Keluhan Suami TKW, sudah 1,5 tahun tak ada kabar

Pada saat kami menunggui my son di rumah sakit ada salah seorang kerabat yang menjenguk. Dari pembicaraan kami dia menyampaikan keluhan dan kesedihan yang dialami oleh salah seorang adik iparnya. Isteri adik iparnya ini sudah satu setengah tahun tidak terdengar kabar beritanya sejak dia pergi ke Arab Saudi menjadi TKW. Hanya sekali dia pernah mendengar kabar tentang isterinya beberapa bulan setelah dia berangkat. Yang memberikan kabar adalah ibu mertuanya yang juga jadi TKW. Kata ibu mertuanya anaknya (sang isteri) bekerja di salah satu perumahan yang tertutup, sang ibu tidak bisa bertemu langsung hanya melihat dari kejauhan saja. Menurut cerita si ibu, boss anaknya sangat pemarah dan memaksa dia bekerja siang malam, bahkan hampir tidak ada waktu untuk sholat (aneh juga orang Arab kok malah tidak memberi waktu orang untuk sholat?) Sejak itu tak ada lagi terdengar berita tentang si isteri.
Si suami sangatlah bersedih bukan karena dia jauh dari isteri tapi tangisan dan keluhan dua orang anak mereka yang sudah tak tahan lagi menahan rindu bertemu sang bunda. Anak pertama sudah 9 tahun sedangkan yang kedua baru masuk SD. Apalah yang bisa dilakukan oleh si suami seorang diri mencarikan makan, merawat dan mengurusi kedua orang anak itu. Tak usah berfikir mengenai kebutuhan "biologis" yang pasti setiap saat menggodanya.
Pernah satu kali si suami mendatangi perusahaan yang memberangkatkan isterinya ke Arab Saudi menanyakan nasib isterinya, tapi apa yang didapatkan, sang petugas menjawab "dulu kenapa dibiarkan isterinya pergi, kan dulu sudah menadatangi surat persetujuan".
Kini tinggalah sang suami bersama 2 orang anaknya menghitung hari, semoga setelah kontraknya habis sekitar setengah tahun lagi si isteri dan ibu anak-anaknya pulang dan tinggal bersama mereka di Bumiayu, Tegal Jawa Tengah.
Kita doakan semoga si isteri pulang dengan selamat dan membawa semua jerih payah hasil cucuran keringat selama membanting tulang di negeri orang. Atau, paling tidak hanya pulang untuk mengobati rindu suami dan anak-anak yang telah menumpuk sekian lama.
Share on Google Plus

About Taufik Arifin

0 comments: