Landmark Center, Twin Tower Pertama di Indonesia




Minggu lalu saya lewat di depan gedung Landmark di Jl. Sudirman, Dukuh Atas Jakarta. Saya teringat 12 tahun lalu ketika masih berkantor di gedung itu. Gedung Landmark dibangun pada pertengahan tahun 80an dan menjadi gedung termegah di Jakarta waktu itu. Di gedung ini berkantor perusahaan-perusahaan besar mulai dari Citibank, IBM, ARCO, LASMO Oil dan beberapa perusahaan nasional lainnya. Banyak sekali orang muda yang ingin bekerja di perusahaan yang berkantor di sana.

Gedungnya berlantai lebih dari 30 dengan dua menara satu di utara satu di sebelah selatan. Kedua gedung di hubungkan oleh gedung 5 lantai yang ditempati oleh Counter Citibank. Di gedung inilah pertama kali adanya mesin ATM di Indonesia milik Citibank. Saya bangga sekali mempunyai kartu ATM waktu itu. Seorang teman menceritakan saking bangganya punya kantor di Landmark, setiap keluarganya diajak main-main ke sana sambil memencet-mencet mesin ATM untuk dipamerkan. Di gedung ini pula untuk pertama kalinya adanya sytem parkir otomatis di Jakarta. Di lantai lobby ada restoran FREE TIME semacam Mc Donald tempat para Yuppies nongkrom selepas kerja.

Saya bersyukur sempat bekerja di perusahaan yang berkantor di sana antara 1988-1996 di IBS Insurance Broker waktu itu menjadi group dari Citicorp Insurance anak perusahaan Citi Group.
Penampilan para pekerja di sana sangat berkelas layaknya penampilan seorang broker saham di New York. Kebanyakan mereka adalah Citibankers para Vice President seperti Edwin Gerungan, Laksamana Sukardi, Emirsyah Satar, Jhon Rahman, Ralie Siregar, Henny Haryanto dan lain-lain. Selain Citibankers ada pula para executive IBM perusahaan komputer raksasa yang menjadi pemimpin pasar komputer di dunia pada saat itu. Demikian pula dengan orang-orang ARCO perusahaan minyak kedua terbesar waktu itu.

Sekarang gedung itu masih terlihat gagah, tapi tampaknya penghuninya sudah sangat sedikit dan terlihat sepi, mungkin karena sekarang sudah banyak gedung lain sebagai saingan. Saya masih sering mampir ke sana untuk menikmati Pecel Lele Pak Kumis yang juga langganan hampir semua penghuni Landmark pada waktu itu. Bahkan sampai sekarang tak jarang saya berjumpa lagi dengan mereka di Pecel Lele ini sekedar untuk menikmati masa lalu, tempatnya di Amigos (Agak minggir got sedikit).

Informasi ini dipersembahkan oleh:

Share on Google Plus

About Taufik Arifin

3 comments:

runiindrani said...

hai, salam kenal. aku nemu blog ini gara2 nge-google Freetime di gedung Landmark. dulu waktu kecil, sering dibawa ibu makan di restoran itu. tapi trus cuma inget samar2. dan temen2ku gak ada yg tau juga kalo skarang ditanya. makanya penasaran, apa beneran ada restoran Freetime apa aku doang berhalusinasi. hehe. tnyata beneeer. trus bener gak sih, dulu di restoran itu, bagian outdoornya ada air terjun tingginya gitu?

hehe. maaf ya, komennya gak penting gini. cuma agak girang aja, akhirnya nemu orang yang masih inget sama restoran itu...

andar said...

Kost2an sekitar situ ada ngga yak? Daerah mana?

Anonymous said...

kalau bangunan gak jadi yang digenangi air sehingga menjadi "danau" sebelahnya landmark tower itu sejarahnya bagaimana yah pak?