Ahad 12 Juni 2011 kami menghadiri pengajian rutin mesjid Assarif, Al Azhar BSD. Beruntung kali ini yang memberikan ceramah adalah AA Gym. Rasanya hampir semua orang kenal dengan AA Gym. Beliau dulu adalah "ustad kondang" yang sekarang tidak pernah muncul kagi khususnya di layar kaca. Ya, beliau sekarang memang sudah tidak ingin lagi memberi ceramah melalui stasiun TV karena menurut beliau itu adalah bagian dari masa lalu beliau yang tidak ingin beliau ulangi lagi. Masa-masa penuh hedonisme dan publikasi yang berlebihan sehingga jauh dari yang diajarkan oleh Rasulullah. Beliau sekarang benar-benar ingin jauh dari publikasi tentang dirinya dan "bertobat" tidak akan mengulanginya.
Namun untuk mengisi ceramah secara "off air" di mesjid dan siaran di radio tetap beliau lakukan. Berikut ini kami kutipkan isi ceramah AA Gym minggu lalu itu;
Saat mengadakan ceramah kemarin AA Gym sedang mengadakan pengobatan Detox (detoxinasi) program pengeluaran racun dari dalam tubuh sehingga tubuh menjadi sehat sehingga pada saat ceramah suara beliau terdengar parau. Kata AA Gym "saya heran kenapa kita lebih sibuk mengurus kesehatan jasmani dari pada mengurus kesehatan rohani? Minggu lalu saya pergi ke Penang hampir satu pesawat tujuannya untuk pergi berobat dan memeriksa kesehatan, kenapa kita begitu serius untuk urusan kesehatan jasmani?. Sekarang saya tanya berapa biaya yang kita keluarkan untuk keperluan kesehatan hati kita, untuk melakukan general check up hati kita? Gratis!" jawab beliau.
Kebanyakan kita menghabiskan waktu kita untuk memikirkan orang lain. Kita sangat jarang memikirkan diri kita sendiri. Kalau ada orang yang menghina kita, itu sebenarnya tidak berbahaya yang berbahaya adalah kalau kita yang menghina orang lain. Nabi Muhammad SAW sering sekali dihina, dicaci-maki, dilempari kotoran manusia tapi tidak sekalipun nabi membalasnya. Tetapi walaupun demikian Rasulullah tetap sukses dalam menjalankan misi dakwahnya. Mulut kita sering sibuk membicarakan orang lain, akibatnya kita sering sakit hati. Kita jangan mau diatur oleh perilaku orang lain. Contohlah rasul yang tidak ikut-ikutan bersikap seperti musuh-musuhnya. Kita sering tidak punya prinsip hidup, kalau orang menghina kita, kita balas lagi dengan menghina dengan lebih buruk. Kalau begitu kita sama buruknya dengan mereka. Kalau demikian apa artinya sering ikut pengajian mempelajari agama? Rosul punya prinsip membalas keburukan dengan kebaikan.
Berikut ini lima cara membersihkan hati:
- Harus Punya waktu khusus untuk memeriksa diri sendiri. Carilah waktu khusus untuk bermuhasabah, menghitung-hitung kesalahan dan kekurangan diri, kalau perlu gunakan foto diri sendiri untuk melihat seperti apa kita dulunya. Menghitung berapa banyak hak orang lain yang kita ambil, atau dimakan? Adakakah dosa zina yang kita lalukan? dan segala dosa-dosa dan kesalahan yang kita pernah lakukan selama ini. Carilah tempat khusus untuk bermuhasabah, di rumah, di mesjid sambil iktikah atau sekalian pergi umrah. Kalau sedang umrah sebaiknya menjauh dari teman-teman sesama jemaah asal Indonesia biar kita benar-benar lepas untuk menangis menyesali kezaliman kita. Biar tangisan kita benar-benar tulus bukan karena ingin dipuji oleh sesama teman. Kita sering takut terlihat jelek dimata manusia tapi tidak takut terlihat jelek dimata Allah. Banyak bertafakur, tanyakan apakah diri kita seorang pendengki, zalim, pemarah dan segala kekurangan lainnya.
- Miliki Cermin Diri. Orang-orang terdekat dengan kita adalah cerminan diri kita, suami/isteri, anak, orang-tua, kakak, adik adalah orang-orang yang benar-benar tahu tentang segala kelebihan dan kekurangan kita. Seorang ibu sangat bangga kalau dipuji oleh orang lain, tapi biasa-biasa saja kalau dipuji oleh suami. Segalah masukan dari orang terdekat kita perlu dijadikan pedoman dan diambil jangan dibiarkan begitu berlalu begitu saja. Jangan marah kalau mereka memberikan masukan, ambil dan koreksi diri. Jangan dibantah. Jangan terpesona dengan kehebatann dan ketenaran orang lain karena apa yang terlihat di depan umum belum tentu sama dengan aslinya.
- Miliki guru/ulama pribadi. Cari guru yang tulus yang mau dengan terus-terang memberi tahu segala yang perlu kita lakukan dan yang harus kita tinggalkan. Guru yang mau memberi nasehat untuk kebaikan diri kita.
- Manfaatkan orang yang tidak suka dengan kita. Setiap kita punya orang-orang yang selalu mencari kekuarang kita, mereka tidak bosan-bosannya mengikuti tingkah laku kita secara diam-diam. Mereka juga tidak segan menceritakan kekurangan kita kepada orang lain. Bersyukurlah kalau kita punya orang seperti mereka itu karena mereka justru memberikan keuntungan kepada kita. Justru itu bagus untuk koreksi diri kita. Jika ada tetangga, saudara atau teman kantor yang melakukan itu, biarkan saja karena mereka sedang mengumpulkan informasi tentang hal-hal yang perlu kita perbaiki. Jadikan hal itu sebagai acuan bagi kita. AA Gym pernah dikritik habis-habisan tentang dirinya, mereka menulis sebuah buku lengkap dengan segalah kekurangan beliau. AA Gym membeli dan membaca buku itu, beliau ambil hikmahnya dan berusaha memperbaiki diri dengan koreksi-koreksi yang ada. Kita tidak boleh kepada mereka.
- Tafakuri apa yang terjadi. Setiap peristiwa yang menimpa orang lain, tafakuri dan ambil hikmahnya. Bersyukur bahwa musibah itu tidak terjadi pada diri kita.
Semoga Allah memberkahi kita semua.
0 comments:
Post a Comment