.
Durian sudah menjadi salah satu komiditas andalan mereka. Durian
dieksport ke seluruh dunia, padahal durian ini dulu bukan komiditas
ekspor karena hanya disukai oleh orang Melayu saja. Mereka berhasil
mengembangkan durian dari buah musiman menjadi buah yang bisa dipanen
setiap saat. Bahkan saat ini mereka sedang mengembangkan kopi durian.
Kehebatan Thailand di bidang pertanian dan perternakan sudah sejak dulu.
Jenis ayam terkenal adalah ayam Bangkok/Siam, Labu Siam, Pepaya Siam.
Pokonya segala buah dengan kwalitas bagus rata-rata berasal dari siam.
Di Indonesia hampir semua petani mengenal dengan baik nama perusahaan
Charon Pokphan (CP). CP adalah perusahaan asal Thaland yang sudah
mendunia, mereka mengusai supply bahan baku, bibit dan perdagangan di
seluruh dunia.
Industri
pariwisata Thailand sangat maju. Pemerintah dan masyarakat Thailand
sudah menjadikan pariwisata sebagai sumber devisa mereka. Puluhan juta
turis datang setiap tahun, berlibur dan menghabiskan miliar dollar di
negeri gajah putih ini. Semua pelayanan sudah terintegrasi dengan baik.
Mulai dari sarana transportasi, akomodasi, objek wisata, program wisata
dan sarana komunikasi. Sehingga setiap turis yang datang merasa puas dan
ingin kembali lagi. Hampir di setiap bagian kota Bangkok dan Pattaya
terlihat rombongan turis dari berbagai bangsa menikmati liburan disana.
Dengan
penghasilan perkapita saat ini sekitar USD 11,000/tahun, sementara
Indonesia masih di kitaran USD 3,500/tahun. Thailand sudah sangat siap
mengusai business di Kawasan ASEAN mulai awal tahun 2015 ini. Mereka
akan menguasai industri pertanian, peternakan, pariwisata, otomotif dan
lain-lain. Tahun depan akan semakin banyak mobil buatan Thailand yang
akan hilir-mudik di jalan-jalan Indonesia. Akan semakin banyak durian
monthon di jual di pasar-pasar tradisional, akan semakin sedikit turis
asing yang datang ke Indonesia karena mereka sudah puas berlibur di
Thailand.
2 comments:
misi saya mautanya itu perahunya naiknya darimana? di daerah apa dan beli tiketnya dimana ? adanya jam berapa aja ? 1 orangnya berapa ? makasih balesnya ke ayyubthalieb@yahoo.com ya makasih banyak atas bantuannya
Sori Ayyub, baru balas nih. Naiknya dekat sungai Hotel The PARK dekat Robetson Hotel jalan sedikit... Gampang kok nyarinya. Kalau dari dari Central stasiun MRT jalan kakinya aja ke arah pinggir sungai.. Gitu.. Mudah2an bermanfaat. tks
Post a Comment