
Sekitar 2 bulan lalu saya agak kaget ketika saya berbicara dengan salah seorang karyawati toko buku atau TB langganan saya. Dia masih sangat muda dan dibajunya tersemat stiker TRAINEE. Ketika saya melihat foto yang ada stiker itu ternyata sangat berbeda dengan penampilannya, lalu saya tanya dia " dik, ini fotomu beda" kata saya. Iya memang, di foto dia menggunakan penutup kepala atau jilbab sedangkan pada saat bertemu saya dia "bertelanjang" kepala. Lalu gadis itu menjawab " pak kalau disini kami tidak boleh pakai jilbab, dulu pada saat ditest saya masih berjilbab" jawabnya.
Sekarang saya baru "ngeh" ternyata memang diseluruh toko buku langganan saya dan juga mungkin langganan anda juga tidak ada karyawatinya yang pakai jilbab. Paling tidak saya sudah mendatangi hampir semua toko buku itu di Jakarta . Di luar kota saya sudah berkunjung ke toko buku itu di Semarang, Pekanbaru dan Medan. Tapi rasanya memang tidak ditemukan satupun karyawatinya yang pakai jilbab.
Sangat disayangkan memang, perusahaan kesayangan banyak orang itu mempunyai peraturan yang sedemikian diskriminiatifnya. Padahal pelanggan mereka sebagian besar adalah kaum Muslimin yang sangat memahami ajaran agamanya.
Di TB juga menjual banyak sekali buku-buku Islam bahkan di TB dekat rumah saya mungkin hampir sepertiganya adalah buku-buku agama Islam. Banyak sekali buku-buku tentang pentingnya menggunakan jilbab serta buku-buku mengenai jilbab hasil karya model Ratih Sang dan Okky Akosawati di jual disana dan kalau tidak salah yang mencetaknya juga adalah dari group mereka.
Saya punya teman semasa aktif membantu Universitas Kristen Indonesia (UKI) ingin mendirikan pusat pendidikan asuransi saya berkenalan dengan karyawan rektoratnya yang menggunakan jilbab pada hal di tengah-tengah civitas akademika yang mungkin diatas 80% adalah orang beragama Kristen. Tapi beliau tidak dilarang dan leluasa hilir-mudik dengan jilbab dikepalanya di dalam kampus.
Saya berharap kiranya manajemen TB atau sekarang bisa mempertimbangkan untuk tidak lagi membatasi penggunaan jilbab bagi karyawan. Kan ya, gak konsisten, menjual buku yang menganjurkan berjilbab, mendapatkan keutungan dari orang berjilbab tapi giliran karyawan pengin pake jilbab kagag boleh.... Semoga Allah membukakan jalan. Amiiin.
0 comments:
Post a Comment