Sejak jam 6.30 tadi pagi saya dan beberapa orang tetangga sudah berada di TPS karena kami adalah petugas KPPS di Komplek Kami. Ada 2 TPS di Karya Indah Village II yaitu TPS 50 dan 51. Saya sendiri bertugas di TPS 51 di posisi 5 yang bertugas membantu pemilih untuk melakukan penconterangan di bilik suara. Bagi saya ini adalah untuk pertama kalinya saya menjadi panitia Pemilu setelah lebih dari 5 kali Pemilu yang pernah saya ikuti. Ternyata menjadi panitia Pemilu itu cukup berat juga karena harus berada di TPS 1 jam lebih awal dari para pemilih, melangkapi sarana dan peralatan yang diperlukan. Mengisi kertas suara dengan informasi lokasi TPS dan lain.
Untuk menghormati Ketua RW kami yang baru Bp. Jamaluddin yang baru 1 minggu terpilih sebagai RW kami mengenakkan paikaian adat Betawi sesuai dengan kampung asal dari pak RW.
Pada saat pelaksanaan pemilihan juga lumayan sibuk karena banyaknya para pemilih yang datang dan harus antri terlebih dahulu. Yang paling sibut adalah ketua TPS pak H Kusnan yang sudah hampir 1 bulan lebih sibuk dengan persiapan dan berlangsung sampai malam ini sampai surat suara dikirim ke kantor kelurahan.
Yang menarik dari pemilih di TPS kami adalah hasil yang di luar perkiraan banyak orang karena ternyata partai-partai selama ini di kenal dengan partai besar dan berpengalaman justru mendapatkan suara sangat sedikit. Yang mendapatkan suara terbanyak adalah partai-partai yang relatif baru. Di TPS kami Partai Demokrat mendapatkan sekitar 40% suara, diikuti oleh PKS sekitar 20%, Gerindra sekitar 10% dan sisianya adalah partai Golkar, PDIP, PAN dan lain-lain. Yang cukup mencengankan adalah partai Hanura yang menurut perkiraan akan mendapatkan suara cukup banyak malah justru tidak mendapatkan satu suarapun. Padahal kalau dilihat dari sepak-terjanganya selama ini rasanya partai ini akan menjadi salah satu partai pilihan, tapi ternyata tidak.
Kalau dilihat dari hasil quick count yang ada di TV rasanya hasil yang ditayangkan sudah menggambarkan kondisi sesungguhnya di lapangan. Partai Demokrat mendapatan lebih dari 20% suara dan memimpin sampai saat ini. Pencapaian angka ini merupakan suatu lompatan besar karena 5 tahun lalu PD memperoleh suara sekitar 5% saja. Peningkatan ini rasanya tidak terlepas dari keberhasilan SBY sebagai presiden RI yang mengalami banyak sekali kemajuan selama dalam kepemimpin beliau. Masyarakat masih ingin SBY melanjutkkan kepemimpinannya dalam 5 tahun ke depan. Salah satu caranya adalah dengan memilih PD sehingga SBY sebagai capres dari PD mempunyai persentase suara yang relatif besar sehingga berhak mengajukan Capres sendiri tanpa harus melibatkan banyak partai lainnya.
Kalau melihat dari hasil quick count ini rasanya komposisi persentasenya tidak akan banyak berubah dan SBY mempunyai kekuatan yang lebih dari cukup untuk maju kembali "melanjutkan" perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik
0 comments:
Post a Comment