Sepakbola, Timnas Vietnam Luar Biasa

Minggu ini penuh dengan pertandingan besar sepak bola. Di liga Eropa terjadi beberapa pertandingan antara klub-klub besar. Di La Liga ada pertandingan antara Barcelona dengan Real Madrid yang dimenangkan oleh Barcelona. Di Liga Serie A Italia terjadi pertandingan el clasico antara sinyonya besar Juventus dengan AC Milan yang dimenangkan oleh Juve. Sementara itu di Asia Tenggara terjadi pula beberapa pertandingan besar di kompetisi sepakbola antara timnas se Asia Tenggara yang disebut dengan nama turnamen AFF 2008. Turnamen AFF 2008 diselanggarakan di Indonesia dan di Thailand yang menghasilkan 4 team semifinalis. Dari Jakarta lolos Singapura dan Indonesia sedangkan dari Thailand lolos Thailand dan Vietnam. Babak semifinal leg pertama dilangsungkan di Jakarta antara Indonesia dan Thailand yang dimenangkan oleh Thailand dengan skor 0-1. Di Vietnam dilangsungkan pula pertandingan antara Vietnam dan Singapura dengan hasil akhir 0-0. Leg kedua akan dilangsungkan hari Sabtu dan Minggu ini, untuk memastikan 2 team yang akan masuk final.
Selain itu di Tokyo Jepang juga berlangsung turnamen Piala Dunia Antar Club yang dulu namanya Toyota Cup. Disini pun terjadi banyak kejutan dimana Gamba Osaka juara Asia mampu mengimbangi permainan juara Eropa Manchester United dengan skor 3-5 untuk MU. Perlawan Gamba Osaka patut mendapatkan acungan jempol karena dari segala segi Gamba jauh berada di bawah MU tapi semangat dan motivasi mereka mampu membuat MU kocar-kacir dan rela gawangnya dibobol sebanyak 3 kali, di liga primeir sendiri jarang sekali gawang MU kecolongan sebanyak itu. Hasil akhir sementara MU lolos melawan EDU Quito dari Equador di partai Final, mudah-mudahan MU menang..hmmmm.
Hampir semua pertandingan tersebut saya sempat menontonnya, kalau Barca lawan Madrid di RCTI waktu subuh dan Juve vs Milan di Trans 7 juga subuh hari berikutnya. Penyisihan AFF 2008 saya menonton malam hari di RCTI dan ESPN.
Dari semua pertandingan itu saya sangat terkesan dengan permainan timnas Vietnam, semangat juang mereka luar biasa, mereka benar-benar berjuang untuk memenangkan setiap pertandingan. Secara fisik mereka tidak jauh lebih baik dari team-team lain. Salah satu pertandingan yang sangat menarik adalah pada saat melawan Malaysia dibabak penyisihan group. Vietnam sudah unggul lebih dahulu 1 gol, kemudian dengan susah payah Malaysia mampu mengejar ketinggalannya sehingga nampaknya pertandingan akan berhasil seri. Tapi itulah Vietnam mereka tidak pernah menyerah. Waktu tinggal sekitar 7 menit lagi, Malaysia mulai bertahan habis-habisan. Setelah selesai menghalau serangan balik Malaysia dengan cepat mereka menguasai bola, hanya beberapa meter dari garis gawang mereka di sebelah kiri, salah seorang pemainya melepaskan tendangan jauh ke arah gawang Malaysia, bola jatuh beberapa meter di depan gawang Malaysia dan kemudian memantul tinggi melewati kepala penjaga gawang Malaysia yang terlanjur berdiri jauh dari gawangnya dan dengan mudah bola bersarang di gawang Malaysia dan Vietnam unggul 2-1, dan tidak berubah hingga akhir pertandingan.
Di babak semifinal hal serupa juga dipertunjukkan oleh Vietnam ketika berlaga di kandang mereka menghadapi Singapura. Singapura yang bermain dengan 7 orang pemain naturalisasi yang terdari dari orang Eropa, Afrika dan China dengan tubuh yang jangkung, besar dan skill yang hebat tidak bisa berbuat banyak menghadapi Vietman. Bandingkan dengan hasil yang dicapai Singapura ketika menghadapi Indonesia dimana mereka bisa menekuk Indonesia dengan 2-0 tampa balas. Mereka berlari mengejar bola tak kenal lelah, menghadang pemain Singapura walau badan mereka kalah besar. Merepotkan pertahan Singapura selama 90 menit. Perbandingan timnas Vietnam dengan Indonesia maka perbedaannya yang sangat mencolok adalah disemangat juang dan kwalitas emosi. Mereka benar-benar berjuang tanpa lelah sementara pemain kita gampang menyerah, kalau bola sudah terlalu jauh atau lepas dari kontrol tidak berusaha untuk mengejar bahkan menurut pelatih timnas Indonesia Benny Dolo banyak pemain Indonesia ketika tidak dekat bola mereka "jongkok". Selain itu perbedaaannya adalah secara emosi, pemain Vietnam bisa bermain positif selama 90 menit meski mereka tertinggal, jarang sekali mereka bermain kasar dan 'kurangajar" mereka tetap profesional dan fair play. Sementara pemain kita sedikit saja dikasari lawan langsung membalas dengan tindakan yang lebih kasar. Bahkan tak jarang pemain kita yang lebih dahulu bermain kasar sehingga sangat "memalukan" untuk bangsa sebesar Indonesia.
Meski mungkin nanti timnas Vietnam tidak lolos ke babak Final, tapi mereka telah menunjukkan permainan yang terbaik dan sangat bagus ditonton. Sementara timnas kita secara kwalitas permainan tidak kalah bahkan lebih cantik, namun dari segi daya juang dan emosi kita masih perlu meningkatkan diri. Kita berharap beberapa tahun kedepan akan ada perbaikan dari timnas kita. Kalau Vietnam bisa, Indonesia pasti lebih bisa!
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: