Siapapun Bisa Main Badminton




Olahraga yang satu ini adalah olahraga rakyat Indonesia. Hampir setiap orang Indonesia pandai atau paling tidak mereka pernah memainkannya. Tak peduli apakah mereka tinggal di kota atau di desa, orang kaya atau miskin, orang Sabang atau orang Merauke, muda ataupun tua. Prestasi Indonesia di bidang Badminton juga sangat luar biasa, sampai tahun 80an Indonesia selalu merajai hampir setiap turnamen yang diadakan. Walau kini Indonesia mendapatkan saingan berat dari China, Korea dan Malaysia tapi lumayan Indonesia masih bisa meraih kemenangan. Kemenangan yang paling besar artinya bagi bangsa ini adalah ketika para atlit badminton putera-puteri Indonesia untuk pertama kalinya dikalungi medali emas olimpiade di Atlanta 20 tahun lalu.

Saya pun bermain bandminton. Sejak 4 tahun lalu saya intensif bermain setelah saya "menggantungkan" raket tenis saya. Alasannya sederhana, ketika saya memutuskan untuk menjalankan visi saya menjadi "retired young, retired rich" (yang ini belum tercapai juga...) saya ingin meningkatkan kebugaran tubuh saya. Untuk bermain tenis setiap hari sulit meskipun di komplek saya ada lapangannya tapi mencari teman 4 orang yang bisa main tenis sulit. Alhhasil saya mengajak tetangga yang waktunya cukup leluasa untuk bermain badminton setiap pagi. Awalnya kami membuat lapangan digang komplek kami yang lebarnya kurang 10 cm dari ukuran normal. Hampir setiap pagi kami main, sebelum tetangga yang lain komplain karena menurut dia kami telah mengganggu ketenangan mereka. Akhirnya kami pindah bermain di hall tak jauh dari komplek kami, sayangnya kami tidak bisa bermain setiap hari paling hanya 2 kali seminggu. Sekarang kami membangun lapangan badminton lagi di depan komplek sehingga tidak mengganggu tetangga lagi. Setiap Sabtu dan Ahad pagi ada sekitar 15 orang tetangga kami yang bermain. Mulai dari yang muda sampai pensiunan. Olahraga ini murah, untuk satu kotak cock hanya Rp. 42,000 cukup untuk bermain satu kali oleh 12 orang!

Lihatlah gambar sebalah bawah ada 2 orang nenek-nenek sedang bermain badminton. Yang sebelah kiri adalah ibu mertu saya usianya 77 tahun sedangkan yang di sebelah kanan adalah adik sepupu beliau usianya 72 tahun. Ternyata nenek-nenek juga bisa! Foto ini diambil bulan Agustus lalu ketika sekeluarga berlibur di puncak.

Sedangkan gambar sebelah atas adalah rekan-rekan saya bermain badminton, yang paling tua pak Kusnan usianya 63 tahun tapi smeshnya masih luar biasa. Di sebelahnya pak Yulianto, pak Subandono dan pak Asmardi.

Anda bermain badminton juga? Kapan-kapan kita main bersama yuuuk!


Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: