Dulu, salah seorang leader saya pernah mengangkat cerita lucu seperti ini untuk menarik perhatian hadirin dia memulai dengan pertanyaan“ di ruang ini siapa yang senang dengan tikus? pasti bapak/ibu semua tidak ada yang suka, tapi kalau saya tanya siapa yang suku Mickey Mouse, pasti banyak yang suka. Mickey mouse itu kan tikus juga” jawab sang leader yang diikuti gelak tawa hadirin.
Tidak hanya sang leader yang suka menggunakan tikus sebagai contoh, penulis buku Who move my cheese juga menggunakan tikus sebagai contoh. Robert Kyosaki juga menggunakan rat race atau pacuan tikus (tikus yang berlari di dalam kurungan yang berputar) untuk menggambarkan karyawan yang bekerja keras tapi tidak kemana-mana.
Kali ini saya juga ingin menggunakan tikus sebagai bahan renungan.
Di daerah perkotaan kita mengenal ada 2 jenis tikus yang hidup berdampingan dengan manusia. Pertama tikus got, tikus ini dengan jelas memposisikan diri sebagai hewan yang hidup di dalam got atau tempat sampah. Dia tidak pernah masuk dan tinggal di dalam rumah. Mereka berkembang biak di dalam saluran air kotor, di dalam got yang bau. Makanannya pun sisa-sisa makanan manusia yang sudah dibuang. Tampangnya seram, warnanya kecoklat-kecoklatan dan hitam. Waktu masih kecil tikus got tampangnya masih cukup lucu, tapi kalau sudah dewasa tubuhnya besar hampir sebesar kucing, hitam dan kulitnya penuh kudis dan sangat menjijikkan.
Walau demikian, tikus got secara tegas memposisikan sebagai “oposisi” bagi manusia. Dia tidak mau menjadi bagian langsung dari manusia. Mereka menjalankan peran sebagai cleaning service manusia, mereka membersihkan sampah sisa makanan manusia.
Tikus curut, atau sering juga dipanggil sebagai cicurut. Berbeda dengan tikus got, cicurut tinggal di dalam rumah manusia, tentunya tanpa izin. Tidak ada manusia yang menginginkan cicurut hidup di rumah mereka. Dia tinggal di balik lemari, di belakang rak buku, di dalam penyimpanan bahan makan di dapur atau dimana saja tempat-tempat yang tersembunyi. Tampangnya yang kecil dan warnanya coklat ke kuningan-kuningan terlihat lebih bersih dari tikus got. Curut memakan (mencuri) makanan manusia, beda dengan tikus got. Tapi itulah kelakuan si curut ini, dia tahu kapan sang pemilik rumah lengah atau tidak ada di rumah. Sering kali curut beraksi menggarap makanan pada saat pemilik rumah sedang tertidur lelap di depan tv, curut lewat di atas kepala dan mengambil makanan. Curut juga tahu kapan pemilik rumah pergi. Setelah tahu bahwa si pemilik pergi cicurut langsung beraksi menggerogoti makanan. Cicurut juga pintar, agar sipelimik tidak tahu, curut menggerogoti bagian tertentu saja sehingga terlihat bahwa makan itu tidak rusak.
Disinilah bedanya tikus got dengan curut. Kalau tikus got menjadi oposisi murni, cicurut itu oposisi terselubung, dia menghuni rumah pemilik sekaligus tempat mencari makan dan segala fasilitas tanpa izin. Tentu si pemilik rumah tidak suka dengan kehadirannya tapi dia tidak bisa mengusirnya karena curut pandai sekali bersembunyi. Kalau manusia ingin membasmi curut, resikonya besar karena memerlukan tenaga extra dan bisa-bisa mengacak seisi rumah. Akhirnya banyak orang pasrah saja menghadi curut ini, berharap curut cepat pergi atau segera mati saja.
Ternyata curut tidak hanya ada di dalam rumah tapi juga di kantor atau dalam perusahaan. Sejak beberapa bulan ini saya mengetahui ada beberapa curut beraksi di beberapa perusahaan klien saya. Mereka menggerogoti perusahaan tempat mereka bekerja. Posisi mereka juga macam-macam, mulai dari yang dipercaya sebagai puncuk pimpinan dan direksi, orang kepercayaan bahkan saudara sendiri. Ada ide bagiamana membasmi curut yang ini?
1 comments:
gampang mas, saya pakai RAT ZAPPER,sangat efektip & bersih lagi, tidak repot!!
ini alamatnya biar lebih mudah carinya www.ratzapper.blogspot.com
smoga rumah bebas dari tikus seperti saya :)
Post a Comment